HTI-Press – “Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun, adik kami telah pergi. Semoga arwah adik-adik kami dibawa oleh burung-burung hijau ke syurga,” ujar Chozin, kakak kandung kedua Amrozi dan Ali Gufron kepada wartawan, Minggu (9/11/2008).
Tiga terpidana mati kasus Bom Bali 12 Oktober 2002, Amrozi, Mukhlas alias Ali Ghufron, dan Imam Samudra alias Abdul Azis, menjalani eksekusi pada Sabtu malam (8/11) pukul 23.20 WIB. Menurut beberapa sumber, mereka dinaikkan ke sebuah mobil dan dibawa ke suatu tempat yang dikenal dengan nama “Nirbaya” yakni berupa perbukitan yang berada sekitar 6 kilometer sebelah selatan LP Batu.
Nirbaya merupakan sebuah lembaga pemasyarakatan peninggalan Belanda yang telah ditutup sejak 1986. Kini tempat tersebut telah dijadikan tempat eksekusi bagi sejumlah terpidana mati.
Mereka dinaikkan ke sebuah mobil dan dibawa ke suatu tempat yang dikenal dengan nama “Nirbaya” yakni berupa perbukitan yang berada sekitar 6 kilometer sebelah selatan LP Batu. Saat dibawa, ada suara takbir yang terputus. Amrozi cs dikeluarkan dari ruang isolasi dalam kegelapan malam. Mereka dikawal oleh sangat banyak anggota Brimob.
Saat dibawa ke mobil, terdengar teriakan takbir: Allahu Akbar dari tiga terpidana mati. Namun teriakan takbir itu terputus. Sepertinya mereka dibekap. Amrozi cs dibawa ke lokasi eksekusi di Bukit Nirbaya, sekitar 3 KM dari LP Batu. Saat dibawa, hujan mengguyur Nusakambangan
Di kawasan ini, Amrozi dan kawan-kawan menjalani eksekusi di hadapan tiga regu tembak dari Polda Jawa Tengah. Prosesi eksekusi yang dimulai sekitar pukul 23.10 WIB, diawali dengan siraman rohani oleh rohaniwan yang meminta supaya Amrozi dkk menerima dengan ikhlas apa yang dilakukan oleh negara dan dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran.
Selanjutnya jaksa eksekutor, Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, I.B. Wiswantanu membacakan surat perintah pelaksanaan eksekusi dengan didampingi jaksa eksekutor lainnya, Kasubsi Prapenuntutan Kejaksaan Negeri Denpasar Edy Arta Wijaya dan Aspidum Kejati Jateng Monang Pardede.
Tepat pukul 23.20 WIB, setelah surat perintah dibacakan, tiga regu tembak segera menembakkan peluru ke arah Amrozi dkk yang masing-masing terikat pada sebuah kayu dengan kepala tertutup kain hitam.
Sepuluh menit kemudian, Amrozi dan kawan-kawan dinyatakan meninggal, setelah menjalani autopsi oleh tim dokter forensik Polda Jawa Tengah.
Program War on Terrorism AS Kembali Bergulir
Sementara itu, Hizbut Tahrir Indonesa dalam pernyataan persnya menyatakan, meragukan bahwa Amrozi cs adalah pelaku utama bom Bali I. Menurut Hizbut Tahrir Indonesia, memaksakan mengeksekusi Amrozi cs hanya akan mengalihkan pandangan bahwa seolah merekalah pelaku utama dan sekaligus menutup terungkapnya sang master mind yang pasti terkait dengan program war on terrorism yang digerakkan oleh AS dan sekutunya tadi.
Pemerintah Indonesia tidak boleh terjebak pada apa yang disebut kampanye war on terrrorism yang didengungkan AS karena kampanye ini hanyalah kedok (mask) untuk menutupi maksud sesungguhnya, yakni war on Islam. Mengapa?
Bila benar AS dan negara-negara sekutunya sungguh-sungguh berperang melawan terorisme, dan terorisme itu diartikan sebagai setiap orang atau kelompok orang yang dalam mencapai tujuannya menggunakan kekerasan, maka mestinya orang-orang seperti presiden Bush, Ariel Sharon, Tony Blair dan tokoh lainya, dan negara seperti AS, Inggris dan Australia juga negara lain yang jelas-jelas telah menghancurkan Irak dan Afghanistan, juga harus dianggap teroris.
