Angka Golput Pilgub Kaltim Tertinggi Di Indonesia

Tingkat partisipasi warga Kalimantan Timur yang ikut melakukan pencoblosan pada pemilihan kepala daerah Kaltim, Kamis (23/10) ternyata hanya mencapai 57,93 persen. Ini artinya, warga Kaltim yang tidak mencoblos atau golongan putih (golput) mencapai 42 persen.

Angka itu merupakan penghitungan cepat yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-Jaringan Isu Publik (JIP) pada 350 sampel tempat pemungutan suara di seluruh kabupaten/kota di Kaltim, Kamis (23/10).  Pada putaran pertama lalu, angka warga yang tidak mencoblos hanya 33 persen.

Sementara itu, tingkat partisipasi warga Balikpapan yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) pada Pilgub Kaltim putaran kedua lalu mencapai 48 persen atau 176.618 pemilih dari 368.357 jiwa yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). 

Ini berdasarkan hasil perhitungan manual yang dipaparkan KPU Balikpapan dalam rapat pleno rekapitulasi pemilihan gubernur (pilgub) putaran kedua, di Hotel Bahtera Balikpapan, Sabtu (1/11).

Di Kutai Timur, angka golput pilgub Kaltim juga cukup tinggi. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Desk Pilkada Kutim, jumlah golput di daerah penghasil batu bara ini nyaris mencapai 50 persen.

Dalam pleno rekapitulasi suara perhitungan suara Pilgub di Kutim, Jumat (31/10), angka golput sebanyak 69.737 atau sekitar 42 persen dari total DPT Kutim 167.513. Jumlah golput di Kutim ini mengalami peningkatan. Pada putaran pertama, jumlah golput mencapai 36,73 persen.

Di Bontang, Wakil Walikota Bontang Sjahid Daroini mengaku prihatin dengan tingginya angka pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya pada Pilgub Putaran kedua di Bontang.

Dalam rapat pleno terungkap yang yang menggunakan hak suaranya hanya 53 persen. 47 persen atau sekitar 43 ribu pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. Ia mengaku sempat melakukan survey di sejumlah wilayah pinggiran Kota Bontang saat Pilgub Putaran kedua.

Beberapa pengamat mengatakan golput di Kaltim tertinggi di Indonesia. Angka golput (golongan putih alias tak mencoblos) pada Pilgub Kaltim putaran kedua ini jumlahnya bisa mencapai 50 persen alias yang tertinggi di Indonesia. (nl/dari berbagai sumber)

6 comments

  1. Inilah bukti bahwa kapitalisme dan demokrasi telah gagal!Tunggu apa lagi, mari kita ambil ISLAM untuk diterapkan sbg aturan kehidupan…!

  2. Mari kita golput untuk lebih memberikan efek tkan agar negeri ini segera meninggalkan sistem demokrasi

  3. Nah loe, bukti nyata Pilkada dalam balutan demokrasi sudah mulai ditinggalkan ummat…. kini syariah islam jadi pilihan…

  4. ya, begitulah kalo keburukannya dah terungkap, sipa jua yang mau berpartisipasi

  5. ya… apa yang dikhawatirkan tentang sistem demokrasi yang semakin mencuat kerusakannya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*