Dewan Intelijen Nasional, bersama-sama dengan 16 badan intelijen AS, dalam satu laporan baru-baru ini berjudul “Global Trends 2025” mengatakan Turki kemungkinan besar dalam 15 tahun mendatang akan terjadi perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, yang bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah.
Sebagaimana dilaporkan IINA, laporan itu menyebutkan bahwa Turki kemungkinan akan memegang lebih banyak peran secara ekonomi dan politik di dunia internasional pada 2025, namun negara itu akan menjadi lebih Islami dan Nasionalis, demikian perkiraan badan intelijen AS dalam laporan yang disiarkan, Kamis lalu.
Dewan Intelijen Nasional (NIC), bersama-sama dengan 16 badan intelijen AS, dalam laporan itu mengatakan pengaruh AS akan mulai turun pada 15 hingga 20 tahun mendatang, sementara China dan India akan memperkuat posisi mereka. Adapun pengaruh Rusia diramalkan akan naik dan turun.
NIC meramalkan, di kalangan negara Muslim “yang akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi dalam 15 tahun mendatang adalah Iran, Indonesia, dan Turki”.
“Turki sangat mungkin akan menuju perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah,” kata laporan itu.
NIC mengatakan pihaknya memperkirakan sekularisme di Timur Tengah akan menyurut sejalan dengan percontohan Turki.
“Di Timur Tengah, sekularisme — yang juga dianggap sebagai bagian integral model Barat — mungkin menurun secara tajam karena partai-partai Islam mendominasi dan menguasai pemerintahan,” katanya.
“Turki saat ini, kami dapat melihat Islamisasi meningkat dan sangat menekankan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi,” katanya.
Namun negara-negara Timur Tengah dan Turki Islam akan menjadi calon untuk berpengaruh lebih penting, kata NIC.
Pada tahun 2004, lembaga ini pernah mengeluarkan laporan berjudul “Mapping the Global Future”. Dalam laporannya tersebut diprediksi pada tahun 2020, meramalkan New Chaliphate: Berdirinya kembali Khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global Barat. (nl/ant)
Sudah seharusnya demikian….Timur Tengah karena mayoritas penduduknya Muslim sepatutnya jadi “kantung – kantung” suara dan perjuangan Islam dalam melawan segala bentuk thaghut.
Vale !
Tata Dunia Baru sudah diprediksikan oleh orang-orang Kafir AS dengan kemunculan berdirinya New Chaliphate : Berdirinya kembali Khilafah Islam. Barat (dalam hal ini AS) justeru menyongsong berdirinya Khilafah Islam sebagai sebuah Tata Dunia Baru dengan sebuah kekhawatiran yang sangat, Mengapa banyak Kaum Muslimin yang tidak meyakini untuk memperjuangkan berdirinya Khilafah ? Sungguh rugi menjadi penonton dalam pentas perjuangan dakwah, Mari kita rapatkan barisan sebagai faktor penentu tegaknya Khilafah Islamiyah yang menjamin ketentraman kehidupan Dunia dengan penerapan syareah.
bukan hanya sekularisme yang akan menurun tapi Syariah dan Khilafah yang akan menggantikan sekularisme.
Allahu Akbar…
Sekulerisme-kapitalis bukan cuma akan menurun tajam — bahkan akan hancur — karena sistemnya memang rusak. Tegaknya Khilafah bukan hal yang mustahil, karena ini sudah di janjikan oleh Allah SWT, bahwa Islam akan dimenangkan atas semua agama dan Ideologi yang lain. Mari kita tegakan serta perjuangkan kembalinya Khilafah rosyidah ala minhajjinubuwah, sesuai dengan sabda rasul Muhammad SAW.Dan jangan berdiam diri — apalagi menjadi penonton — dari pentas akbar kehidupan ini untuk turut memenangkan Islam dan kaum muslimin. Allahu Akbar. Wassalam
Partai2 islam sudah mulai laris manis diberbagai negara muslim, negara2 kapitalis dan sekuler mulai menuju kebangkrutan, jumlah muallaf berkembang pesat diseluruh negara, tentara2 kafir telah kalah diberbagai arena pertempuran melawan kaum muslimin.. Selamat datang kekhalifahan islam!