HTI-Press. Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia menganugerahkan penghargaan Yap Thiam Hien 2008 kepada Musdah Mulia. Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dinilai gigih dalam memperjuangkan hak asasi manusia (HAM).
“Siti Musdah Mulia adalah tokoh perempuan yang cerdas, berani dan gigih memperjuangkan pluralisme, hak-hak perempuan dalam Islam, civil liberties dan kesetaraan hak-hak konstitusional setiap warga negara dalam demokrasi Indonesia,” kata Wakil Yap Thiam Hien Award sekaligus juri, Todung Mulya Lubis, di Jakarta, Kamis (4/12).
Selain pernah menawarkan gagasan baru di dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dengan pendekatan jender, hak asasi manusia, dan demokrasi, Musdah diangap giat mengadvokasi kelompok minoritas, seperti Ahmadiyah, dan kelompok gay dan lesbian.
Dewan Juri, lanjut Todung memuji pemikiran-pemikiran Siti yang menjembatani kondisi kekinian. “Misalnya soal Undang-undang pornografi, Siti menolak peraturan tersebut karena maraknya kekerasan mengatasnamakan agama dan keyakinan tertentu, premanisme berkedok agama seakan mendapatkan justifikasi dari undang-undang ini,” ujarnya. “Bahkan dia berjuang jauh sebelum undang-undang itu disahkan”.
Yap Thiam Hien Award merupakan anugerah yang diberikan bagi tokoh atau institusi yang gigih memperjuangkan hak asasi manusia. Gagasan ini dirintis pada tahun 1992 oleh sejumlah tokoh, seperti Jakob Oetama, Goenawan Mohammad, Dhaniel Dhakidae, serta pengacara Todung Mulya Lubis. Penghargaan ini diambil dari nama seorang pejuang HAM, Yap Thiam Hien. Tokoh-tokoh HAM ini adalah mereka yang sekarang dikenal sebagai anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
Sebelum tahun 2005, para pemenang penghargaan ini memperoleh uang dalam jumlah besar. Pernah nilainya mencapai 125 ribu dolar AS (kini Rp 1,375 milyar, kurs 1 US$=Rp 11.000). Yayasan mengakui uang ini bantuan dari donator, tapi tidak disebutkan darimana dana itu. Hanya saja beredar kabar uang itu dari dana asing.
Bukan hanya kali ini Musdah memperoleh penghargaan. Pada Hari Perempuan Dunia 8 Maret 2007, Musdah Mulia menerima penghargaan International Women of Courage dari Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice di Washington. Ia dianggap wanita Asia ”pemberani”. Saat itu pun dia mengaku siap dikatakan sebagai ‘antek Amerika’.
Selama ini sepak terjang Musdah nyata sekali ingin menyerang dan berusaha menghancurkan akidah umat Islam. Dia mengajukan gagasan baru yang bersumber dari paham sekuler-liberal. Dan untuk aktivitasnya tersebut, Musdah mendapat dukungan dana dari Amerika. Misalnya saja ketika menyusun draft Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI) pada 2004, dia dibantu Rp 6 milyar dari The Asia Foundation, yayasan dari Amerika yang mendukung liberalisme.
Kendati banyak ditentang oleh para ulama, rupanya Musdah tidak peduli. Dia terus saja menyebarkan virus akidah ke tengah-tengah umat Islam. Beberapa virus yang disebarkan itu antara lain:
- Pernikahan bukan ibadah, perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligami haram, boleh nikah beda agama, boleh kawin kontrak, ijab kabul bukan rukun nikah, dan anak kecil bebas memilih agamanya sendiri (Drat CLD-KHI).
- Semua laki-laki dan perempuan sama, tak peduli etnis, kekayaan, posisi-posisi sosial, bahkan orientasi seksualnya. “Tidak ada perbedaan antara lesbian dan tidak lesbian. Dalam pandangan Allah, orang-orang dihargai didasarkan pada keimanan mereka,” katanya.
- Ia bersama kalangan liberal menulis Fiqih Lintas Agama. Isinya banyak membuang makna teks Alquran dan menggunakan konteks kekinian secara amburadul berdasarkan pandangan-pandangan Barat.
