Urusan dengan CIA memang selalu menimbulkan kontroversi. Kali ini Adam Malik, mantan wakil presiden Indonesia dituding agen CIA. Adalah buku Tim Weiner yang berjudul Kegagalan CIA: Spionase Amerika Sebuah Negara Adi Daya, yang mengungkap bahwa Adam Malik agen CIA.
Buku yang judul aslinya Legacy of Ashes ini mengutip perkataan Clyde Mc Avoy, pejabat tinggi CIA yang menyatakan telah merekrut Adam Malik sebagai agen dan mengontrolnya. Lewat Adam Malik ini pula konon CIA mengucurkan dana 10 ribu US dollar untuk membiayai aksi pembasmian Gestapu.
Tim Weiner sendiri bukan penulis amatiran. Disampin berpengalaman menjadi wartawan The New York Times, Weiner mengatakan telah melakukan investigasi dalam waktu yang lama. Menurutnya buku ini bersifat on the record, tidak ada sumber tanpa nama, kutipan tanpa identitas pembicara atau gossip. Weiner juga dikenal penulis handal yang pernah mendapat penghargaan.
Keluarga Adam Malik segera mengecam tudingan ini. Pakar sejarah Asvi Warman mengatakan hal itu sebagai fitnah. Tidak jauh berbeda, Jusuf Kalla yakin tidak mungkin Adam Malik seorang agen CIA. Menurutnya profesi Adam Malik sebagai wartawan yang memiliki kenalan yang luas memungkinkan dia untuk kontak dengan siapa saja.
Tentu saja sulit untuk membuktikan Adam Malik benar-benar seorang agen. Namun, bukan berarti hal itu menutup kemungkinan Adam Malik adalah memang benar-benar agen. Sebab tidak bisa dipungkiri Adam Malik adalah pemain politik utama saat itu. Sementara Amerika Serikat jelas punya kepentingan untuk merekrut agen-agennya. Apalagi AS saat itu adalah era perang dingin. Negara adi daya ini yang saling berebut kekuasaan untuk mendominasi dunia dengan Soviet yang berideologi Komunisme. Negara Paman Sam ini juga saat itu berusaha menghentikan pengaruh Inggris sebagai negara penjajah lama diseluruh pelosok dunia.
Mendudukan para agen pada jabatan dan profesi strategis menjadi sangat penting . Seperti jabatan politik kepala negara, menteri, pemimpin militer atau kepolisian. Termasuk profesi wartawan yang pernah digeluti oleh Adam Malik. Keterlibatan pemerintah AS, dengan memanfaatkan wartawan sebagai agen intelijen mereka, sudah terjadi sejak Perang Dingin. Seperti yang ditulis surat kabar New York Times, “Sejak berakhirnya Perang Dunia II, lebih dari 30 atau bahkan 100 wartawan Amerika dari sejumlah organisasi berita dilibatkan sebagai pekerja operasi intelijen yang dibayar sementara menjalankan tugas-tugas reportasenya. Jadi siapapun tidak tertutup kemungkinan menjadi agen, termasuk Adam Malik .
Bahwa terdapat politisi termasuk kepala pemerintahan yang menjadi kaki tangan asing juga bukan barang baru. Berdirinya negara kerajaan Saudi Arabia misalnya tidak lepas dari campur tangan asing. Pada tahun 1902, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan membunuh walinya (Gubernur Khilafah ar-Rasyid). Pasukan Aziz terus melakukan penaklukan dan membunuh pendukung Khilafah Utsmaniyah dengan bantuan Inggris.
Salah satu sahabat dekat Abdul Aziz Abdurrahman adalah Harry St. John Pilby, yang merupakan agen Inggris. Philby menjuluki Abdul Aziz bin Abdurrahman sebagai “Seorang Arab yang Beruntung”, sementara Abdul Aziz menjulukinya dengan “Bintang Baru dalam Cakrawala Arab”. Philby adalah orang Inggris yang ahli Arab yang telah lama menjalin hubungan baik dengan Keluarga Sa‘ud sejak misi pertamanya ke Nejed pada tahun 1917. Pada tahun 1926, Philby tinggal di Jeddah. Dikabarkan kemudian, Philby masuk Islam dan menjadi anggota dewan penasihat pribadi Raja pada tahun 1930.
