50.000 Pesan Disebarluaskan di Inggris, Mengungkap Perang Bawah Tanah Amerika di Pakistan

Sepanjang dataran Inggris dari atas hingga bawah, para anggota Hizbut Tahrir mendistribusikan lebih dari 50,000 pesan, di dalam bahasa Inggris dan bahasa Urdu untuk kaum Muslim di luar Masjid-masjid selepas Sholat Jumat kemarin. Pesan yang disampaikan kepada kaum Muslim di Inggris untuk memberitahukan kepada mereka kampanye baru “Mengungkap Perang Bawah Tanah Amerika di Pakistan”. Mereka juga mengajak kaum Muslim untuk bergabung dalam kampanye dan secara politik aktif di dalam kampanye.

Di dalam selebaran mereka, disebutkan bahwa pada 7 November, pesawat militer Amerika sekali lagi melanggar ruang udara Pakistan untuk meluncurkan serangan roket dengan sasaran warga sipil di Pakistan Utara. Ini merupakan serangan ke-20 sejak bulan Agustus di mana banyak warga sipil yang menjadi syuhada.

Selanjutnya pada bulan September, Pasukan Khusus Amerika tiba-tiba melakukan penyerbuan di Angoor Adda yang menewaskan 20 warga sipil Pakistan setelah perintah rahasia diberikan kepada mereka oleh Presiden Bush untuk meluncurkan serangan darat.

Sejak penyerbuan FATA, lebih dari 700.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka dan kini mereka menghadapi musim dingin yang teramat dingin di wilayah utara.

Menurut Hizbut Tahrir dalam pesan yang disebarkan ke berbagai Masjid di Inggris itu, bahwa Pakistan merupakan target AS berikutnya setelah Afghanistan dan Iraq. Ini tiada lain bentuk dari pendudukan atas nama war on terror.

Keadaan di Afghanistan hari ini tidak sepadan dengan terorisme; lebih dari hasil invasi Amerika. Rakyat Afghanistan telah dibalas oleh serangan para penjajah dengan menggunakan taktik “hit dan run”.

“Sudahkah kita melihat bagaimana Amerika telah membuat situasi yang sama di Iraq? Apakah kita tidak menyaksikan bagaimana mereka telah mengambil satu negeri yang paling berkembang di Arab pada masa itu, telah memaksakannya sanksi yang keras sebelum kemudian memecahnya menjadi tiga keadaan yang lemah yang mereka dikontrol melalui pemerintah boneka di Baghdad. Sekarang perhatian Amerika beralih ke negeri Muslim paling kuat, Pakistan,” tegasnya dalam selebaran mereka.

Hizbut Tahrir menegaskan kembali bahwa hanya Khilafah yang diperlukan bagi Pakistan. Khilafah akan membangun pemerintahan yang berdaulat dam bukan sebuah pemerintahan boneka kolonialis Barat, di mana demokrasi dan kediktatoran menjadikan mereka tunduk pada Barat.

“Bergabunglah bersama kami untuk menentang Pemerintah Pakistan yang bersekongkol dengan Amerika; Bergabunglah bersama kami dalam seruan kesatuan Kashmir dan Afghanistan; Bergabunglah bersama kami dalam mendirikan sebuah kepemimpinan baru, Khilafah bagi Pakistan,” demikian seruan mereka di akhir selebarannya. (Syabab.Com, 17/11/08)