HTI-Press. Sepuluh anggota Hizbut Tahrir telah ditangkap di bulan suci Ramadhan ini hanya gara-gara menyerukan Islam dan persatuan kaum Muslim untuk menerapkan aturan-aturan Allah Swt. dengan satu metode, penegakkan kembali Khilafah.
Di sebuah negeri dengan 150 juta kaum Muslim itu, tak pernah ada sebuah kejahatan hanya dari sebuah seruan. Ini benar-benar tidak adil. Para anggota Hizbut Tahrir Bangladesh yang ditangkap itu diantaranya, Prof. Dr. Syed Gulam Mawla, Ahmed Jamal Iqbal, Mamunur Rashid Ansari Insinyur Komputer dari Darul Ihsan University.
Menyikapi penahanan tak adil ini, Hizbut Tahrir Bangladesh akan mengerahkan massa untuk melakukan protes atas penahanan tersebut hari ini, Jumat (26/09/08), selepas sholat Ashar di depan Masjid Nasional.
Hal tersebut disampaikan Hizbut Tahrir Bangladesh dalam pernyataan sikapnya kepada jurnalis. Ini sebagai bantahan atas opini negatif dari sebagian media yang menyebarkan kebohongan dengan menuduh Hizbut Tahrir Bangladesh akan melakukan tindakan kekerasan. Sebelumnya, Hizbut Tahrir Bangladesh mendesak agar para anggota merka yang ditahan segera dibebaskan dalam 48 jam.
“Mereka menyebarkan kebohongan, bahwa kami mengancam untuk melakukan kekerasan jika tuntutan kami tidak diterima. Perlu anda catat bahwa propaganda media yang menyerang kami itu dipimpin oleh Prothom Alo-Daily Star group. Sebagaimana anda tahu, Hizbut Tahrir Bangladesh secara terus menerus mengungkap peta dan pola media ini seperti majikan imperialis mereka yang menentang Islam.” paparnya seperti yang tertuang dalam pernyataan sikap mereka kepada jurnalis, Senin (22/09).
“Hizbut Tahrir merupakan partai politik global tanpa kekerasan dan tidak ada seorang pun yang melakukan sepenggal aktivitas kekerasan oleh anggota partai di mana pun di dunia ini,” kata Maulana Mamunur Rashid.
Sementara itu, protes juga akan digelar oleh Hizbut Tahrir Inggris di depan Kedutaan Bangladesh untuk bersegera melepaskan para anggota Hizbut Tahrir yang ditahan tersebut. Acara unjuk rasa tersebut akan diadadakan para hari Sabtu, (27/09/08) di Kedutaan Bangladesh di London.*** (nl/htb)
Diantara Anggora Hizbut Tahrir Bangladesh yang ditahan
beruntunglah orang-orang yang mengadakan jual beli dengan penciptanya.
Rezim-rezim busuk, meski penguasa di negeri muslim, tapi sejatinya hanya boneka imperialis. Tak bisa berdebat dan berargumen dengan akal sehat, “tangan” kekuasaan pun bermain. Persis plagiat Fir’aun ! Penyembah berhala sesat!
tenang bro… inna mau’idakumul jannah!!!
maukah engkau Aku tunjukkan suatu perniagaan yang menguntungkan?
yang akan menghin dari kamu dari sisaan api neraka…
dan orang yang berjihad dijalan Allah dengan Harta, nyawa..
semoga mereka di berikan kekuatan untuk berdakwah, menjadi umat yang terbaik, apapun resikonya harus mereka hadapi.
Para jurnalis telah terperangkap agenda setting imperialis untuk menikam Hizbut Tahrir. Protom Alo Daily Star Group harus dipertanyakan independensinya, mereka tidak layak untuk dipercaya. Pembaca tidak bodoh, mereka akan memilih kebenaran yang sesungguhnya, yaitu ideologi Islam..