Kerjasama Dinasti Sa‘ud dengan Inggris tampak dalam perjanjian umum Inggris-Arab Saudi yang ditandatangani di Jeddah (20 Mei 1927). Perjanjian itu, yang dirundingkan oleh Clayton, mempertegas pengakuan Inggris atas ‘kemerdekaan lengkap dan mutlak’ Ibnu Sa‘ud, hubungan non-agresi dan bersahabat, pengakuan Ibnu Sa‘ud atas kedudukan Inggris di Bahrain dan di keemiran Teluk, serta kerjasama dalam menghentikan perdagangan budak (Lihat: Goerge Lenczowsky, Timur Tengah di Tengah Kencah Dunia, hlm. 351). Dengan perlindungan Inggris ini, Abdul Aziz (yang dikenal dengan Ibnu Sa‘ud) merasa aman dari berbagai rongrongan.
Bisa disebut hampir semua penguasa negeri ketiga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh asing dari dulu hingga kini. Sekarang terdapat Musharaf yang jelas-jelas agen AS yang kemudian digulingkan , atau pemerintah boneka Irak dan rezim Karzay di Afghanistan. Termasuk rezim Mahmud Abbas di Palestina, bukan mustahil pula termasuk penguasa Indonesia.
Untuk membuktikan bahwa mereka agen CIA jelas tidak gampang. Disamping hal tersebut tidaklah begitu penting. Yang lebih penting adalah mengetahui siapa yang menjadi kaki tangan asing. Dan hal itu bisa dilihat dari indikasinya. Siapapun termasuk penguasa bisa dikatakan sebagai kaki tangan asing dengan melihat dukungan mereka terhadap kebijakan-kebijakan negara penjajah kapitalis. Siapapun yang melakukan itu pantas dicap sebagai kaki tangan negara penjajah dan pengkhianat.
Mereka adalah penguasa yang tega membunuh rakyat sendiri atas nama perang melawan terorisme ala AS seperti yang dilakukan penguasa Pakistan. Mereka yang mengikuti seluruh instruksi IMF dan Bank Dunia meskipun harus memiskinkan rakyatnya sendiri. Membuat undang-undang yang lebih memihak kepada kepentingan negara penjajah atau perusahaan asing. Kalau Adam Malik dituding agen CIA karena menerima bantuan dana 10 ribu dollar . Hal sama harus kita pertanyakan pada penguasa yang menerima dana asing berupa utang luar negeri yang justru dijadikan alat untuk mendikte bangsa sendiri. Dan jumlahnya tentu lebih besar dari 10 ribu dollar.
Termasuk penguasa yang memberikan jalan bagi asing untuk memecah belah Indonesia atas nama demokrasi dan kebebasan pendapat. Terdapat pula LSM komprador yang menerima dana luar negeri untuk memerangi upaya penegakan syariah Islam karena khawatir syariah Islam akan menghentikan penjajahan Tuan Kapitalisme mereka . Kita harus berani mengatakan mereka adalah kaki tangan asing dan pengkhianat. Sikap kita juga harus tegas mengecam dan menolak mereka. Karena mereka adalah pengkhianat ! (Farid Wadjdi)
Hmm… ulasan nan MANTAP
Memang,sulit untuk membuktikan Adam Malik benar-benar seorang agen. Namun, bukan berarti hal itu menutup kemungkinan Adam Malik adalah memang benar-benar agen, yo toh…?
Satu lagi tulisan yang mencerahkan dari Ust. Farid Wadjdi. Semoga para penguasa sadar (termasuk LSM) bahwa mereka sadar atau pun tidak ketika mereka telah memberikan jalan kepada asing untuk menguasai negeri ini… mereka adalah pengkhianat bangsa ini dan mereka adalah agen asing yang sesungguhnya.
@ Abu Aufa HB…ya iya lah…masa ya iya donk. Yo toh. Semua tidak mustahil.
Yang pasti kalo ada indikasi bahwa para tokoh lebih memihak bukan kepada rakyat, bisa dikatakan adalah agen atau kaki tangan para musuh Islam.
Semoga, umat semakin terbuka mata, dan melangkah ke arah yang Haq. Dan tidak mudah berpindah haluan serta “kami mendengar dan kami mematuhi.”
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-ankabut:2-3)
Kaki tngan AS hrs sgra dsterilkan dmuka bumi ini karena hanya menyengsarakan kehidupan.
