HTI-Press. Selasa, 26 Rajab 1429 – Pada peringatan ke 87 keruntuhannya, Khilafah Islam diperbincangkan dan diperdebatkan di seluruh dunia. Sebagian orang menganggapnya sebagai ancaman sedang sebagian lainnya menganggapnya sebagai sebuah bagian dari agama yang dibicarakan sedikit di masyarakat. Setelah menghapus konsep itu dari pikiran kaum muslim, kaum kafir tidak mampu untuk menghapusnya dari sejarah. Banyak dari argumen yang diberikan oleh orang-orang yang memendam kebencian akan kembalinya Khilafah adalah mendasarkannya pada catatan sejarah yang buruk dari Khilafah.
Islam menghasilkan sebuah masyarakat yang toleran, maju dan memiliki visi bukannya masyarakat yang brutal, barbar dan seperti hewan seperti yang lainnya. Islam di bawah Khilafah menghasilkan kemajuan yang luar biasa yang masih kita rasakan hingga hari ini. Di bulan Rajab ini umat Islam sebaiknya tidak hanya mengingat keruntuhan Khilafah tapi juga mengingat bahwa Khilafah selama berabad-abad adalah sebuah kekuatan yang tidak ada bandingannya dengan yang lain dan memiliki catatan sejarah yang membuktikan hal ini.
Masyarakat Arab di Awal Islam
Pada masa itu mabuk-mabukkan adalah hal yang umum dan bahkan para pria bisa berenang dalam kolam akohol. Selalu ada perpecahan, tidak pernah adanya persatuan senantiasa menyebabkan peperangan selama beberapa generasi diantara suku-suku dikarenakan penghinaan atas ‘kehormatan keluarga”. Tahayul merajalela. Masyarakat membuat sesembahan terbuat dari kurma, menyembah lalu melahap apa yang mereka sembah itu. Sebenarnya, kalu tidak karena kesusasteraan wilayah itu tidak ada nilainya sama sekali. Tidak ada sesuatupun yang bisa dibanggakan dari wilayah itu. Romawi dan Persia, superpower pada masa itu, menganggapnya tidak ada nilainya untuk menginvasi wilayah itu walaupun tidaklah sulit untuk melakukan hal itu. Tidak ada kemajuan apapun di sana, tapi dalam dua abad saja kebudayaan Islam muncul sebagai kebudayaan yang paling tinggi di dunia yang tidak ada bandingannya. Sifat alami dari sistim pemerintahan Islam telah diakui sebagai suatu hal yang pasti oleh para sejarawan. Seorang orientalis Bernard Lewis menulis dalam bukunya yang berjudul ‘What went wrong?’ (Apa Yang Salah):
“Islam menampilkan kekuatan militer yang terbesar di dunia …pada saat itu ia menjadi kekuatan ekonomi yang paling utama di dunia …Islam telah mencapai tingkat yang paling tinggi dalam sejarah kemanusiaan, dalam seni dan ilmu pengetahuan dan kebudayaan…secara kontras Islam menciptakan sebuah kebudayaan dunia, yang terdiri dari berbagai etnis, berbagai ras, internasional, bahkan mungkin seorang bisa mengatakannya sebagai lintas benua.” (Lewis, 2001)
Masyarakat Islam
Perkembangan Nanoteknologi oleh Amerika dianggap sebagai kemajuan terbesar di bidang riset sains. Dengan banyak standar, Amerika dianggap telah maju beberapa dekade dibanding dengan bagian dunia yang lain dalam masalah teknologi. Tapi sebagian orang memperkirakan bahwa kaum muslim pernah, selama dua ratus lima puluh tahun pernah memimpin dunia. Sebuah contoh yang sederhana dapat memberikan ilustrasi atas superioritas ini. Pada tahun 976, perpustakaan Cordoba di Andalusia (Spanyol yang muslim), mempekerjakan lima ratus pustakawan, ahli tulis, dokter, sejarawan, ahli geografi dan ahli pembuat salinan, memiliki lebih dari empat ratus ribu volume dan didukung oleh sebuah katalog perpustakaan yang terdiri dari empat puluh empat volume yang masing-masing panjangnya adalah dua puluh lembar, yang tersusun menurut subyek dan urutan perolehannya.