Tapi kenyataannya, yang disebut teroris hanyalah orang atau kelompok Islam yang sesungguhnya bertindak melakukan perlawanan terhadap kedzaliman terhadap dunia Islam, sementara negara dan orang-orang yang jelas-jelas memerintahkan melakukan kedzaliman itu justru tidak pernah dipersoalkan. (nl/berbagai sumber)
Only the one solution to face the war on terorism, that is campagn to establish khilafah in the World.
benar…
eksekusi ini hanya akan mengalihkan kita semua dari melihat siapa dalang dibalik semua ini..
semoga kejadian demi kejadian semakin memperkokoh kita semua dalam perjuangan ini..
kebutuhan akan sebuah institusi yang diridhoi Allah semakin besar.
Allahu Akabr…
ketika khilafah tidak ada maka hukum2 Islam,Rosul,kaum muslimin akan selalu jadi hinaan. selalu jadi bulan2an kaum kafir.oleh karena itu wahai kaum muslimin yang mendambakan kemuliaan dan ridlo Rabb pencipta kita marilah…bersatu berjuang demi tegaknya kalimat2 4WI di muka bumu ini dengan tegaknya khilafah. Allahu Akbar…..!!!
hanya KHILAFAH yang akan mengeksekusi sitem kufur yang ada di bumi ini.(salam dari pejuang Khilafah Di Nusakambangan )
mari perkuat ukhuwah islamiyah…
tuk tegakkan syari’ah dan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah
agar keadilan ‘mewujud’ dimuka bumi ini..
hukuman mati cocok untuk para koruptor indonesia, tapi perbedaannya adalah permintaan terakhirnya
ketika aku mati tolong jangan tangisi aku, tangisi lah duitku, ketika aku mati tolong jangan di bungkus dengan kain kafan, tapi menggunakan 100 rb yang belom di potong, ketika aku mati tolong jasad ku beralaskan duit, ketika penembakan aku tidak mau di tutup dengan kain hitam tapi dengan 100 ribuan begitulah pesannya
pantasnya yg harus menerima EKSEKUSI ialah para koruptor. aneh ku sama pemerintah indonesia,,,,,!!binguuuuuuuuung banget…..
binguuuuuuuuuuuuuuuuuuung ku ma pemerintah indonesia!!!!!!
Setuju sekali jika para koruptor ditembak mati saja, tp sebelum ditembak mereka suruh makan uang kertas hasil korupsinya sampai kenyang,biar tenang menuju neraka jahanam. Setuju ndak saudara-saudara??
Yang berhak menghakimi Amozi dkk hanya Allah..sebagai saudara muslim aku memohon kepada Allah semoga semua ibadah dan perjuangan saudara2ku mendapat keridhoan ALLAH SWT.
aku sedih banget atas eksekusi yg salah alamat tsb,semoga akan lbh bnyak lagi bermunculan pejuang islam,amin.
Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua agar jernih hati dan pikiran kita dalam menyikapi permasalahan ini. Siapa penyusup dibalik amrozi dkk, yang sesungguhnya. Siapa yang lebih jahat, siapa yang lebih banyak tega membunuh. Siapa yang lebih hebat ledakan bomnya, teroris amrozi atau teroris yahudi.
Anak kecil aja tahu kalau ledakan bom amrozi sekelas bom karbit alias mercon, mana mungkin bisa membunuh sebanyak itu 202 nyawa dan gedung mengalami kerusakan parah. Jika pemerintah arif dan bijaksana, mestinya tidak menutup kasus ini sampai di sini. Lanjutkan penyelidikan serius pada pemilik bom yang ledakannya hebat yang sudah kita saksikan bersama ? Jelaskan ? siapa teroris yang sesungguhnya, yang lebih jahat dan lebih berbahaya, yang lebih tega membunuh orang sebanyak itu ?
teruskanlah perjuangan kaum muslim
Mujahid boleh syahid, perjuangan tetap berlanjut!