Jazakalallah Ust atas pencerahannya. Siapa saja yang dalam perkataan, sikap dan kebijakannya selalu berpihak kepada kepentingan AS negara kafir kapitalis salibis besar kemungkinan mereka adalah agen dan kaki tangannya. Lebih baik jadi agennya agama Alloh, insya Alloh pasti akan beruntung dunia dan akhirat.
kalau memang benar ada agen CIA. mudah-mudahan mereka bertobat.
Bukan sulap bukan sihir, bukan aneh bukan mustahil. Jangan heran, jangan kaget. Yang jelas, kebiasaan para pejabat di republik topeng ini tentu saja memakai jurus ‘denial’ atau menyampaikan bantahan termasuk dlm kasus Adam Malik yg disebut sbg agen CIA tsb. Budaya ‘denial’ sepertinya memang sdh mendarah daging di negeri ini. Bahkan jika tuhan mengatakan bhw orde baru itu kacungnya CIA mungkin akan juga dibantah.
Kalau pendapat kita-kita disini sih bukan cuma satu dua orang pejabat RI saja yg agen CIA, tapi presiden orba dan kabinetnya itu anak buah CIA semua. Apalagi sejak dulu hubungan kita dg yg namanya USA kan sudah seperti anak dan bapak. Amerika itu sudah jadi bapaknya, juga majikannya bahkan kiblatnya Indonesia. Segala hal termasuk krisis yg menimpa USA akan berdampak thd Indonesia.
Maka kabar tentang pejabat RI agen CIA bukanlah aneh dan mengada-ada. Kami warga negeri topeng ini justru sejak lama sdh perkirakan bhw fakta tsb akan terungkap. Silahkan para pejabat muka seribu menipu diri mereka sendiri dan membantah kenyataan tsb. Silahkan juga jika kejaksaan negeri dagelan ini akan menarik buku Tim Weiner itu dari peredaran. Silahkan membendung angin. Di era internet ini tindakan naif itu pasti akan ditertawakan publik dunia.
:-)
Kelicikan orang-orang kafir memang tidak diragukan lagi, berbagai macam cara mereka lakukan untuk mengeksiskan ideologinya di muka bumi ini. Yah.. salah satunya menancapkan penguasa-penguasa boneka di negri kaum muslimin. Adam malik???
negara manapun yang memerdekakan diri dari Khilafah Islamiyyah , dipastikan kemerdekaannya didorong oleh penjajah (Inggris, Prancis, Amerika). Jadi penguasanya pasti penguasa boneka. Ya seperti Mustafa Kamal di Turki.Ya ga aneh lah ya, apalagi Indonesia ini kan terkenal “jongos”nya Amerika, apa yang ga dituruti perintah Amerika, disuruh masuk lumpur… yaa hayoo…monggooo….
pemerintah harus tegas untuk menangkap agen-agen intelijen termasuk agen intellijen asing yang berkeliaran keluar masuk indonesia waspadalah, waspadalah……
Menurut hemat saya, Indonesia yang “sejati” sudah tak ada lagi. Negeri ini sudah berada dalam bayang-bayanga Kapitalisme Yahudi. Demokrasi yang saat ini berjalan tak lebih dari reyakasa Zionis Yahudi untuk melemahkan Islam. Sayangnya, para Ulama kita justeru terjebak di dalamnya. Mereka terpecah belah dalam berbagai kepentingan yang berujung pada kepentingan materi. Wahai sodaraku Ummat Islam! Mari kita bangkit melawan Kaum Kapitalis dengan menegakkan syariat Islam di negeri ini. Mari kita berjihad memerangi kemiskinan di kalangan Ummat Islam, sebab kemiskinan inilah yang pada dasarnya telah melemahkan kita.
