Giliran Asia Kena Pukulan Tajam

HTI-Press. Setelah Amerika, Eropa, kini giliran Asia mendapat pukulan tajam. Bursa-bursa berjatuhan, karena investor mengkhawatirkan nasib perusahaan-perusahaan setelah krisis melanda negara-negara tujuan ekspor Asia.

Sejumlah perusahaan sudah mengumumkan peringatan soal labanya yang kemungkinan akan merosot. Misalnya Sony Corp yang sudah mengingatkan soal labanya yang kemungkinan akan terpangkas hingga separuh akibat menguatnya yen dan kondisi perekonomian global yang sedang merosot.

Sony, salah satu ikon Jepang ini memperkirakan laba bersihnya akan mencapai 150 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret. Laba ini berarti merosot 59% dibandingkan tahun lalu. Saham Sony pada perdagangan Jumat (24/10/2008) langsung merosot hingga 13% dan menyeret pelemahan Nikkei-225 hingga di bawah level 8.000.

Negara Asia lain yang juga sangat tergantung pada ekspor, Korea Selatan sudah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonominya melemah hingga titik terendah dalam 4 tahun terakhir.

Korsel mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2008 sebesar 0,6%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2008 yang sebesar 0,8%. Ini adalah angka pertumbuhan terendah sejak kuartal IV-2004 saat angka mencapai 0,5%. Secara year on year, pertumbuhan ekonomi Korsel mencapai 3,9%, yang berarti turun tajam 4,8% pada kuartal II-2008.

Sovereign debt di negara-negara berkembang atau emerging market kini sudah 830 poin di atas US Treasury, yang merupakan selisih terbesar sejak 2002. Sementara biaya penjaminan atas risiko gagal bayar sovereign debt (instrumen surat utang yang dijamin pemerintah) di sejumlah negara seperti Korsel, Indonesia, Filipina, Rusia, Kazakhstan terus melonjak dalam dua hari terakhir.

“Sekarang ada sedikit perdebatan bahwa perekonomian dunia akan memasuki periode pertumbuhan di bawah rata-rata dan resesi di beberapa negara maju sepertinya akan terus meningkat,” jelas Goldman Sachs dalam catatan risetnya seperti dikutip dari Reuters.

Investor kini memilih keluar dari emerging market dalam dua pekan terakhir, dan puncaknya terjadi selama pekan ini. Hal itu menyebabkan dolar AS terus menguat karena investor kini mencari pendapatan dalam dolar yang dianggap lebih aman.

“Kita akan melihat terus berlanjutnya tekanan karena tensi di pasar berkembang terus meningkat. Dolar akan terus mendapatkan support dan yield yang lebih tinggi akan terus memberikan tekanan,” jelas Ian Stannard, analis forex dari BNP Paribas.

Kekhawatiran tentang potensi gagal bayar dari sovereign debt kini memuncak di sejumlah negara berkembang. Kekhawatiran itu juga telah memicu keluarnya dana-dana dari emerging markets, disamping para investor yang tak mau mengambil risiko lebih besar.

“Para pelaku pasar kini fokus pada negara berkembang karena krisis kredit ikut menyeret mereka. Tidak seorang pun kini mau mengambil risiko ditengah lingkungan yang seperti ini,” ujar Mitsuru Sahara, senior manager di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

Dan pada akhir pekan ini, mimpi buruk kembali melanda bursa Asia. Pada perdagangan Jumat (24/10/2008), indeks Nikkei-225 di Bursa Tokyo merosot tajam di bawah level 8.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 2003. Nikkei 225 menutup sesi I dengan penurunan hingga 602,18 poin (7.12%) ke level 7.858,80.

Sementara IHSG di BEI, turun tajam hingga 88,076 poin (6,59%) ke posisi 1.249,128 pada sesi I. Indeks Hang Seng merosot 641,52 poin (4,7%) ke level 13.118,97, yang dipicu penurunan tajam saham HSBC.

Indeks KOSPI di Korsel juga merosot 94,2 poin (9%) ke level 955,51 ditengah perdagangan yang sangat tipis.

“Orang-orang berada dalam kepanikan,” ujar Kim Seong-Bong dari Samsung Securities, seperti dikutip dari AFP.

“Meski kondisi perekonomian telah membaik sejak krisis tahun 1997-1998, pengalaman menerima paket bailout dari IMF sepertinya masih menghantui investor, dan membuat mereka menginginkan uang tunai namun mengabaikan valuasi korporasi jangka panjang,” tambahnya.

detikFinance, 24/10/08

4 comments

  1. Masih PeDe, Indonesia tidak terpengaruh krisis AS? Masihkah berharap pada sistem Kapitalis pembawa sengsara manusia sedunia? Tidak kah Engkau berpikir, wahai orang-orang yang berakal sehat?

  2. Munkin kita masih latah,doyan dengan apa yang salah.Jika kapitalisme itu rusak kenapa kita tidak mengakuinya dan menggantinya,malah kita berusaha untuk menutupinya dan mempercantiknya.Kita terlalu pede untuk masuk ke dalam kejurang.Ayooo siapa yang mau ikut ke jurang……

  3. GANDHA AKBAR

    SETAN AJA PUSING
    AYO PARA PAKAR EKONOMI & NEGARA ISLAM BERSATU

  4. Rupiah kembali terjerembab jangan sampai tunggu masuk jurang, selamatkan Indonesia dengan sistem ekonomi yang benar, sistem ekonomi yang datangnya dari Yang Maha Pengatur
    Kapitalisme terbukti gagal mensejahterakan manusia, sistem ini hanya untuk membuat senang para kolonial yang menghisap kekayaan negara2 berkembang.
    Cepatlah waktu itu datang, saat dimana syariah & khilafah tegak, wahai saudara2ku mulailah dari kita, keluarga dan lingkungan kita bekerja keraslah, semoga itu segera terwujud Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*