Kebalikannya, perkiraan koleksi terbesar atas buku-buku di Eropa yang non-muslim ketika itu adalah diantara empat ratus tiga puluh enam buku. Semangat untuk belajar di kota-kota Andalusia, seperti Toledo, telah banyak menarik mahasiswa dan berbagai universitas juga didirikan di banyak negeri kaum muslim selama abad ke 7 dan ke 8. Baghdad dan Damaskus telah dikenal sejagat sebagai pusat-pusat pembelajaran dengan universitas tertua di dunia yang masih beroperasi yakni Al-Azhar di Kairo yang didirikan pada tahun 971. Dengan kontras, universitas Oxford didirikan pada akhir abad ke 12, Cambridge di abad ke 13 dan bahkan memasuki abad ke 14, perpustakaan universitas Paris hanya memiliki sekitar dua ratus buku.
Selama lima atau beberapa abad setelah kelahiran Isa (AS) pertumbuhan tempat perkampungan orang-orang barbar telah membuat banyak pusat-pusat kebudayaan menjadi terpencil dan menjadi kantong-kantong pertahanan dalam usaha mereka untuk mempertahakan diri. Hal ini tentu saja membatasi kontak diantara kebudayaan dan kemajuan kemanusiaan menjadi sangat terhambat dan bahkan menurun.
Usaha-usaha untuk membangkitkan kegairahan di awal periode itu memang terbatas, tetapi kemudian kaum muslim merubah hal ini. Dengan pertumbuhan kebudayaan Islam yang sangat pesat pada abad ke 8, kaum muslim membuat keputusan untuk mengawali dan melakukan proyek penterjemahan terbesar dalam sejarah yang menterjemahkan karya-karya Yunani Kuno kedalam bahasa Arab untuk menjaga karya-karya itu agar tidak punah untuk selamanya.
Pekerjaan pengarsipan dilakukan dengan perlahan dan hati-hati yang memakan waktu lama, energi yang besar, disamping koordinasi. Sebuah lembaga yang bernama Al-Baitul-Hikmah (yang secara harfiah berarti ‘Rumah Kebijaksanaan) didirikan dan dijalankan di Baghdad untuk maksud ini. Semuanya ini dilakukan atas permintaan Khalifah (penguasa seluruh dunia Islam) pada saat itu. Dia juga memiliki sebuah gedung observatorium yang dibangun di sana dan wafat tahun 833. Penguasa-penguasa yang lainnya seperti Al-Mansur memerintahkan dilakukannya sumber daya yang besar untuk mencapai tugas itu. Penterjemahan menjadi sebuah industri Negara dan para cendekiawan muslim telah sukses dalam melakukan apa yang dianggap sebagai suatu prestasi yang sangat luar biasa.
Orang-orang yang mempelajari Islam dengan maksud untuk menyerang Islam dan memfitnahnya berargumen bahwa Dunia Islam hanyalah menterjemahkan karya-karya Yunani Kuno dan tidak lebih dari itu. Mereka mengatakan bahwa kaum muslim tidak mempelajari apapun, tidak melakukan apapun dan tidak menambahkan apapun. Tapi seandainya hal itu benar maka tidak akan ada perubahan karya Yunani di abad ke 4 dengan karya Yunani di abad ke 16 ketika semuanya dikembalikan kepada mereka. Namun seseorang harus menanyakan penjelasan apa yang bisa diberikan untuk hal-hal berikut?
- Aljabar
- Kertas
- Percetakan
- Kincir Angin
- Kompas dan & astrolabe (alat ukur ketinggian bintang)
- Pembuatan Gelas
- Produksi kapas
- Uang kertas dan cek
- Angka 0 (angka decimal tidak mungkin ada tanpa angka 0)
- Kesehatan Pribadi
Spanyol yang Islam
Eropa telah lama melibatkan diri dalam perang yang berkelanjutan dengan kebrutalan yang luar biasa. Menyerang suatu perkampungan dan pengungsi yang melarikan diri bisa terjadi di seluruh benua. Kebalikannya, sebagian besar Dunia Islam khususnya yang tidak berada di garis perbatasan terlihat aman dan tentram selama ratusan tahun. Dalam keadaan seperti itulah, berbagai macam kota telah tumbuh dan kisah yang serupa bisa ditemukan di seluruh Dunia Islam.