Terlepas dari benar atau tidaknya Alm. Adam Malik sebagai agen CIA, saya disini mau memberikan opini yang setuju dan mendukung ulasan yang ustad sampaikan mengenai konspirasi Negara Barat dalam ‘menjajah’ negara-negara dunia ke tiga dari dulu jingga sekarang. Hal tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari strategi grand desainnya Yahudi-Zionis Internasional dalam usahanya sesuai dengan tujuan dari Protocol of Zions (1897) dalam mendirikan Tatanan Dunia Baru (The New World Order) atau dalam bahasa Ibrani Novus Ordo Sclerum di bawah hegemoni mereka. Hal tersebut dapat kita lihat lewat sepak terjangnya lembaga-lembaga Zionis dewasa ini dalam menguasai aspek politik, ekonomi, sosial budaya seperti IMF, World Bank, FAO, WHO, PBB dsb. Dimana mereka berkedok ingin memberikan ‘bantuan’ terhadap negara-negara yang mereka anggap sebagai ‘asset’ yang harus dikuasai terutama dalam hal SDAnya dengan cara memberikan pinjaman lunak, bantuan kemanusiaan dsbnya yang pada dasarnya adalah bohong belaka karna negara-negara yang ‘berhutang budi’ terhadap mereka diharuskan mau mengikuti dengan patuh arah kebijakan mereka dalam melanggengkan hegemoni kapitalismenya. Bahkan seorang penulis baratpun pernah membuat buku yang membeberkan segala praktek kotor Amerika-Zionis dalam menghacurkan peradaban dan seluruh sendi2 kehidupan negara2 berkembang termasuk Indonesia (silahkan baca buku The Economic Hitman). Oleh sebab itu kita sebagai kaum Muslim wajib hukumnya untuk mewaspadai dan memebntengi akhlak dan akidah kita dari semua bentuk propaganda kaum Paganisme Modern ini. Karna mereka tidak akan pernah berhenti untuk memerangi kita sampai kita masuk ke dalam millah mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt dalam Al-Qur’an. Semoga kaum Muslim akan mendapat perlindungan dan ridhoNya dalam menggapai kemasyuran Dunia dan Akhirat seperti Zamanyya Rasullullah saw,sahabat-sahabatnya hingga zamannya Kekhalifahan Islam terdahulu. Amin ya Allah.
ITU BOHONG!!!!!!!!!!!!!!!!!!DASAR CIA GAK BERBUAT NGOMONG BERBUAT YAH GITULAH INTEL………..EH ITU CUMA BIAR LAKU AJA BUKUNYA………..??? KENAPA ISI LAINYA GAK DI BAHAS KAWAN??? HATI-HATI PERANG OPINI BUKU…MAKLUM PENJUAL BUKU MAU JUALAN HARUS CARI YANG BOMBASTIS BIAR LAKU………….
Mudah-mudahan generasi muda kita tetap waspada akan adanya “rencana” tersembunyi para agen2 yahudi. Waspadalah terhadap “chaos” yang mungkin akan terjadi…Pasti ada konspirasi dibalik semua itu…Ordo Ab Chao, Be ware!!!
Resmi ato tdk resmi jd agen CIA
biar waktuk yg bicara,yg pasti smua orang yg mengekor kebijakan as dan sekutu adalah kakitangan as dan sekutunya.bgtu juga dng pemimpin indonesia skrng ini.smua kakitangan as,semoga mereka dberikan hidayah shingga berbalik mjd pjuang syariah n khilafah spt khalid bin walid.
Hmmm..tulisan yang bagus.
Cuman karena Adam Malik seorang muslim, apa kita harus terjebak dengan pernyataan Clyde Mc Avoy, pejabat tinggi CIA, yang kafir. Lebih baik kita tidak berspekulasi dengan kalimat
“Tentu saja sulit untuk membuktikan Adam Malik benar-benar seorang agen. Namun, bukan berarti hal itu menutup kemungkinan Adam Malik adalah memang benar-benar agen. …”
Biar tidak suudzhon lebih baik kalimat seperti ini tidak ditulis. Silahkan ditulis kalo memang ada bukti kebijakan atau langkah beliau yang mengindikasikan keterlibatan itu. Lebih bermakna kalo menyebutkan langkah/kebijakan tersebut,ketimbang berspekulasi…
Semoga Allah meridho’i
Saya salut kepada anda semua yang telah menuliskan pemikirannya . anda memang orang orang cerdas . namanya juga diskusi dengan judul “mungkin saja”, nah .. kita boleh kan mengungkapkan sebebas-bebasnya asala jangan menuduh lho oke.
