HTI-Press. Di tengah-tengah ambruknya perekonomian Amerika serta kebrutalannya di Iraq dan Afghanistan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas masih berharap para Bush ke arah tercapainya perdamaian Palestina-Israel.
Bush sendiri, Kamis, berjanji bekerjasama ke arah perdamaian tersebut, meski waktu telah mulai habis untuk mencapai perjanjian itu sebelum ia mengakhiri tugasnya. Ia akan mengakhiri tugasnya pada bulan Januari.
Dalam pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Gedung Putih, Bush menyampaikan dukungan penuh bagi kepemimpinan Abbas dalam merundingkan penyelesaian dengan orang-orang Israel, termasuk pembentukan negara Palestina.
“Saya bertugas hanya tinggal empat bulan lagi,” kata Bush, seperti diberitakan DPA. “Dan saya berharap visi yang anda dan saya kerjakan bisa terwujud. Dan janji saya satu-satunya kepada anda adalah saya akan terus bekerja keras untuk melihat agar itu bisa terwujud.”
Bush menjadi tuan rumah konferensi Timur Tengah di Annapolis, Maryland, pada November, yang mendorong kembali negosiasi antara kedua pihak untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun. Abbas dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert berjanji mencapai sebuah pejanjian pada akhir tahun ini.
Abbas memuji Bush atas peranannya dalam proses perdamaian dan berterima kasih kepadanya atas bantuan keuangan yang bertujuan membangun ekonomi Palestina.
“Kami sangat tahu betapa pentingnya masalah ini bagi anda,” kata Abbas kepada Bush melalui seorang penterjemah. “Dan kami akan terus bekerjs sangat keras bersama-sama dalam upaya mewujudkan visi anda mengenai dua negara yang hidup berdampingan.”
Sementara itu, pada saat Konfrensi di Annapolis, November tahun lalu, kaum Muslim Palestina bersama Hizbut Tahrir Palestina melakukan protes menentang Konferensi Timur Tengah. Mereka menyebut Konferensi Annapolis sebagai konferensi yang memalukan, sebagai skenario AS yang hanya untuk melegimitasi penjajahan Israel di tanah palestina. Padahal tanah Palestina merupakan tanah kaum Muslim. Namun, Israel telah merampasnya, merobohkan rumah-rumah rakyat Palestina dan mengusirnya.
Unjuk rasa kaum Muslim Palestina pada waktu dihadapi dengan kebrutalan para polisi setia Abbas. Satu orang anggota Hizbut Tahrir bernama Hisyam Baradai syahid ditembak polisi setia Abbas. *** (nl/ant/sy)
Ya Allah sesungguhnya tegaknya khilafah hanyalah masalah waktu
semoga kami termasuk dalam orang-orang yang memperjuangkan din-Mu