Mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat: Krisis Keuangan ‘Seperti Tsunami’

HTI-Press. Mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Alan Greenspan menyebut gejolak yang terjadi di pasar keuangan global seperti “tsunami kredit keuangan yang terjadi sekali selama satu abad”.

Ketika berbicara di Kongres, Greenspan yang pensiun sebagai gubernur bank sentral tahun 2006 setelah menjabat selama 18 tahun, mengatakan dia memperkirakan tingkat pengangguran di Amerika akan meningkat tajam.

Greenspan mengaku terkejut dan tak percaya krisis di sektor perbankan terjadi. Dia menambahkan pemulihan pasar perumahan Amerika masih memerlukan waktu lama.

Peraturan

Ketua Komite DPR bidang reformasi pemerintah, Henry Waxman, mengatakan Greenspan menambah persoalan dengan menolak permintaan agar bank sentral mengatur sektor kredit perumahan yang beresiko tinggi.

“Daftar kesalahan regulasi dan kesalahan keputusan tergolong panjang,” kata Waxman.

“Regulator-regulator berubah menjadi pihak-pihak yang membolehkan bukannya menegakkan,” tambah Waxman.

Salah satu kecaman yang dilayangkan kepada Greenspan adalah dia dulu membiarkan suku bunga terlalu rendah dalam rentang waktu lama sehingga memicu pertumbuhan pembelian rumah yang kemudian terbukti tidak bisa berkelanjutan.

Pernyataan Greenspan ini dikeluarkan di tengah-tengah ketidakpastian tertentu tetap mencengkeram pasar keuangan.

Wartawan BBC masalah ekonomi, Andrew Walker melaporkan krisis ekonomi berakar di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, tetapi perekonomian negara-negara berkembang pelan dan pasti ikut tersedot dalam krisis.

Mata uang, saham, dan surat-surat berharga ikut terkena dampaknya seiring dengan para penanam modal internasional lebih senang untuk menggenggam uang mereka.

Rusia adalah salah satu dari beberapa negara yang mencoba untuk mencegah turunnya nilai mata uang negara itu, dengan cara menjual cadangan dolarnya.

Hongaria menaikkan suku bunga demi alasan serupa.

BBC Indonesia