Assalamu’alaikum…
Sekedar bagi cerita dan bagi semangat, Saya tulis sedikit cerita pandangan mata tentang kondisi krisis keuangan di AS.
Saat ini beberapa perusahaan elektronik menengah di AS telah dinyatakan bangkrut. Toko-toko retail menengah yang ketika saya datang masih buka, sekarang sudah tutup. Toko retail yang masih bertahan bisa dihitung dengan jari, salah satunya adalah Seven-Eleven (semacam Indomaret di kita). Mereka termasuk toko retail yang punya modal kuat, menguasai retail di AS. Tapi retail yang levelnya di bawahnya umumnya sudah tutup.
Masyarakat AS termasuk yang sangat responsif terhadap masalah ekonomi. Saat ini di masyarakat AS sedang terjadi apa yang disebut sebagai tightening of money, yaitu orang-orang serentak mengurangi pengeluaran belanjanya. Akibatnya, toko-toko perbelanjaan sepi, khususnya elektronik dan otomotif. Hal ini berefek domino, seperti banyak perusahaan yang bangkrut karena barangnya tidak terserap pasar, akhirnya terjadi PHK karyawan.
Hal ini bisa dengan mudah di mengerti. Saya dapat informasi, bahwa salah satu politik ekonomi AS di dalam negeri adalah mendorong masyarakatnya agar konsumtif atau bahkan boros. Di samping masyarakatnya yang memang konsumtif. Saya sempat bingung. Ada pertanyaan yang cukup menggelitik saya, kenapa barang-barang konsumsi disini expired date-nya sangat pendek?
Dengan expired date-nya sangat pendek tentu ketika beli harus cepat-cepat dihabiskan. Mungkin itu bagian dari upaya mendorong konsumtif tadi. Oleh karenanya menjadi wajar jika perusahaan dan pabrik bisa terus beroperasi menghasilkan barang. Negara pun akhirnya ‘diuntungkan’ melalui pajak penjualan barang.
Sikap masyarakat AS yang tightening of money ini akhirnya sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Akhirnya terjadi PHK karyawan besar-besaran.
Harian The New York Times/NYT (21 Nov 08) lalu, menurunkan sebuah tulisan yang membandingkan kondisi sekarang dengan peristiwa 20 dan 21 Juli 1933, dimana di AS saat itu terjadi Great Depression yaitu jatuhnya harga-harga komoditi karena orang-orang pada menahan diri untuk membatasi perbelanjaannya alias berhemat.
Kondisi sama saat ini juga sedang terjadi. Walhasil, Great Depression terus menjalar hingga terjadi krisis meluas di AS saat itu. Namun, krisis saat ini bukan hanya di alami oleh masyarakat AS saja, namun menjelma menjadi krisis financial global.
Pada bagian economic reports, NYT melaporkan tentang meningkatnya pengangguran, jatuhnya harga barang terutama otomotif dan elektronik. Labor Department AS melaporkan bahwa dalam di bulan November telah terjadi 542.000 new-unemployment karena kasus PHK.
Masih menurut NYT, kondisi di AS detik per detik terus menjalar ke seluruh dunia. Dilaporkan, di Singapura, gross domestic product (GDP) turun 6.8 persen dalam 3 bulan terakhir. Volume perdagangan di Jepang, Australia, dan New Zealand turun 3-4 persen dan diperkirakan akan terus merosot.
Hal serupa juga terjadi di China, India, dan sejumlah negara Eropa. Alasannya karena pasar di AS merupakan tujuan utama ekspor barang-barang produksi dari negara tersebut. Termasuk juga, beberapa perusahaan yang beroperasi di negara-negara tersebut induknya ada di AS.
Angka produksi pabrik di Jepang anjlok 3,1 persen selama bulan Oktober. Data resmi juga menyebutkan bahwa belanja konsumen turun 3,8 persen pada bulan yang sama dibandingkan dengan tahun lalu. China memperkirakan pertumbuhan ekonominya tahun 2009 akan menjadi yang terendah dalam 19 tahun terakhir ini.