Terlepas dari benar atau tidaknya Alm. Adam Malik sebagai agen CIA, saya disini mau memberikan opini yang setuju dan mendukung ulasan yang ustad sampaikan mengenai konspirasi Negara Barat dalam ‘menjajah’ negara-negara dunia ke tiga dari dulu jingga sekarang. Hal tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari strategi grand desainnya Yahudi-Zionis Internasional dalam usahanya sesuai dengan tujuan dari Protocol of Zions (1897) dalam mendirikan Tatanan Dunia Baru (The New World Order) atau dalam bahasa Ibrani Novus Ordo Sclerum di bawah hegemoni mereka. Hal tersebut dapat kita lihat lewat sepak terjangnya lembaga-lembaga Zionis dewasa ini dalam menguasai aspek politik, ekonomi, sosial budaya seperti IMF, World Bank, FAO, WHO, PBB dsb. Dimana mereka berkedok ingin memberikan ‘bantuan’ terhadap negara-negara yang mereka anggap sebagai ‘asset’ yang harus dikuasai terutama dalam hal SDAnya dengan cara memberikan pinjaman lunak, bantuan kemanusiaan dsbnya yang pada dasarnya adalah bohong belaka karna negara-negara yang ‘berhutang budi’ terhadap mereka diharuskan mau mengikuti dengan patuh arah kebijakan mereka dalam melanggengkan hegemoni kapitalismenya. Bahkan seorang penulis baratpun pernah membuat buku yang membeberkan segala praktek kotor Amerika-Zionis dalam menghacurkan peradaban dan seluruh sendi2 kehidupan negara2 berkembang termasuk Indonesia (silahkan baca buku The Economic Hitman). Oleh sebab itu kita sebagai kaum Muslim wajib hukumnya untuk mewaspadai dan memebntengi akhlak dan akidah kita dari semua bentuk propaganda kaum Paganisme Modern ini. Karna mereka tidak akan pernah berhenti untuk memerangi kita sampai kita masuk ke dalam millah mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt dalam Al-Qur’an. Semoga kaum Muslim akan mendapat perlindungan dan ridhoNya dalam menggapai kemasyuran Dunia dan Akhirat seperti Zamanyya Rasullullah saw,sahabat-sahabatnya hingga zamannya Kekhalifahan Islam terdahulu. Amin ya Allah.
azakalallah Ust atas pencerahannya. Siapa saja yang dalam perkataan, sikap dan kebijakannya selalu berpihak kepada kepentingan AS negara kafir kapitalis salibis besar kemungkinan mereka adalah agen dan kaki tangannya. Lebih baik jadi agennya agama Alloh, insya Alloh pasti akan beruntung dunia dan akhirat.
wah…
bagus ulasan nya..
tapi tolong tampilin tentang adam malik lebih banyak..
overall TOP BGT!!
menjadi agen/bukan (baik itu agen minyak tnh, agen mjlh,buletin,dsb) mrpkan sebuah plhn yang pasti ada alsn2 tertentu. klo memang Bpk Adam Malik seorng agen cia dg alsn mau memanfaatkan dana CIA tsb untuk membubarkan PKI , apa salahnya???
Yahudi dan antek2nya memang biadab..!! semoga Allah SWT melaknat mereka semua.. Amiin..
saya agen khilafah!!!
setuju dgn ummah
gak kaget tuh!!!kan dah dari dlu antek-antek CIA dah berkeliweran di stiap rezim!!!
Fakta ini bisa kita hubungkan, bukankah telah terjadi pertemuan dengan para investor asing pada tahun 1967 di jenewa stelah suharto naik tahta, delegasi Indonesia dipimpin oleh Adam Malik, lebih 40 investor asing hadir saat itu juga freeport yang masih ingusan. nah sejak itulah Freeport satu-satunya perusahaan yang mendapatkan keuntungan terbesar dari indonesia. Inilah ‘jasa besar’ Adam Malik,
All the CIA’s Men..
Kebenaran bisa jadi memang pahit bagi segelintir pendusta. Tapi bagi para anak bangsa yang pro kejujuran dan anti pembodohan, kebenaran adalah cahaya ilmu yang akan menerangi masa depan perjalanan kehidupan mereka. Dan kebenaran memang terungkap oleh waktu yang bergulir. Mungkin ini juga era dimana bangsa ini sedang dijajagi seberapa tinggi kedewasaan dan kelapangan mental, jiwa dan hatinya. Salah satunya melalui informasi yang disajikan oleh buku “Legacy of Ashes” tulisan Tim Weiner, reporter harian The New York Times.
