5 Negara akan Jadi Pasien IMF

HTI-Press. Sebanyak lima negara akan segera menjadi pasien IMF. Negara-negara tersebut kini terus melakukan diskusi untuk mendapatkan paket bantuan dari mantan dokter krisis Asia itu.

Kelima negara yang akan menjadi pasien itu adalah Hungaria, Islandia, Pakistan, Ukraina dan Belarusia.

“Saya telah bertelepon dengan para pimpinan negara yang meminta bantuan dari IMF. Kami sekarang memiliki tim misi di beberapa negara untuk mempelajari kebutuhan mereka dan mendiskusikan program-program yang dapat didukung oleh utangan dari IMF,” ujar Managing Director IMF, Dominique Strauss-Kahn seperti dikutip dari situs IMF, Kamis (23/10/2008).

Strauss-Kahn menyampaikan, pada 22 Oktober, tim IMF akan memulai diskusi dengan pemerintah Pakistan tentang program-program untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan meningkatkan kepercayaan sistem finansial.

“Kami secara aktif melakukan diskusi dengan beberapa negara di masa kritis ini, untuk memberikan masukan teknis ekonomi dan pembiayaan, jika diperlukan. Kami siap bertindak dengan cepat dan kondisi yang dipersingkat,” jelas Strauss-Kahn yang baru-baru ini mendapat sorotan karena skandal perselingkuhannya ini.

Sejumlah negara besar dalam beberapa pekan terakhir memilih tidak menggunakan bantuan dari IMF dalam menghadapi krisis. Amerika dan Uni Eropa, termasuk Asia kini memilih menggunakan sumber dayanya sendiri dalam menghadapi krisis finansial yang hebat.

Padahal IMF sudah menyatakan bahwa mereka akan mengaktifkan kembali mekanisme pemberian dana darurat yang pernah digunakannya saat membantu krisis moneter di Asia 11 tahun silam.

IMF kini tercatat memiliki dana pinjaman hingga US$ 200 miliar. Strauss-Kahn dalam pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Washington 10-13 Oktober lalu telah menyatakan bahwa lembaganya siap bertindak dengan cepat untuk membantu negara anggotanya melalui krisis finansial terkini.

IMF juga menyatakan bahwa gejolak di pasar finansial di negara-negara maju kini sudah mulai berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Perekonomian dunia kini menghadapi masa pelemahan akibat gejolak pasar finansial paling berbahaya setelah tahun 1930.

Saat krisis melanda Asia 11 tahun silam, IMF memberikan bantuan dengan syarat-syarat yang dianggap merugikan dan memberatkan. Namun kini menurut Strauss-Kahn, syarat-syaratnya bakal lebih sedikit dan lebih terfokus ketimbang di masa lalu. Namun karena IMF adalah institusi finansial, maka pinjaman yang diberikan harus diikuti dengan beberapa kondisi kebijakan.

detikFinance

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*