Ketika kaum Muslim memasuki Spanyol di awal abad ke 8, mereka mendapati orang-orang yang hidupnya di gubuk-gubuk yang terbuat dari batu, dengan tempat-tempat yang kotor dengan sebuah lubang di tengahnya dengan atap yang primitif sehingga asap dari api yang mereka buat di tempat mereka tinggal tidak bisa keluar. Penduduk dari tempat tinggal semacam itu wajahnya akan penuh jelaga, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Penyakit mata dan pernafasan menjadi penyakit yang umum.
Orang Spanyol menolak untuk menjaga kebersihan, meyakininya sebagai sebuah bentuk spiritualitas yang berarti bahwa mereka harus menghindari kehidupan duniawi dan materialistik. Bulu binatang yang mereka pakai diwariskan dari generasi ke generasi. Bau amis seringkali tercium dimana hal ini dikarenakan mereka tinggal berdekatan satu sama lain dalam tempat yang aliran udaranya sangat sedikit. Kaum muslim, sudah terbiasa dengan halaman yang dikelilingi tembok, saluran-saluran air dan taman-taman. Kota besar di Damaskus, Syria saja memiliki lebih dari seratus ribu taman dimana hal ini dituntun oleh Islam dan suatu visi atas perbaikan kemanusiaan yang dicari oleh kemanusiaan untuk merubahnya. Di abad ke 10, kota Cordoba di Spanyol memiliki dua ratus ribu rumah, lebih dari satu juta tempat ibadah, sembilan ratus tempat pemandian umum dan perpustakaan-perpustakaan yang berisi ratusan ribu volume. Terlebih lagi, jalan-jalan telah dilapisi oleh batu, bersih, dengan pengawasan dan penerangan di malam hari. Saluran pipa air membawa air ke rumah-rumah masyarakat dan taman-taman kota. Para pelajar dari seluruh Eropa tumpah ruah ke kota untuk belajar sesuatu dari cendekiwan yang mumpuni pada masa itu.
Pada tahun 1500, tidak ada muslim yang tersisa di Spanyol. Kaum muslim di Spanyol diserang, dibuat kelaparan dan dibunuh secara massal oleh El Cid dan angkatan bersenjata Kristen. Dimulailah Inquisisi Spanyol dan masyarakat disiksa dan dipaksa untuk berpindah agama menjadi Kristen. Orang-orang Yahudi dan Muslim dibakar hidup-hidup dalam oven karena mereka menolak untuk pindah agama walaupun Christopher Columbus masih tetap meminta navigator-navigator muslim. Orang-orang yang dicurigai sebagai bukan seorang Katolik di Spanyol di akhir abad ke 15 maka mereka dimatai-matai. Ketika itu ada anggapan bahwa bersuci menunjukkan keyakinan pada Islam dan tindakan menangkap dan menyiksa siapapun yang berani untuk melakukan bersuci adalah suatu hal yang biasa.
Orang-orang Yahudi melarikan diri meminta bantuan Khalifah di Istanbul untuk bisa tinggal di sana dalam suatu masa yang banyak orang Yahudi menganggapnya sebagai Zaman Keemasan mereka.
Basra vs. London
Di perkotaan dan perkampungan Eropa dibangun tembok-tembok untuk mencegah serangan dari orang luar dan tentara, tapi sebenarnya memiliki tempat yang rawan di keempat titiknya: yakni di keempat sudutnya.
Jika tekanan yang cukup diberikan pada keempat titik ini, maka tembok itu akan runtuh dan tentara akan masuk melalui celah itu. Kaum Muslim memecahkan masalah ini dengan membangun kota-kota yang melingkar. Basra, yang terkenal dengan kanal-kanal dan taman anggreknya, adalah benar-benar sebuah kota yang melingkar dengan jalan-jalan arteri utamanya yang membentuk sebuah poros. Bila seorang wisatawan memasuki kota itu lewat gerbang-gerbang kota untuk pertama kalinya, maka ia tidak perlu menanyakan arah atau mengikuti arah jalan karena jalan-jalan yang berporos itu akan menuntunnya ke pusat kota dimana di sana terdapat tempat-tempat penginapan. Prinsip Islami yakni yang secara umum memisahkan pria dan wanita di tempat-tempat umum akan berarti bahwa sangat disayangkan bila wisatawan tadi memasuki wilayah perumahan untuk penduduk kota karena disanalah kaum wanita muslim bisa melepas jilbabnya di rumah-rumah mereka. Untuk mencegah hal ini maka tidak ada suatu ajakan bagi sang wisatawan tadi sehingga dia secara tidak sadar meninggalkan jalan umum yang lebar untuk menuju ke arah percabangan jalan yang sengaja dibuat sempit dan mengecil untuk menunjukkan privasi.
