Ya Allah, siapa saja yang menjadi pengatur urusan umatku, kemudian ia membebani (memberatkatkan) mereka (rakyat) , maka bebanilah (beratkanlah) pemimpin itu . (Doa Rasulullah saw.)
Presiden Pervez Musharraf akhirnya menyatakan pengunduran dirinya. Pengunduran diri Musharraf diumumkan melalui siaran televisi Pakistan, PTV, Senin (18/8). Nasib Jenderal Pakistan ini pun belum jelas. Sejauh ini belum ada kebijakan politik yang memberikan kepadanya kekebalan hukum. Seperti nasib pemimpin Pakistan lain yang dilengserkan.Kemungkinan Musharaf dihukum atau ‘diusir’ dari Pakistan.
Kebencian rakyat pada Musharaf memang sudah memuncak. Hal ini dimanfaatkan secara cerdik oleh elit politik di Pakistan. Jenderal ini dikenal tangan besi dan diktator. Dia berkuasa lewat kudeta militer terhadap PM Pakistan saat itu Nawaz Syarif. Kekuasaan militernya , dia gunakan untuk menyikat siapa saja lawan politiknya. Nawaz Syarif dan Benazir Butho memilih lari dari Pakistan.
Tidak hanya itu, sang Jenderal pun bersebrangan dengan mayoritas rakyatnya yang muslim. Itu terjadi saat Musharaf menjadi sekutu terdekat Amerika Serikat dalam agenda global negara Paman Sam itu, war on terrorism. Musharaf berada pada garda terdepan sekutu AS memerangi mujahidin Khasmir dan Afghanistan yang sedang membebaskan negeri mereka dari penjajahan India dan AS. Dalam perang ini rakyat sipil pun menjadi korban.
Musharaf memberikan jalan bagi pasukan AS dan sekutunya menduduki Afghanistan. Musharaf memuluskan pembantaian tentara AS terhadap saudara muslimnya sendiri di Afghanistan. Puluhan ribu telah terbunuh. Jenderal ini pun menyetor banyak aktivis Islam dan mujahidin ke pihak AS dengan tuduhan teroris. Tidak sedikit tawanan perang muslim di Guantanamo yang mendapat perlakuan kejam AS merupakan hadiah dari Musharaf.
Bagi Musharaf , menjalankan perintah AS adalah kewajiban. Meskipun dia harus menumpahkan darah kaum muslimin, yang sebenarnya rakyatnya sendiri yang harus dilindungi. Musharraf telah memobilisasi tentaranya di wilayah persukuan di perbatasan Afghanistan di Waziristan dan Balukhistan dan terus menambah tentaranya hingga 80 atau 90 ribu pasukan di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Pada 26 oktober 2007 dia telah melancarkan serangan kilat kepada kaum muslim di lembah Swat wilayah Timur Laut Peshawar hanya karena kaum muslimin di wilayah itu ingin menerapkan Hukum Islam. Semuanya ini dilakukan untuk menyulut perang yang dicontohkan oleh Wahington yang ingin agen bayarannya Musharraf untuk tetap. Musharaf untuk menimbulkan konflik horizontal antara tentara Pakistan dan rakyatnya sendiri.
Sebelumnya, untuk membuktikan dirinya masih kuat, Musharaf kemudian melakukan pembantaian terhadap ulama dan para santri Masjid Lal (Mesjid Merah) di pertengahan bulan Juli 2007. Sekitar 70 lebih santri dan ulama terbunuh. Padahal sebenarnya sudah hampir tercapai kesepakatan damai setelah para ulama besar Pakistan menjadi mediator. Namun, Musharaf lebih memilih melakukan penyerangan yang menimbulkan korban jiwa. Atas tindakannya itu, sang diktator mendapat pujian dari Amerika Serikat.
Nasib Musharaf tampaknya tidak berbeda dengan rezim diktator lainnya. Seperti Riza Pahlevi (Iran), Marcos (Philipina), Suharto (Indonesia), Saddam Husain (Iraq) . Dosa besar rezim ini juga tampaknya sama, menjadi kaki tangan Amerika Serikat. Rezim diktator ini dalam kebijakannya kemudian lebih memilih menyenangkan sang Tuan Besar, dibanding mensejahterakan rakyat.Membunuh rakyat sendiri pun tidak masalah untuk menyenagkan sang Tuan Besar Imperialis.
