Data Perekonomian AS Memburuk, Investor Khawatir

Washington, Rabu – Pada saat kebanyakan kegiatan pemerintahan agak menurun setelah ada presiden terpilih, pemerintahan George W Bush justru bekerja keras mengatasi krisis finansial global. Bush berusaha segera mengerjakan rincian program penyelamatan senilai 700 miliar dollar AS.

Menteri Keuangan Henry Paulson mendesak stafnya agar melakukan semua hal yang mungkin dilakukan untuk memperlihatkan kepada pasar bahwa pemerintah sebentar lagi akan mengucurkan dana talangan. Dana tersebut diharapkan dapat memperbaiki sistem finansial.

Satu hari setelah Barack Obama terpilih menjadi presiden AS, Departemen Keuangan mengumumkan rencana peminjaman dana yang mencapai rekor 550 miliar dollar AS sebelum akhir tahun ini untuk mendukung rencana talangan tersebut.

Departemen Keuangan menyatakan juga akan menjual obligasi sebesar 55 miliar dollar AS pekan depan. Upaya ini karena biaya untuk paket penyelamatan sangat besar ditambah dengan defisit yang diperkirakan mencapai 1 triliun dollar AS.

Dalam pertemuan Kelompok 20 (G-20) pertengahan bulan ini di Washington, Obama tidak akan banyak berperan langsung. Salah satu pejabat mengatakan, tim ekonomi Obama akan diikutsertakan dalam pertemuan itu.

”Kami tetap berkonsultasi dengan tim presiden terpilih untuk mendengarkan pendapat mereka,” ujar salah seorang pejabat di Washington, Rabu (5/11) waktu setempat.

Pengangguran naik

Setelah naik beberapa hari, indeks Dow Jones akhirnya tumbang pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks utama di Wall Street itu turun lebih dari 5 persen karena para investor menghadapi data perekonomian AS yang semakin memburuk.

Data terbaru dari sektor manufaktur memperlihatkan bahwa segmen ekonomi tempat sebagian besar masyarakat AS menafkahi keluarganya telah berada dalam resesi pada bulan Oktober lalu.

Penjualan saham di Wall Street merembet ke bursa Asia pada perdagangan Kamis. Indeks Nikkei di Tokyo melemah hingga 5,7 persen dan indeks Hangseng Hongkong melemah 6,7 persen, Seoul turun 7,6 persen, Sydney melemah 4,3 persen, Singapura melemah 2,66 persen, Shanghai turun 2,44 persen. Pelemahan itu seakan menghapuskan euforia menyambut Obama.

”Euforia itu sudah berlalu, para investor menjadi tenang dan kembali melihat bahwa perekonomian masih suram,” ujar Masotoshi Sato, broker pada Mizuho Investors Securities.

Para investor masih akan menerima berita buruk lagi mengenai jumlah penganggur baru yang mencapai 480.000 orang. Angka ini biasanya mengindikasikan terjadinya resesi. Selanjutnya, diperkirakan tingkat pengangguran Oktober mencapai 6,3 persen. Diperkirakan juga produktivitas akan menurun 0,8 persen pada kuartal ketiga, jauh dibandingkan dengan kenaikan 2,8 persen pada kuartal kedua.

Saham-saham Eropa menurun bahkan setelah suku bunga Inggris turun drastis 1,5 persen menjadi 3 persen, terendah dalam 50 tahun terakhir. Swiss National Bank juga memangkas suku bunganya 50 basis poin menjadi 2 persen. Bank sentral Eropa juga memangkas suku bunga 50 basis poin menjadi 3,25 persen.

Penurunan tingkat bunga yang agresif itu seakan tidak dapat menutupi kegelisahan di pasar modal karena data perekonomian AS semakin memburuk.

Indeks FTSEurofirst 300 turun 1,7 persen, indeks FTSE 100 turun 2,7 persen, DAX Jerman turun 2,75 persen, dan CAC 40 Perancis turun 2,55 persen.

Mark Zandi, Kepala Ekonom Moody’s, mengatakan pertumbuhan ekonomi akan terus menurun pada semester pertama tahun mendatang dan pengangguran hingga 8 persen sebelum terjadi perbaikan.

”Saya rasa kita sedang berada pada masa terburuk krisis ini. Namun saya berharap resesi akan berakhir pada musim panas tahun depan,” kata Zandi.

Bill Gates, pendiri Microsoft, mengatakan, perekonomian AS akan memerlukan waktu dua hingga tiga tahun untuk pulih dari krisis saat ini.

”Pada tahun 1990-an dan pada sepuluh tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi global sangat bagus. Saat ini perekonomian kita (AS) agak menurun. Mungkin diperlukan waktu dua hingga tiga tahun untuk pulih,” ujar Gates mengenai gejolak finansial.

Obama diharapkan segera menyusun tim ekonominya. Mantan Menteri Keuangan Lawrence Summers dan Gubernur Bank Sentral New York Timothy Geithner adalah nama-nama yang masuk bursa menteri keuangan. (Kompas, 07/11/08) 

3 comments

  1. Data perekonomian AS memburuk menandakan semakin rapuhnya sistem ekonomi kapitalisme. Saatnya Islam bangkit. Tuntaskan krisis keuangan global ini dengan ekonomi syariah! Tiada Islam tanpa syariah, tiada syariah tanpa daulah khilafah…Allahu akbar!

  2. allohuakbar

  3. Tanda-tanda Keambrukan AS sang Kapitalisme sudah terlihat jelas. Tinggal butuh negara Khilafah yang akan memukul palu kehancurannya. Segeralah tegakkan Khilafah wahai kaum muslimin!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*