Muslimah Surabaya Timur Menolak Demokrasi, Mendukung Khilafah
HTI-Press. Pada hari Ahad 30 Nopember 2008, cuaca di Surabaya Timur sangat bersahabat. Pagi itu matahari bersinar hangat, mengiringi langkah kaki ibu-ibu Majelis Taklim menuju Masjid Al Qomariyah, yang terletak di daerah Keputih Tegal Timur Baru Surabaya. Dengan bersemangat, ibu-ibu mendatangi Masjid Al Qomariyah itu, untuk menghadiri acara Kajian Islam yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Acara yang bertema ”Syariah dan Khilafah Menjamin Kesejahteraan Rakyat” tersebut, menghadirkan dua orang pembicara yaitu Ustadzah Nizzah Alya dan Ustadzah Nurul Husna. Keduanya adalah anggota Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.
Dalam paparan materinya, Ustadzh. Nizzah menjelaskan tentang berbagai persoalan dan kesempitan hidup yang dirasakan oleh kaum muslimin saat ini. Apalagi dampak krisis ekonomi global kini mulai dirasakan juga oleh masyarakat Surabaya Timur, yang tentu saja berpengaruh pula pada kondisi keuangan keluarga. Dijelaskan juga bahwa berbagai persoalan dan kesempitan hidup tersebut, dapat terjadi akibat manusia berpaling dari Syariat Islam, mencampakkan hukum-hukum Allah SWT, dan justru memilih menerapkan Demokrasi Sekuler buatan manusia yang bukan berasal dari Islam. Krisis ekonomi global dan berbagai kerusakan lainnya yang terjadi saat ini adalah bukti tentang kerapuhan dan kelemahan Demokrasi Sekuler yang telah gagal memberikan kesejahteraan pada rakyat. Akhirnya peserta semakin yakin bahwa tidak lagi bisa berharap pada Demokrasi, dan inilah saatnya kembali pada Syariat Islam kaffah dalam naungan Khilafah Islam.
Pada penyampaian materi yang kedua, Ustadzh. Nurul Husna memaparkan tentang Khilafah, wajibnya kaum muslimin mewujudkan Khilafah, gambaran berbagai pengaturan urusan rakyat yang menjadi tanggung jawab Khalifah, serta keunggulan, kekuatan dan kemampuan Khilafah dalam memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyatnya, baik muslim ataupun non muslim yang menjadi ahlu dzimmah. Kepada para peserta kajian, diberikan berbagai contoh tanggung jawab Khilafah dan gambaran sejarah para Khalifah yang telah membuktikan kemampuannya memenuhi kebutuhan pokok rakyat (seperti pangan, sandang dan papan); memberikan lapangan pekerjaan; pembelaan dan perlindungannya terhadap kehormatan perempuan; serta pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan keamanan bagi seluruh rakyat.
Penjelasan materi dari kedua pembicara, rupanya makin memberikan pencerahan berpikir pada ibu-ibu majelis taklim yang hadir. Hingga di akhir diskusi, pembahasan mengerucut pada satu sikap tegas ibu-ibu. Secara aklamasi, seluruh peserta menolak demokrasi sekuler, bahkan mereka berkomitmen untuk mendukung penuh perjuangan Muslimah HTI demi Syariah dan Khilafah. (nh/mhti)
Alhamdulillahhh
semoga ini langkah awal tegaknya Khilafah di Indonesia…
Saatnya Muslimah Indonesia tambah cerdas dengan selalu mengikuti acara MHTI. Ingat ya Ibu-ibu…
Buat para Ibu.
Semangat terus ya Bu! Saya salut melihat perjuangan para ibu untuk menegakkan Syari’ah dan Khilafah. Semoga menjadi Wanita-wanita penghuni Surga.Amin!
ini saat yang tepat bagi para ibu-ibu muslimah khususnya di jawa timur untuk mendukung penerapan syariah oleh khilafah dengan ikut hadir dan meramaikan acara muktamar majelis ta’lim muslimah hizbut tahrir indonesia jawa timur yang akan diadakan di gedung international jatim expo Surabaya pada tanggal 28 desember 2008
http://khoirzahra75id.multiply.com/calendar/item/10025/MuKTaMaR_MaJeLiS_TaLiM_MuSLiMaH_untuk_SyARiAhKhiLaFaH
Dengan adanya acara seperti ini, smg bisa membuka pemikiran umat untuk bisa menerima kepemimpinan khilafah dan mencampakkan kepemimpinan demikrasi.,
majuki terus sambaine…. patattongngi tu Khilafah.
Pigoranni, Allahu Akbar3x