Rezimnya telah berakhir. Setelah ditinggal rakyatnya sendiri karena bertindak kejam kepada rakyat, sang diktator pun harus dicampakkan oleh Tuan Besarnya sendiri. Hal itu setelah sang Tuan Besar (Amerika Serikat) melihat Musharaf tidak bisa dipertahankan lagi. Padahal Musharaf telah melakukan apapun untuk sang Tuan.
Sang diktator bukan hanya dihinakan oleh rakyat dan Tuan besarnya. Musharaf juga jelas akan dihinakan oleh Allah SWT atas pengkhianatannya kepada Islam, umat Islam dan para ulama. Ini pelajaran penting buat pemimpin Pakistan yang baru dan juga pemimpin negeri lain yang menjadi kaki tangan AS, termasuk Indonesia . (Farid Wadjdi)
Alhamdulillah Ya Allah, engkau telah mengurangi manusia terkutuk dimuka bumi ini dari kekuasaannya. semoga rakyat pakistan mengambil pilihan cerdas setelah jatuhnya musharaf Laknatullah Alaih dengan memilih berjuang untuk menegakkan syariah dan khilafah serta bergabung dengan para pejuang lain diseluruh dunia yang sedang mengupayakan berdirinya kembali Negara Superpower baru yakni Daulah Khilafah Rashidah ala Minhaji Nubuwah. kepada saudara2ku para pejuang khilafah, teruslah bergerak untuk menegakkan kembali kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. Alloohuakbar
Semoga
ini
awal
episode kehidupan
yang
lebih
baik
bagi
pakistan///
optimis!
Semoga
Allah
berikan balasan
setimpal
buat Sang Diktator///
Mungkin perlu di sinetronkan ya…. judulnya: Adzab di dunia Penguasa Muslim yang dzalim!
semoga Pakistan dapat menjadi titik awal berdirinya Khilafah yang kuat dan penuh berkah. setelah negara ini ditinggalkan pememimpin Super zalim Musharraf Laknatullah Alaih
Allah lah satu2nya Yang Maha Kuasa. Dia akan memuliakan sipapun yang dikehendakiNya dan juga menghinakan siapapun yang dikehendakiNya.
Hayyoo…pemimpin2 negara yang didanai dan didukung kekuatan asing imperialis, hati-hati lo…Amerika itu begini kalo sudah mau mengganti posisi anda. Dukung Syariah dan Khilafah aja deh…bagaimana, dapet surga masak ndak mau
Alhamdulillah… semoga para MUJAHIDIN dapat terus berjuang setelah lengsernya PERVEZ
Setuju Mba Iis!! Very2 Agree!! Two thumbs up
inyaa allah, islam akan menang.
Nah inilah azab Allah kepada penguasa yang amat sangat zhalim kepada rakyatnya secara nyata.
Laknat Allah atas Musharraf yang merupakan budaknya Amerika Serikat!
sekarang allah akan membuktikan kekuasaanya dengan menghinakan para penguasa dinegri ini yang selama ini selalu menghinakan kaum muslimin, buktinya mulai tampak dengan ditangkapnya para pejabat dan anggota dewan. Wahai para penguasa bertobatlah sebelum terlambat dengan mendukung dan berjuang bersama menegakan islam.
Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu (wahai umat Muhammad) bahwa Dia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka: Khalifah-khalifah yang berkuasa dan Dia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (agama Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka; dan Dia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman musuh). Mereka terus beribadat kepadaKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain denganKu dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang durhaka.” [TQS An-Nuur (24): 55]
Kebenaran akan selalu menang cepat atau lambat. Kita lihat. Semoga dalam waktu dekat ini Allah menegakkan janji-Nya untuk memenangkan ISlam diatas segalanya. Amien
Untuk saudaraku,umat muslim di seluruh dunia.Marilah kita bersatu bergandengan tangan untuk menegakkan kembali KHILAFAH dan dipimpin AL-KHALIFAH sesungguhnya.
Mari kita berjuang menghidupkan masa keemasan islam.Sudah saatnya AL-KHALIFAH memimpin umat muslim di dunia.