Orang-orang seperti Musdah Mulia ini akan terus mendapat dukungan dari musuh-musuh Islam. Mereka akan senantiasa dibantu untuk melakukan aktivitasnya melemahkan umat Islam. Alih-alih membela Islam yang sebenarnya minoritas di dunia, mereka justru membela dan memuja Barat yang justru menjajah negeri-negeri Islam. (LI/mj)
Rasanya, mata dan telinga ini sudah penat melihat dan mendengar berita ttg musdah mulia. Saya gak habis pikir orang semacam dia, kok bisa-bisanya membuat aturan baru yang melenceng dari al-qur’an dan hadist.Kalau tidak ada donatur yang membekinginya(uang), saya kira dia tidak akan segencar sekarang ini untuk mengutak-atik hukum islam. Orang seperti dia akan mendangkalkan akidah umat islam tentunya, kta harus membentengi umat dengan akidah islam yang benar. Mohon MUI selalu memberikan peringatan kepada dia dan para antek-anteknya, jangan bosan-bosan. Allahu akbar.
islam di hati kami…
siti musdah cukup tdk di ikuti..
mudah2an Alloh swt secepatnya memberi ketetapan n janjiNya kepd golongan seperti musdah ini..
trimakasih sy ucapkan kepada semua pihak yg terus berjuang menegakan aqidah islam..
Alloh bekerja secara misterius n tentara Alloh mdeliputi langit n bumi..
ada perbandingan: ilmuwan jerman masuk islam krna kebenaran ilmu pengetahuan dalam alquran…sdangkan org amerika masuk kristen karena putus cinta…org miskin murtad krn lapar sdangkan anak pendeta bhkan pendeta sendiri masuk islam krena keyakinan yg mantap…manakah yg lebih murni?…yg lebih elegant?..
wassalam..
HAM, Sekularisme, Liberalisme, gender, adlh makar org2 kafir yg mbenci islam. Makar Allah lbih dasyat yg akn memusnahkn mreka…gulung Sekularisme…Liberalisme… HAM…Gender…!! Tegakkan Khilafah…Allahu akbar…3x
Smoga musdah mulia cepat sadar dan lurus kejalan yg benar bukan menjadi antek orang kafir.
MasyaAllah. mbak musdah. cepat taubat dong mbak. apa gak takut mati? apakah kamu seperti yg dikabarkan oleh Rasul, cinta dunia dan takut mati? ataukah anda telah masuk lubang biawak, setelah sejengkal dmei sejengkal dan sehasta demi sehasta anda ikuti jejak-jejak musuh islam?
Moga saja, anda bertaubat, dan umat islam tidak terikut dgn fikrah sesat anda kini.
AllahuAkbar, bila dtg yg haq, maka akan sirna yg bathil
adanya orang seperti musdah mulia menjadi tantangan tersendiri bagi para pengemban dakwah…
langkah kita tidak boleh kalah cepat dengan dy
umat sangat rindu dengan kejayaan islam kembali
jangan sampai krinduan umat,,,dipudarkan dengan adaya ide-ide seperti ide musdah
Allahu Akbar!!!!
bu musdah tobat lah.. bu!!! bagaimana kalau semua pernyataan ibu musdah terjadi pada keluarga ibu sendiri. seperti : anak bu musdah menjadi gay / lesbi, atau anak ibu kawin kontrak, atau anak ibu menjadi pengikut yahudi. apakah bu musdah siap menerima kenyataan itu???
Kalau dengan komentar pedas tentu mereka sudah biasa…malah kita yang jadi bulan bulanan propaganda mereka….ada yang bisa membantu dan mengajari saya bagaimana kita bisa membuat “counter-propaganda” ?
Pertarungan ideologis lewat pergerakan sampai ke akar rumput dan pelosok – pelosok itulah yang perlu kita lakukan. Harus sya akui, saya belajar strategi ini justru dari kaum Marxis, namun faktanya dengan strategi ini mereka bisa menciptakan kader – kader militan tangguh…saya tahu kita banyak perseteruan dgn mereka di masa lalu tapi kalau strategi mereka bagus knapa kita tidak adopsi ?
