Jakarta – Krisis ekonomi global berimbas ke sektor riil termasuk Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. Hingga kini sudah 14.000 pekerja tekstil di Indonesia telah dirumahkan.
“Belum ada PHK, namun hingga hari ini lebih dari 14 ribu pekerja tekstil di seluruh Indonesia telah dirumahkan,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Senin (24/11).
Dari 14.000 pekerja tekstil yang dirumahkan itu, menurut Ade yang paling banyak berasal dari provinsi Jawa barat yang merupakan salah satu sentra tekstil.
“Paling banyak di Jawa Barat, perhari ini saja sudah mencapai 8 ribu orang pekerja yang dirumahkan,” jelas Ade.
Salah satu yang memicu permasalahan sektor TPT saat ini menurut Ade adalah tidak stabilnya nilai tukar rupiah. Ketidakstabilan nilai tukar ini membuat penjual takut menjual karena takut kemurahan, sementara pembeli tidak mau membeli karena takut kemahalan.
“Kurs tidak terkendali sehingga tidak ada transaksi antara penjual dan pembeli karena baik penjual maupun pembeli bertransaksi dengan menggunakan valutas asing. Akirnya proses jual beli di-pending,” imbuhnya.
Ade menjelaskan dengan ditundanya transaksi jual beli menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang dan produksi dikurangi karena transaksi menurun. “Sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi pilihan terakhir,” ungkap Ade.
Untuk mencegah masalah ini agar tidak berlarut-larut, Ade meminta agar penggunaan valas dalam setiap transaksi harus diminimalisir.
“Hanya importir yang menggunakan valas, sedangkan dihilir semuanya menggunakan rupiah sehingga rupiah berada pada posisi stabil dan ini akan menggerakan transaksi agar terus dapat berjalan dan PHK bisa dihindarkan,” katanya.
Saat ditanyai soal prediksi PHK yang akan mengancam para pekerja tekstil, Ade enggan berkomentar. “Saya tidak dapat memprediksikan karena setiap hari semuanya bisa berubah. Yang penting kita terus bekerja keras agar kegiatan ekonomi terus berjalan,” tutur Ade. (Detik.com, 24/11/08)
Hanya dan hanya sistem ekonomi Islam yang dapat menjawab semua permasalah ini….
Tapi…mengapa penguasa itu masih enggan untuk menjadikan sebagai satu2nya solusi…????
Ganti mata uang kertas dengan mata uang emas dan perak…!!!
Sudah saatnya umat manusia berhukum kepada syariah islam secara kaffah.Karena dengan syariah Islam lah kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia akan dijamin bahkan akan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.
Subhanallah….walhamdulillah….walaa ilaaha illallahu wallahu akbar…
Allah adalah Maha Pengatur. Maka sudah sepatutnya kita patuh dan taat untuk menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi seluruh laranganNya.
Beginilah akibat uang Dinar (Emas) dan dirham (Perak) tdk di jadikan mata uang dunia, krisis merambat kemana2, Karena ayo……
Go Back to Islam….
Go back to syariah and khilafah….
Allahu Akbar 3x….
Akibat sistem kapitalis yang diterapkan diseluruh negeri termasuk negeri Islam — petaka itu terjadi –. Oleh sebab itu ….wahai kaum muslimin, beralih ke sistem Islam adalah solusi cerdas…., Insya Allah…, Allah akan ridho dan menurunkan rahmatnya bagi seluruh Alam. Allahu Akbar. Wassalam
saya orang awam didunia bisnis…kenapa tidak dialihkan saja ke pasar dalam negeri, tidak usah bergantung pada ekspor…