Weiner – yang juga pernah bekerja di harian Philadelphia Inquirer, dimana ia meraih Pulitzer Prize pada 1988 atas artikel yang membongkar dana siluman yang melibatkan Pentagon dan CIA – tentu tidak sedang ngerumpi di warung kopi lalu tiba-tiba bergosip-ria tentang adanya satu dua orang pejabat RI (atau bahkan mungkin satu kabinet) di era orba yang menjadi kacung atau antek CIA. Perhatikan medium yang dipakainya untuk menyampaikan data yaitu buku, dan dipublikasikan secara internasional pula.
Dengan buku kaliber internasional sebagai medium informasinya Weiner setidaknya tidak main-main dengan apa yang disampaikannya. Ini beda dengan orang yang asal mangap tuding sana-sini di pos ronda atau ajang arisan. Maka cara menyikapi, menanggapi, merespon pernyataan penulis sekaliber Weiner itu mestinya juga beda dan tidak asal ngoceh dan ngomel lalu membreidel buku, atau bertingkah kekanakan dengan memanipulasi atau mengaburkan informasi dan memblok suatu halaman buku, lalu bikin buku putih seperti gaya khas pembodohan nasional ala rezim orba.
Data ataupun informasi yang dicetak dalam sebuah buku tentu punya tingkat faktualitas yang siap dipertanggungjawabkan secara yuridis. Artinya, si penyampai informasi memang serius dan sudah antisipatif serta siap jika sewaktu-waktu ada pihak yang memperkarakan kebenaran informasi yang disampaikannya.
Beda jika anda ngrumpi di angkringan lalu ngrasani atau nuduh si A atau si B sebagai koruptor, misalnya. Jika ada yang protes atau mengkonfirmasi omongan anda, anda masih bisa mengelak dengan mengatakan bahwa anda tak pernah bicara begitu karena anda paham bahwa tidak ada rekaman tertulis yang bisa dijadikan bukti.
Namun sejauh ini tanggapan yang muncul dari sejarawan, pejabat, dan mantan pejabat yang merasa terusik dan berkepentingan dengan tulisan Weiner itu cenderung reaktif emosional dan belum menunjukkan kedewasaan seperti layaknya orang yang bisa membedakan mana informasi faktual dan mana gosip picisan.
Mungkin kita perlu mengingat ungkapan klasik bahwa jika ada api tentu ada asap atau sebaliknya jika ada asap tentu ada api. Apa yang disampaikan Weiner tentu bukan seperti hujan yang tiba-tiba jatuh dari langit, tanpa awan tanpa mendung sebelumnya. Arsip-arsip berita yang menelisik kiprah CIA di negri ini pada 1965 hingga era orba mungkin merupakan kepulan asap yang akhirnya berklimaks pada pengakuan Clyde McAvoy, mantan pejabat CIA dalam buku tulisan Weiner itu.
Akhirnya semuanya terpulang pada kedewasaan dan kelapangan bangsa ini. Apakah ingin menjadi bangsa besar yang menghargai kejujuran, terbuka pada kebenaran dan cahaya pencerahan atau ingin tetap kerdil, melestarikan pembodohan nasional demi kepentingan segelintir orang yang tanpa disadari sedang menggiring bangsa ini ke dalam tempurung kegelapan..
:-)
http://ngalorngidul.blogdetik.com
Dalam kehidupan ini adalah tidak ada kamus yang tidak mungkin — melainkan segala sesuatu kemungkinan bisa saja terjadi –. Lihat saja Uni Soviet dengan Ideologi Komunisnya akhirnya hancur, siapa yang akan mengira jerman Barat & Timur bisa bersatu kembali. Eropa dengan berbagai negara bangsa kini juga memiliki komunitas Eropa bersatu. Inilah fakta bahwa sesuatu yang tidak mungkin — menjadi mungkin — . Apalagi kalau cuma seseorang yang diidentikan dengan Agen CIA, FBI, Mosad atau apapun namanya alias agen asing…. atau komparador bukan sesuatu yang tidak mungkin — karena mereka adalah manusia biasa — yang pasti memiliki keinginan untuk mendapat penghargaan berupa materi dan jabatan. Adalah wajar kalau banyak pejabat secara bersama-sama mengatakan bahwa mereka atau seseorang itu bukan agen asing, tetapi faktanya mereka telah menggadaikan seluruh kekayaan negara kepada asing dan itu ada sietiap rezim yang berkuasa di negeri ini — atas nama investasi, atas nama UU, atas nama privatisasi, dan atas nama pasar bebas…–yang ujung-ujung negara dan rakyat yang dikorbankan. Inilah mereka yang disebut komparador. Hanya Sistem Islam yang akan merubah kondisi saat ini.
