HTI-Press. Atas nama kampanye busuk “war on terrorism”, seolah menjadi hal yang dibenarkan untuk membunuh kaum Muslim hanya sebatas penyebutan istilah yang mereka propagandakan, ‘kaum militan’,’al-Qaida’, dan ‘Taliban’. Sementara dunia membungkam.
Lagi-lagi yang menjadi korban adalah kaum Muslim, serta bangunan milik mereka hancur luluh lantah. Pesawat mata-mata tak berawak AS menembakkan beberapa rudal, Kamis pagi (23/10/08), ke daerah suku Pakistan yang dengan alasan ‘diduga’ sebagai tempat persembunyian para anggota Al Qaida dan Taliban, sehingga menewaskan 11 orang, para pejabat keamanan menyatakan.
Insiden di distrik Waziristan Utara di perbatasan dengan Afghanistan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap wilayah Pakistan. Berbagai insiden penyerangan dengan pesawat tak berawak tersebut telah menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Islamabad dan Washington.
Rudal-rudal itu menghantam sebuah madrasah di sebuah desa dekat Miranshah, kota utama di daerah suku itu, kata penduduk dan para pejabat.
“Pada pukul 02:25 waktu setempat, dua pesawat mata-mata meluncurkan tiga rudal di madrasah Mullah Mansoor. Sebelas orang tewas akibat serangan rudal itu,” kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.
“Penduduk masih mencari para korban di reruntuhan bangunan itu,” katanya.
Militer Pakistan mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan keterangan tentang sebuah “insiden” di Waziristan utara itu.
“Sebuah insiden dilaporkan terjadi di sana. Informasi sedang dikumpulkan tentang jumlah pasti para korban,” kepala jurubicara militer, Mayjen Athar Abbas kepada AFP.
Penduduk mengatakan semua korban adalah warga suku lokal, sambil menambahkan para petugas keamanan setempat menembaki dua pesawat taka berawak yang diduga milik AS yang terbang rendah.
Tidak ada segera konfirmasi tentang serangan itu, baik dari koalisi pimpinan AS di Afghanistan maupun Badan Intelijen Pusat AS (CIA), keduanya diketahui mengoperasikan pesawat yang dilengkapi dengan rudal.
Hingga hari ini, derita kaum Muslim itu tak kunjung berakhir. Bagaiamanapun juga, kaum Mukmin itu bersaudara. Namun, ketika Khilafah tiada, wujud persaudaraan yang hakiki itu seakan-akan tercabik-cabik. Sampai kapan? (nl/ant)
semoga Alloh Ta’ala senantiasa merahmati orang-orang yg syahid di jalanNya
amiiiin…