Di bagian pusat kota terdapat sebuah mesjid raya; pusat kehidupan kaum muslim dan tempat di mana dilakukan sholat berjamaah. Gedung-gedung pemerintah, pengadilan-pengadilan dan tempat tinggal para Wali (gubernur) dibangun berdekatan dengan mesjid itu sehingga penduduk kota dapat dengan mudah berhubungan dengan mereka dan rumah sakit kota akan terlihat dari dekat.
Jika dibandingkan dengan kota Eropa di abad pertengahan jika pertama kali kita ke sana maka hanya sedikit kemungkinan untuk bisa menemukan arah jalan atau sebuah tempat tanpa menanyakan arah. Paris tidak memiliki jalan setapak hingga abad ke 13 dan London tidak memiliki apapun hingga abad ke 14. Kedua kota itu adalah kota-kota yang jorok, berbahaya dan tidak teratur yang tidak memiliki air ledeng. Penduduk kota akan mengkosongkan toilet mereka dengan membuangnya ke luar jendela, ke jalan-jalan yang ada di bawahnya. Di malam hari, jalan-jalan sangat gelap untuk dilalui dengan aman. Pajak jendela berarti orang tinggal tempat yang gelap untuk bisa menabung uang.
Rumah sakit utama di Kairo, Mesir memiliki empat ribu tempat tidur dengan lorong-lorong yang terpisah untuk para penderita demam, penderita penyakit mata, disentri dan pembedahan yang kesemuanya memiliki ruangan terpisah untuk laki-laki dan perempuan sesuai dengan pemahaman Islam, sementara (rumah sakit) London ditutup pada tahun 1349. Sungai Thames meluap dengan banyaknya bangkai-bangkai. Pemakaman penuh. Tidak seorangpun yang berani untuk masuk dan mengantarkan makanan. Penduduk kota terperangkap dalam kota hantu, sambil menunggu waktu untuk mati. Penyakit mewabah. Ketika Sultan Mohammad merayakan pembangunan meriam terbesar di muka bumi beberapa dekade kemudian, kemajuan sains belum menjadi prioritas di London.
Ketika Api Besar melahap kota London pada tahun 1666, penduduk bahagia karenanya. Kotoran terbakar dan dilaporkan bahwa ledakan dari methan yang berasal dari tumpukan kotoran manusia dapat terlihat dan terdengar dari jarak yang jauh.
Dengan demikian rumah-rumah dibangun kembali dan kota itu dirancang kembali dan hingga akhir abad ke 16 hingga ke 17 perampok masih berkeliaran di jalanan, perompak di lautan, kutu di dalam baju dan tempat tidur, orang-orang yang kelaparan dan penyakit pes masih menjadi hal yang kronis. Perang yang tidak berkesudahan dan wanita yang menikah di Inggris tidak memiliki hak kepemilikan hingga tahun 1882.
Kesimpulan
Islam telah merubah sekumpulan suku-suku yang buta huruf menjadi sebuah kebudayaan yang satu dengan pandangan yang jelas mengenai dunia. Setelah mengusai Semenanjung Arab, kaum Muslim menaklukkan dua superpower terdekatnya pada masa itu, Persia dan Romawi, menghancurkan keduanya dan mendirikan sebuah pemerintahan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Segera setelahnya, sejumlah kecil sahabat Nabi SAW menyebarkan agama Islam dan kekuasaan Islam melintasi wilayah dari mulai Spanyol di Barat hingga India di Timur menjelang tahun 711. Hal ini hanya dapat diperoleh jika orang-orang ikut serta dalam penyebaran agama ini kepada orang-orang yang paling dekat dengan mereka. Kemudian perang yang berkelanjutan dengan kekuatan-kekuatan lain, terutama dengan Kaum Salib dan Mongol, menyebabkan kaum Muslim tidak dapat memfokuskan diri pada ekspansi lebih lanjut selama beberapa waktu. Namun pada akhirnya, mereka bisa merangsek ke dalam benua Eropa pada berbagai sudut dengan menduduki apa yang sekarang dikenal sebagai Moskow, mengepung Wina dan masuk ke dalam wilayah Perancis hingga jurang putih di Dover bisa terlihat jelas dari seberang Selat Inggris.