Kondisi ini, menurut Menteri Perencanaan China Zhang Ping, akan mengundang pemutusan hubungan kerja massal dan kerusuhan sosial. Sejumlah buruh di China yang mengalami pemutusan hubungan kerja dilaporkan sudah mulai melakukan aksi protes di sejumlah kota.
Bukti nyata the suffering and damaging without Khilafah ….
Wassalam,
K. Shadiq
Dari Washington DC, AS
Satu lg bukti nyata bahwa ekonomi kapitalis memang sudah diujung tanduk dan khilafah sudah didepan mata.
Allaahu Akbar!
Sudah nyata bahwa sistem Kapitalis telah hancur digilas oleh sistem yang mereka bangun sendiri. Kini satu-satunya sistem yang bisa bertahan adalah sistem Islam.Wahai saudaraku kaum Muslim Indonesia dan dunia, segera Prolamirkan berdirinya Khilafah di muka bumi ini. Kalau tidak sekarang kapan lagi ? Jangan dibiarkan kesempatan yang diberikan Allah kita sia-siakan. Hancurnya sistem ekonomi Kapitalis dan Komunis merupakan sinyal dari Allah untuk segera diterapkan sistem Islam, dan segera prokalmirkan berdirinya Khilafah. Apabila negara lain tidak mau mendirikan negara Khilafah, marilah kita mulai di Indonesia ini segera proklamirkan berdirinya Khilafah,……
Sistem Kapitalisme yang mereka agung-agungkan, ternyata kini sedang menuju pada kehancuran total. Hanya dengan aturan Islam lah manusia akan dapat disejahterakan. Salam buat Mas K. Shadiq. (Mahasiswamu waktu kuliah di Jurusan dulu)
Pelajaran bagi Indonesia, yang sekan-akan condong meniru perekonomian Amerika…
Allahu Akbar!!
Sungguh kemuliaan lah bagi orang2 yang berusaha menegakkan hukum Allah di dunia dan akhirat
mantap…usa ancur
mari kembali berpegang dengan tali-tali Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Terbukti : Dunia membutuhkab Khilafah. Hanya Khilafah yang mampu mensejahterakan masyarakat
kalo tidak khilafah dengan sistem ekonomi islamnya ya siapa lagi yang bisa…
bukankah kalo kita menerapka syariah Allah akan memberikan berkah dan ridhonya??? sistem lain … mana bisa
khilafah akan segera datang dengan membawa kemakmuran di dalamnya..ALLAHU AKBAR,,!!!!!
too much in consumption = making friendship with satan.
Sering terlintas di benak saya, upaya penjajahan AS apalagi untuk menyedot kekayaan dunia ke3? Pasti AS tidak se simple itu bangkrut dan jatuh. Selama belum terwujud “The Rising Power” AL KHILAFAH, mana mungkin AS diam
buka mata, bika hati….
lihat dengan mata, lihat dengan hati…
orang jujur pasti akan mengatakan ekonomi kapitalis bobrok!!!
orang cedas pasti akan mengatakan bahwa ekonomi Islam number wahid!!!
kapitalisme ideologi destruktif fasis !
di puncak kebodohannya sedang menunggu mati
sementara dari bawah melejit Khilafah
dengan dukungan massa ideologis mayoritas
konsepsi dan metodologi
buah pendidikan politik partai
disini tidak ada pilihan
kapitalisme harus turun !
KHILAFAH THE ONLY SOLUTION…..
Y= C + I + G + (I-M)
C = c + bYd
itu yang dipercaya dalam teori kapitalis…
saat konsumsi mampu mendorong adanya pertumbuhan-> pertumbuhan semu…..
perekonomian ini memang akan menghancurkan dirinya sendiri….siap2 buat masa transisi…meuju sistem manusiawi bukan sekedar islami tetapi sistem ISLAM(without i)
Sistem kapitalis membuktikan dengan sendirinya, bahwa dia tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat AS apalagi masyarakat dunia.So….kenapa pula Indonesia dengan suka rela mengambil sistem ini :( :( :(