Kaum Liberalis seperti ibu satu ini jelas tidak akan mendukung pemikiran kita yang meyakini bahwa hak hakimiyah hanya Allah semata yang punya, dan untuk menegakan pendirian tersebut kita harus berhasil mengalahkan dan mengganti tatanan pemerintah dan paling penting adalah pemikiran dalam masyarakat, kita harus dapatkan kepercayaan mereka hal ini hanya bisa dicapai lewat revolusi….kaum kontra-revolusioner macam ibu Musdah Mulia tidak akan berubah, oleh karena itu mereka suka atau tidak dengan kemenangan pejuang kekhalifahan akan memaksa mereka untuk menyingkir atau ikut…yang pada intinya gerakan mereka justru kan teralienasi, ini yang harus kita lakukan !
Mari belajar, berdoa dan berusaha ! Semoga Allah selalu merahmati kita. Amin
Wassalam
Masya Allah!
Biarkan anjing menggonggong, muslimin terus berjuang, sampai tegak hukum Allah di bawah naungan khilafah. Hey komparador, teruslah menggonggong dan teruslah memutar-balikkan ayat2 Allah dan rebutlah penghargaan dari konspirasi kufar-munafiq. Semua itu tidak akan menolong orang seperti Prof(?)Musda dan sejenisnya. Atau, karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput, segeralah bertaubat kepada Allah swt.
becik ketitik…
ala ketara….
sing becik bakalan menang, iku wis dadi sunatullah
sing ala bakalan sirna, iku uga wis sunatullah
mari kita gelorakan khilafah dan syariah….
kita gulung sekulerisme, liberalisme…
Allahu akbar
Kalau Musda Mulia bilang perempuan dan laki-laki punya hak yang sama. Nanti kalau saya nikah, sebagai laki-laki saya cari yang punya penghasilan dan si wanitalah yang ngasih mahar ke saya. Saat saya nikah, saya duduk lugu mendengar kata-kata calon istri saya, “Saya terimah nikahnya..nanang bin…dengan mas kawin seperangkat alat salib dan sebuah Kitab Fiqh Listas Agama, dibayar ngutang!!!.”
Fatwa yang menghilangkan naluri…dan hati nurani… Musda mulia, tak semulia namamu…
islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh kehidupan. mengatur hubungan diri dengan tuhan, dengan sesamanya dan dirinya sendiri. islam itu rahmat bagi seluruh alam, tak ada yang tidak berguna sekcil apapun apalagi tentang hak azasi manusia. tapi lw sekarang justru hak azasi itu tidak adil bahkan tidak ada. hanya dengan mabda islam kita akan dihormati bukan dengan kapitalis. semoga apa yang mereka pikirkan dapat segera dibuktikan bahwa ham yang sekarang itu bukan dari islam, dan kita tunggu janji allah : siapa yang menanam kaejahatan pasti dia akan menuainya, dan siapa yang menanam kebaikan dia pasti akan menuainya juga. dengan cinta dan perjuangan janji itu pasti akan dibuktikan.
allohu akbar……!!!!
Ya, moga2 tidak byk org islam yg dukung barat demi kepentingan sesaat
orang seperti musdah adalah contoh orang yang sudah tidak takut pada Allah SWT.semoga khilafah segera berdiri agar orang 2 seperti musdah tidak akan bermunculan lagi.ALLAHU AKBAR…!
Kalau wanita seperti ini hidup di zaman Rasulullah SAW, udh pasti dihukum mati. Insya Alloh, dia akan diperlihatkan pd keturunannya (seperti yg dia bela slama ini): Anaknya jd kafir, ada yg lesbian/gay. Naudzubillah!! Dia pikir, setelah jd dosen/guru besar bisa ngomong sembarangan. Apa dia nggak sadar (kalau mengaku Islam) sdh berteman dg org2 yg coba merusak Islam? Orang seperti dia ini udah ditutup hatinya oleh Alloh. Mudah2an ada seorang di UIN yg berani “menyadarkan” wanita ini. Amien
Astagfirullah,…sadar bu???Naudzubillah,..ko berani-beraninya buat aturan yang jelas-jelas melenceng dari ajaran agama yang sar’i.
masya Allah
Masya Allah…bagaimana bisa ya TV sekelas trans 7 bisa kebobolan pake prof.siti musda mulia??apa indonesia udah habis ustadzah atau ustadz yang bermutu???!!!bisa2 onta di mesir tertawa sampai sakit perut…..lihat aja setiap minggu jam 10.00 kalo tdk salah hostnya tukul…klop lah…