Kaum Muslim memiliki suatu Zaman Keemasan yang lama dimana terdapat banyak cendekiawan dan pembahasan suatu masalah ketika itu adalah menantang. Bagian dunia yang lain menoleh pada kaum Muslim karena kemajuan dan pembelajaran dan tidak ada keraguan di mata para sejarawan bahwa pada periode itu, peradaban Islam memimpin dunia selama ratusan tahun. Sangat jelas bahwa kita sangat berhutang pada kaum Muslim pada masa itu.
Kekuatan peradaban Islam berasal dari penerapan Islam dan ketinggian pemahaman atas cara hidup yang diemban oleh banyak orang, banyak individu Muslims. Karena sejumlah alas an selama berabad-abad, kaum Muslim mulai menolak faktor-faktor yang menuntun mereka ke arah penguatan intelektual. Bahasa Arab dan proses ijtihad apabila digabung akan merupakan sebuah pandangan Islam atau sebuah peraturan pada isu apapun dapat dihasilkan pada saat kapanpun. Hal-hal seperti ini pernah hilang dan keinginan untuk belajar telah luntur pada bidang-bidang sains Islam yang dulunya pernah memimpin dan itu telah sedemikian buruk sehingga jarak keduanya menjadi begitu jauh dan tidak berkaitan dan tidak mampu saling mengangkat satu sama lain. Segera setelahnya, mayoritas kaum Muslim hanya mampu untuk mencontoh dan bukannya mengawali suatu pemikiran. Mereka menjadi pembebek, yang tidak mampu memahami kedalaman pemikiran Islam dan ketika Dunia Islam menghadapai Zaman Kolonialisme Eropa hanya sedikit kaum Muslim yang dapat bertahan dari serangan kebudayaan yang gencar. Jika dikonfrontir dengan serentetan pertanyaan, kaum Muslim tidak mampu menjawabnya atau memberikan respon. Para cendekiawan muslim yang menjauhi ide-ide dan pemikiran baru dan tidak lagi menguasai ijtihad tidak lagi memiliki harapan. Mereka tidak dapat memahami teks-teks syariah secara langsung dan jawaban mereka semakin bersifat defensif. Hal ini menyebabkan umat Muslim kehilangan kepercayaan diri dan akhirnya kehilangan suatu penyelesaian Islami.
Penaklukkan, pembagian dan penjajahan Dunia Islam diikuti oleh pengenalan kurikulum-kurikulum pendidikan yang baru dan penyesuaian dengan prinsip-prinsip pendirian Negara dari suatu wilayah yang baru dibentuk. Penerapan syariah menjadi hilang dan memerlukan suatu hukum baru dengan cara-cara yang lain. Kemudian kaum Muslim terhempas kesana-kemari tidak tentu arah dari penyelesaian satu ke penyelesaian yang lain, dari, satu ideology ke ideology lain. Pan-Arabisme, Marxisme, Ba’athisme (Sosialisme Arab) dan pembentukan suatu demokrasi sekuler tanpa liberalisme semuanya telah dicoba.
Pada saat ini kaum Muslim telah merapatkan barisan dan seruan untuk kembali kepada solusi Islam terus meningkat dalam kehidupan mereka khususnya dalam pemerintahan. Perang Melawan Teror adalah sebuah konsekuensi dari kaum muslim pada umumnya yang kehilangan kepercayaanya pada Negara-negara Barat seperti menganggap Amerika sebagai perantara jujur, penolakkan atas campur tangan badan-badan antar pemerintahan seperti PBB dan mencela penguasa muslim yang zalim. Pada saat ini, kaum Muslim terus menoleh pandangannya pada aktor-aktor non-negara, kelompok-kelompok dan partai-partai politik untuk mencari jawaban atas Dunia Islam khususnya pada mereka yang menyerukan kembalinya, bangkitnya peradaban Islam, dengan memperhitungkan kenyataan bahwa Islam telah melakukan banyak hal bagi dunia.