Kenalkan Saya juga Agen Khilafah.. tujuan kita Menegakkan Daulah Khilafah.. Juklak dan Juknisnya Tahriqoh Rasul.. Idiologinya Islam.. Pelindungnya Allah SWT.. Konpensasinya pahala 80 orang Sahabat Nabi.. Musuh-musuhnya CIA, FBI, Mossad…
wah, indonesia memang hebat,
selain hasil alam,
letaknya yg strategis,
negeri tempat berbagai sarang……
sarang korupsi
sarang teroris
sarang pembajakan
sarang pornografi
sarang penyelundup
sarang narkoba
sarang klenik/takhayul
sarang penyamun
sarang preman
sarang agen/kaki tangan
sarang penghianat
sarang ………
tolong diisi kalau ada lagi tambahannya,
Agen2 asing sudah byak sejak dulu….
wong KPK aja minta bantuan CIA….
tidak terlepas kemungkinan alm adam malik adalah agen cia, pokoknya siapa saja yang tunduk dan patuh thdp kepentingan asing dialah sebenarnya sang agen itu.
Saya yakin masih banyak lagi agen2 CIA lainnya di negri kita ini, lihat saja keberpihakan mereka terhadap Islam ??! Kenapa saya benturkan dengan Islam, karena AS sendiri anti Islam dan gerakan Islam.
Kalau juga agennya banyak, maka customer nya akan lebih banyak… Yah, Islam Liberal bisa dipastikan salah satu customernya.
Abu Ibrahim
assalamu alaikum…
ustad Farid, saya mohon izin untuk menerbitkan tulisan tentang “Adam Malik Agen CIA ? Mungkin Saja” di halaman opini koran Rajapost, terbit di Bandaaceh.
Wassalam….
Intinya dia agent CIA atau bukan bisa kita analisa sbb:
1. Bukan hanya Adam Malik aja, masih banyak agent2 CIA yang direkrut dari indonesia (itu mah uda biasa sejak zaman suharto …. maklum orang kita kalau ada duit apapun OK).
2. Umumnya tokoh2 tersebut direkrut untuk kepentingan pihak asing meskipun negaranya diinjak2 (ini baru pengkhianat bangsa)contohnya:freeport….tuh.
3. Orang ini biasanya sering mempolopori kebijakan2 yang anti kepentingan masyarakat. contohnya: kebijakan kenaikan BBM.
4. Nah sekarang anda mesti berpikir dan memperhatikan siapa lagi tokoh2 CIA berikutnya!!!…. harap waspada!!!….waspada…banyak penghianat bangsa… maju terus bangsaku.
ga nyangka aja, maklum i msh bodoh,tau nya cuma dari sejarah aja, mngkn kalo ga ada yang ngasih tau mustafha kemal la’natullah itu penghianat, mana i bisa tau..
mungkin saja !! tidak ada yang ga mungkin di dunia ini
asWW
saya sarankan buat sohib2 untuk membaca buku karya DR. PASTOR Ph.D yang telah selam 2 melakukan investigasi thd peritiws peledakan WTC. sudah diterjemahkan oleh alm ZA Maulanidengan judul “fitnah itu akhirnya terungkap dan perang Amerika melawan terorisme”
satu lagi karya alm ZA Maulani “memoar seorang Prajurit”
dengan baca 2 buku itu kita akan tahu sepak terjang konspirasi mossad _ CIA dengan baik. dan kita bisa menilai kiras2 bener ngga issu adam malik ini.
WasWW
YA DUNIA MEMENG PANGGUNG SANDIWARA…
SEPRTI KATA GOD BLESS….
“DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA…
CERITANYA SLALU BERUBAH….”
YANG GAK BERUBAH TU CUMA ISLAM……
Wah,yang percaya ya yang berhasil diperdaya muslihat amerika..