JAKARTA – Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) meminta pada Sekretariat Jenderal DPR untuk menunda renovasi ruang kerja termasuk pergantian lantai keramik dan toilet anggota fraksi PPP DPR RI di lantai 15 dan 16 Gedung Nusantara 1 DPR RI.
Penundaan ini dengan alasan, menunggu sampai dengan FPPP mengadakan rapat pleno yang khusus membicarakan terang renovasi tersebut. Yakni pada awal masa persidangan II Tahun sidang 2008-2009 atau pada akhir November 2008.
“Dalam kondisi bahwa pencitraan DPR yang semakin menurun, kiranya masih perlu dibicarakan urgensi renovasi ruang kerja anggota dengan total anggaran mencapai Rp33.469.101.000 (tiga puluh tiga milyar empat ratus enam puluh sembilan juta seratus satu ribu rupiah),” kata Ketua FPPP Lukman Hakim Saefudin di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2008).
Selain itu, lanjutnya, masih terdapat beberapa anggota FPPP yang belum menyetujui dilakukan renovasi pada ruang kerja yang bersangkutan, dengan beberapa petimbangan dan alasan.
Sekadar diketahui, Setjen DPR rencananya akan melakukan renovasi ruang kerja FPPP dengan anggaran sebesar Rp26.263.848.000 (dua puluh enam milyar dua ratus enam puluh tiga juta delapan ratus empat puluh delapan ribu rupiah).
Uang sebesar Rp26 miliar ini digunakan untuk mengganti toilet dan keramik. Ini sesuai dalam surat sekretaris jenderal nomor: KS.02/8045/DPR-RI/2008, tanggal 5 november 2008; Perihal: renovasi ruang kerja. Serta surat kepala biro pemeliharaan bangunan dan instalasi sekretariat jenderal DPR-RI nomor: HR.01/119/XI/2008, tanggal 7 november 2008; Perihal: pemberitahuan susulan yang diitujukan kepada anggota DPR-RI. (lsi)
SAYA BELUM PERNAH MENDEGAR ANGGOTA PARLEMEN YANG “TERHORMAT”
“BENAR BENAR” MERIBUTKAN/MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN RAKYAT, YANG SAYA DENGAR HANYA KALIAN SEMUA SELALU MERIBUTKAN URUSAN PERUT DAN KANTONG KALIAN, SEKARANG TAMBAH MERIBUTKAN TEMPAT BUANG HAJAT KALIAN, YANG BIAYANYA RP 33M, CK…CK…CK…
Wah…wah…wah, rakyat cari makan susah dan mahal, DPR mau pipis juga mahal !! jadi apa yang murah dinegeri yang makmur ini??
duit segitu mending buat nasionalisasi aset negara biar negara bisa ngasih makan rakyatnya sendiri..emang pejabat pikirannya UUD (ujung-ujungnya duit)..jgn2 itu yang tender juga anggota dewan juga…
GAK TAKUT TUHAN KALI ANGGOTA DPR ITU YA…?? PAYAH-PAYAH RAKYAT KECIL KENA PAJAK EH HASILNYA DI PAKE YANG GITUAN DOANG….HABIS BUAT EE NYA MEREKA.
itulah demokrasi, menciptakan orang2 yang tidak peduli kepada rakyat