HTI-Press. Setelah menduduki Afghanistan dan menyengsarakan warga Muslim di negeri tersebut, kini pasukan International Security Assistance Force (ISAF) pimpinan NATO mulai menyerahkan keamanan Kabul kepada pasukan keamanan Afghanistan, Kamis (28/08).
Dengan begitu, operasi keamanan di ibu kota akan dipimpin oleh tentara Afghanistan. Ini merupakan langkah simbolik dan berdampak kecil bagi tentara asing yang masih berpatroli di beberapa bagian kota.
Terdapat lebih dari 60.000 tentara asing di Afghanistan di bawah pimpinan NATO dan Amerika Serikat, telah memporakporandakan salah satu negeri Muslim tersebut. Mulai awal tahun 2009 satu program intensif untuk melatih tentara nasional Afghanistan akan dijalankan.
Upaya-upaya untuk melatih dan mempersenjatai Kepolisian Nasional Afghanistan masih macet, namun dana miliaran dollar diberikan kepada pasukan keamanan – sebuah investasi yang dihadirkan akan berujung pada penarikan pasukan internasional dari negara itu.
Lebih dari enam tahun sejak pendudukan Amerika di Afghanistan, banyak warga Afghan sengsara atas kehadiran pasukan asing tersebut. Sementara AS terus menerus berupaya menancapkan demokrasi yang dibalut dengan kampanye busuk “war on terrorism” di negeri tersebut.
Sedikitnya 90 warga sipil tewas dalam serangan yang dipimpin AS, Jumat pekan lalu. Diantara para korban, 60 orang diantaranya adalah anak-anak dan 19 wanita tewas membuktikan kesengsaraan Muslim Afghan dan kebrutalan pasukan asing di sana. (nl/bbc/reuters)
Meski tentara NATO & AS ditarik dari bumi Afghan & Irak, muslim di seluruh dunia tetap akan mengingat bagaimana kejamnya penjajahan yang mereka perbuat atas nama Demokrasi & HAM. Memori ini pasti tidak mampu hilang begitu saja seiring penarikan pasukan penjajah itu tanpa upaya tiada henti dari muslim dunia yang telah sadar untuk bangkit membela akidah mereka sebagaimana semangat mereka menghancurkan peradaban muslim bahkan lebih dari itu.
Muslim di seluruh dunia kini telah sadar terhadap ide sesat & menyesatkan dari Demokrasi & HAM. Ide yang berasal dari masyarakat “binatang” yang menyingkirkan peran agama dari kehidupan. Esok hari, muslim seluruh dunia dan para pemikir yang berakal waras semakin yakin, ide Demokrasi & HAM akan mati & digantikan oleh Islam & peradabannya yang mampu mengayomi masyarakat dunia dalam keadilan & kesejahteraan, tanpa retorika …