Catatan Sejarah Islam telah menerangkan dirinya sendiri.
Adnan Khan
Peradaban Islam sungguh agung ketika diterapkan secara menyeluruh oleh Khilafah Islamiyah.
Kita semua rindu peradaban mulia ini kembali tegak.
Tegakkan sekarang juga!!! allahuakbar!!!
Jangan Lupakan Sejarah Masa Lalumu, supaya kamu tidak tergelincir menapaki sejarah masa depanmu. Kita (umat islam) mempunyai sejarah masa lalu gemilang, kita harus jadikan sejarah masa lalu itu untuk menapaki sejarah masa depan islam yang gemilang pula. kegemilangan sejarah akan mampu kita dapat hanya dengan ukhuwah islamiyah. Kita boleh berbeda, tapi bukan berarti perbedaan itu menghalangi kita untuk bersama. mari satukan barisan untuk mendapatkan kejayaan islam masa depan dengan menpaki sejarah masa lalu. masa lalu kita adalah islam dan masa depan kita juga adlah masa depan. ALLAHU AKBAr.
TIDAK ADA TAWAR MENWAR UNTUK SEBUAH PERUBAHAN DAN KEBANGKITAN ISLAM
Islam adalah ” RAHMAT BAGI SELURUH ALAM ” jadi sudah pasti islam itu akan memberi aturan, tatanan, dan solusi dalam kehidupan, baik secara individu, bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dunia ini di buat dengan aturan yang ada didalam Islam jadi yang bisa mengatur dunia ini aman, tentram, sejahtera damai, dan bermartabat ya hanya Islam.
Mari kita kembali kedalam islam secara keseluruhan karena hanya islam yang pasti dan benar.
Masa
Depan
di tangan
Islam///
Sekali Islam tetap Islam …..!
Khilafah tetap Khilafah …..!
Janji Alloh pasti “Tsumma takuunu khilaafatan alaa minhajin nubuwwah”
Allohu Akbar
SETIAP MUSLIM HARUS BERCITA CITA MENDIRIKAN DAULAH ISLAMIYAH DENGAN KHILAFAHNYA DAN DENGAN SYARIAH ISLAMSEBAGAI LANDASAN HUKUMNYA. LALU SETIAP MUSLIM HENDAKNYA MENYAMPAIKAN KEPADA ANAK DAN ISTERINYA TENTANG PENTINGNYA MENDIRIKAN DAULAH ISLAMIYAH DENGAN KHILAFAH SEBAGAI PEMIMPINNYA DAN SYARIAH SEBAGAI HUKUMNYA. SELANJYTNYAMENYAMPAIKAN HAL TERSEBUT KEPADA YEM,AN KERABAT DAN SAHABATNYA….. TERUS LAKUKAN HAL ITU SAMPAI MATI. JIKA KETIKA KITA MATI DAULAH ISLAMIYAH BELU BERDIRI TETAPI KITA INSAY ALLAH MENDAPAT RIDHO ALLAH. JIKA SEBELUM MATI DAULAHISLAMIYAH DAN KHILAFAH BERDIRI MAKA KITA MENDAPAT KEMENANGAN DARI KAUM KUFFAR DAN RIDHO DARI ALLAH SMT. AMIN. ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR….. ALLAHU AKBAR…
Kejayaan islam akan tegak jika dan hanya jika tegaknya pemahaman islam yang benar dan terlaksananya penerapan hukum-hukum islam secara kaffah………. Untuk itu perjuangan seluruh kaum muslimin demi tegaknya kedua hal tersebut harus dimasksimalkan, tidak lain merupakan perjuangan untuk menegakkan Daulah Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian………Allahu Akbar….
Begitu agung dan tingginya peradaban Islam yang dibawa Nabi Besar Muhammad SAW. Tapi kenapa peradaban yang sanfat tinggi itu bisa hancur ? Kalau kita amati kehancuran itu disebabkan oleh umat Islam sendiri yang tidak “kaffah” dalam menjalankan syariat Islam. Karena itu moment Bulan Rajab ini harus menjadi saat bagi semua kaum Muslimin untuk kembali melaksanakan ajaran Islam secara “kaffah”. Jika sudah demikian maka khilafah akan tegak dengan sendirinya. Amin ya Rabbal ‘Alamin