HTI-Press. Sepanjang perjalanan kehidupan Islam tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Ulama. Ulama memiliki fungsi sebagai pengawal dan pemimpin umat dalam berjuang meninggikan kalimat Allah dimuka bumi. Dimasa sekarang ini ketika umat tidak lagi hidup dalam naungan Islam, maka peran ulama dalam penyatuan sikap dan langkah sangat dibutuhkan. Melihat itu semua, DPD II HTI Malang menyelenggarakan kegiatan Workshop Tokoh 2008 dengan mengambil tajuk “Menyatukan Sikap & Langkah Tokoh Umat Menuju Indonesia Bangkit dan Berdaulat dengan Syariah”. Kegiatan ini juga merupakan satu rangkaian Workshop Ulama’ di kota-kota di seluruh Jawa Timur.
Acara Workshop Tokoh diselenggarakan pada hari Ahad 30 November 2008 bertempat di Aula SMKN 2 Malang. Bertindak sebagai pembicara pertama adalah Ustadz Syaiful Islam, MT (Lajnah Fa’aliyah DPD II HTI Malang) dan pembicara kedua Ustadz Hisyam Hidayat, S.Ag (Ketua Lajnah Tsaqofiyah DPD I Jawa Timur) serta di pandu moderator Ustadz Mush’ab Abdurrahman (Staff Humas DPD II HTI Malang).
Kehadiran puluhan Tokoh, Ulama dan Habaib menjadikan rangkaian Workshop semakin hangat dan dinamis. Ustadz syaiful Islam, MT mengawali presentasinya dengan memaparkan kondisi Indonesia yang terpuruk diberbagai bidang (ekonomi, politik, hukum, pendidikan, social, budaya, pertahanan dan keamanan). Walaupun sudah 63 Tahun merdeka Potret buruk Indonesia tidak kunjung usai. Beliau menjelaskan kondisi ini adalah bentuk kefasadan akibat tindak kemaksiatan sistemik dengan diberlakukannya sistem kapitalis sekuler.
Pembicara kedua yaitu Ustadz Hisyam Hidayat, S.Ag. mengajak flashback ke belakang yaitu secara historis umat islam pernah hidup 13 Abad lamanya hidup dalam naungan Islam dengan bersatunya negeri muslim dibawah naungan Khilafah Islamiyah. Sepanjang kurun waktu tersebut umat islam memimpin dunia. Hingga pada tahun 1924 H Negara Khilafah Turki Ustmani diruntuhkan. Saat itulah umat tidak memiliki perisai yang menjaga syariah dan kehormatan umat, dengan dipecah belahnya negeri-negeri islam dan diterapkannya hukum kapitalis sekuler, maka timbullah bencana dan fasad di mana-mana. Di akhir pemaparanya beliau menegaskan bahwa Hizbut Tahrir hadir untuk mengajak seluruh komponen terutama ulama, kyai, habaib, dan tokoh umat untuk menjadi lokomotif perubahan yang akan menggerakkan gerbong umat secara bersamaan menuju tegaknya syariah dan Khilafah Islam.
Sesi tanya jawab berlangsung dengan menarik hingga di ujung acara dibuka sharing dari banyak tokoh yang hadir. Salah satunya adalah Habib Qurasy Alaydrus, memberikan antusias dan apresiasi dukungan terhadap perjuangan Hizbut Tahrir. Beliua sepakat bahwa masalah yang kompleks dalam tubuh umat islam hanya bisa diselesaikan dengan Syariah dan Khilafah. “Inilah kuncinya,” tegas beliau. Oleh karena itu lebih lanjut beliau mengajak semua yang hadir untuk ikhlas dalam perjuangan ini dan seraya meminta segera diturunkannya pertolongan Allah.
Ustadz Mush’ab Abdurrahman selaku moderator menutup sesi dialog dengan mengajak para ulama, kyai dan habaib untuk mengkaji kitab-kitab Hizbut Tahrir dalam majelis halqah-halqah yang diselengarakan oleh Hizbut Tahrir.
Penutupan dengan doa yang dibacakan oleh Habib Qurasy Alaydrus dilanjutkan dengan ramah tamah makan siang bersama, semakin menambah keakraban diantara tokoh. (Kantor Humas DPD II HTI Malang)
Galeri Foto:
Selamat buat HTI Malang. Tetap semangat & Istiqomah selamanya ya.
sangatnya bersinergi menyatukan pemikiran dan perasaan di antara kalangan umat islam Road To one struggle(Al-Khilafah Al-Islamiyah)