Hillary Jadi Menlu AS, Pro Israel dan Anti Islam di sekitar Obama

Presiden AS terpilih, Barack Obama, mengumumkan susunan kabinet baru di Chicago, Senin (1/12). Hillary Rodham Clinton ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri AS. Dalam pernyataannya, Obama mengatakan kini siap memulihkan status AS dengan menghargai aliansi lama dan menawarkan kehidupan baru dalam diplomasi dan militer.

Sedang Robert Michael Gates (kelahiran 25 September 1943 di Wichita, Kansas) dipertahankan Obama untuk menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat . Sebelumnya, Gates bekerja selama 26 tahun di Dinas Intelijen Amerika Serikat dan Dewan Keamanan Nasional, dan di bawah Presiden George H. W. Bush sebagai Direktur CIA. Sudah menjadi rahasia umum , bahwa CIA berada dibelakang berbagai kerusuhan dan pembantaian di negeri-negeri Islam. Perang Irak yang telah mengorbankan lebih 1 juta muslim tidak bisa dilepaskan dari pemberian  informasi keliru yang diberikan CIA tentang senjata pemusnah masal. 

Tahun 2007, Menteri Pertahanan AS Robert Gates pernah menyatakan persiapan untuk melakukan serangan militer ke Iran yang menurutnya disebut sebagai “rencana darurat” yang rutin dilakukan kementerian pertahanan.

Obama juga menunjuk veteran jenderal marinir James Jones, mantan pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sebagai Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih. NATO selama dikenal reputasi kejamnya dalam perang Afghanistan yang banyak menewaskan umat Islam.

Penunjukan Hillary sebagai Menlu disambut baik di Israel, tetapi tidak di dunia Arab. Hillary bersikap lebih keras dan lebih pro-Israel ketimbang Obama saat kampanye walau tidak akan lebih buruk daripada pemerintahan Bush. ”Dia punya komitmen untuk proses perdamaian, memerangi ekstremisme,” kata seorang pejabat Israel. Hillary Clinton juga bersumpah akan “menghancurkan” Iran jika negara itu berani menyerang Israel.

Penunjukan Hillary semakin memperkokoh anggapan Obama dikelilingi orang-orang yang pro Israel. Sebelumnya Obama menunjuk Rohm Israel Emanuel yang sebagai pendukung fanatic negara Israel menjadi kepala staf Gedung Putih. Posisi ini sangat penting karena dia akan mengatur dapurnya Gedung Putih. Surat kabar terkemuka Israel Maariv menggambarkan Emmanuel sebagai ‘orang kita di Gedung Putih’

Radio dan media massa Israel dalam laporannya menyebutkan bahwa Emanuel yang lahir di daerah pendudukan Yerusalem, pernah bertugas di kemiliteran Israel sebagai relawan dan pernah ditempatkan di wilayah utara Israel saat Perang Teluk 1991.

Ayah Emanuel adalah bekas tentara Irgun, tentara bawah tanah bagian dari gerakan kelompok Yahudi ultra-nasionalis yang melakukan perlawanan terhadap pasukan Inggris dan mengusir orang-orang Palestina menjelang terbentuknya negara ilegal Israel pada tahun 1948.Ketika menjadi penasehat di pemerintahan Clinton, Emanuel dikenal sebagai ahli strategi dan dipandang sebagai salah satu arsitek kebijakan-kebijakan kontroversial AS.

Obama juga menunjuk Sonal Shah sebagai salah satu penasehatnya. Shah adalah coordinator nasional Vishwa Hari Parishad (VHP) America. Menurut The Daily Times Pakistan, VHP dan sayap pelajarnya Bajrang Dal dipercaya terlibat dalam pembantaian lebih dari 2000 muslim di Gujarat. Masihkan berharap pada Obama ? (FW/dari berbagai sumber)

2 comments

  1. Hayo apa bangganya Indonesia atas terpilihnya OBAMA?PAdahal dia jelas2 pendukung ISrael.Gak ada gunanya tuh dulu bangga2in Obama jadi Presiden. malah pasti bikin ngecewain umat Islam. tul gak?Sapa pun presidennya, AS tetep musuh Islam

  2. no more attacks on islam world…hey usa: we will speak to the world to knock u down.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*