JAKARTA – Pernyataan anggota Badan Pengawas Pemilu Wirdyaningsih mendukung fatwa haram golput menuai reaksi keras dari Ketua Pedoman Indonesia Fadjroel Rachman.
Fajroel menuding sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencerminkan ketidakpahaman akan makna demokrasi.
“Bawaslu, setidaknya Wirdyaningsih, mesti mencabut dukungan atas fatwa haram golput itu, juga Hidayat mesti mencabut usulannya,” ujarnya di Jakarta, Minggu (14/12/2008).
Pasalnya, fatwa haram terhadap golput dinilai akan mengancam eksistensi demokrasi di Indonesia. “Kita akan hancur lebur bila keyakinan agama dijadikan alat legitimasi untuk mencabut hak konstitusional warganegara seperti hak golput. Bawaslu adalah penjaga demokrasi, bukan benalu demokrasi,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Hidayat Nurwahid mewacanakan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan golput. Hal itu bertujuan untuk menekan tingginya jumlah warga negara yang tidak menggunakan pada Pemilu 2009.
Sikap serupa juga diambil oleh Bawaslu. Mereka mendukung penuh upaya perumusan fatwa haram golput untuk menekan rendahnya partisipasi pemilih dalam pemilu. (Okezone, 14/12/08)
Saya suka yang bersih aja…
suka yang PUTIH, dan MENCERAHKAN…
SAYA GA’MAU JADI GOLONGAN HITAM!!!
KARENA IDENTIK DENGAN SETAN!!!
yg haram dianjurkan, yg halal digugat ramai-ramai. Mungkin ini lah seburuk-buruk zaman itu. Saya golput dan tetap akan menjadi golput, dan saya mengajak semua orang untuk golput. Stay muslim don’t vote !!
Diam itu emas
Islam tdk ditegakkan melalui Demokrasi, yg haram seorang muslim tdk berbaiat kpd seorang khalifah dlm kesatuan khilafah Islamiyah
Dalam dunia persilatan yang baik itu Golput (golongan putih) bukan golongan yang lain. Kenapa nggak nyambung ya..??
Sekarang ini masyarakat sudah sadar dan tahu kalau selama ini yang mereka lakukan itu salah, ternyata yang selama ini mereka pilih sama sekali tidak pernah membela mereka bahkan mereka (yang dipilih) sering menindas mereka, ketika PILKADA di daerah saya, banyak yang tidak memilih karena mereka mengatakan “buat apa milih lha wong mereka tidak pernah memperhatikan nasib kita, yang dilihat hanya nasibnya sendiri dan kelompoknya”. Masihkan kita berharap pada mereka (yang sering mengatasnamakan wakil rakyat) ? Sampai kapan kita harus dikibuli ? Ayo umat Islam sudah saatnya kita bangkit. Semangat !
hukum-hukum jahiliyah warisan belanda haram, demokrasi sekuler-kufur haram, ribawi haram, ahmadiyah haram, bubarkan, dst……
KATANYA BAWASLUH, ATAU SIAPAPUN PUN DI NEGERI INI YANG SEKULER, MEREKA BER-AQIDAH BAHWA NILAI LUHUR & ATURAN LUHUR AGAMA ATAU SYARIAH, TIDAK BOLEH MASUK KE RANAH KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERNEGARA, JADI AGAMA HANYA ADA DI MESJID ATAU MUSHOLA SAJA. NAMUN KAMI BALIK BERTANYA, KENAPA ANDA YANG TIDAK PAHAM (ATAU SESUNGGUHNYA ANDA MUSUH AGAMA), JUSTRU MENGGUNAKAN “AGAMA” DENGAN FATWA-NYA, UNTUK MENYINGKIRKAN AGAMA. ANDA TELAH MENGGUNAKAN “AGAMA” ISLAM, UNTUK MENYINGKIRKAN AGAMA, DARI RANAH KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA. SUNGGUH MENUNJUKKAN, MANUSIA YANG TIDAK BER-IQRA MENGGUNAKAN AKAL, HATI DAN PIKIRANNYA, UNTUK MENGINGAT CIPTAAN ALLAH DAN AGAMA ALLAH. SEMOGA ALLAH MENGHANCURKAN ORANG2 SEPERTI ANDA…..
Penegak demokrasi saling tuduh tidak paham demokrasi. memang kalo ide kufur dipahami dari sudut manapun juga tetap menghasilkan statement, bahkan langkah-langkah jahiliyah, sikap politik yang rendah. karenanya jangan saling debat jusir soal kekufuran, mari kembali pahami sistem Islam, perjuangkan sistem Islam, insyaallah tidak lama lagi, dengan izin dan pertolongan Allah, Islamic Rulling System akan segera menggantikan demokrasi yang sudah nyata-nyata merupakan sumber krisis politik dan krisis multi dimensi ini.
Umat Islam Indonesia sudah memberi beberapa kesempatan pada Pemilu lalu dan Umat Islam Indonesia tidak mau di bodoh2in lagi dengan cara2 Partai Islam merebut hati Umat Islam Indonesia, karena kenyataannya ikut memilih lebih besar mudaratnya.
Seperti besarnya Mudarat terpilihnya Gusdur, Megawati dan SBY yang melukai akidh Ummat Islam Indonesia.
Umat Islam Indonesia dan Dunia sudah tidak sabar dengan sistem Khilafah Islamiyah, sabaaar, saaabaaaar…..
Golput Haram???
Aya-aya wae!!!
Demokrasi Haram???
saya tunggu fatwa MUI yang akan mengharamkannya, dan siap mendukungnya.
Keep Fights for Islam
and
Say No To Democration
Inilah wajah Demokrasi…., sungguh ironis, ketika jualannya sudah tidak laku lagi. Karena produk (kebohongan : Menjual kesejahteraan) yang ditawarkan sangat jauh berbeda dengan kenyataan (kesengsaran). Kita tahu bersama bahwa demokrasi sangat tabu memadukan konsep kehidupan dengan keyakinan agama alias sekulerisme ( memisahkan kehidupan agama dengan kehidupan). Tanpa malu-malu, mengklaim agama untuk mengharamkan Golput. Sunguh aneh bin ajaib. Inilah wajah Demokrasi. Nauzubillah
Kepada : Majlis Ulama Indonesia
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur sudah seharusnya kita panjatkan hanya kepada Allah sang Pemilik dunia seisinya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Muhammad rasulullah.
Para Ulama yang terhormat,
Demokrasi telah gagal menerapkan keadilan yang selama ini mereka agung-agungkan. Kapitalisme hanya mensejahterakan sebagian kecil manusia dan menyesengsarakan sebagian besar dari mereka. HAM telah digunakan untuk menghina dan menginjak-injak aturan Allah.
Para Ulama yang terhormat,
Menggunakan hak pilih dalam pemilu adalah “HAK” dan “BUKAN KEWAJIBAN”. Hukum aslinya adalah “MUBAH” (tidak WAJIB) dan menjadi “HARAM” jika hak pilih itu dimanfaatkan untuk “membuat sekutu Allah” dalam membuat peraturan hidup dan mempersulit kehidupan yang sudah sulit ini.
Jika Pak Hidayat bisa “memesan” fatwa haram golput, maka sudah seharusnya saya ikut “memesan” fatwa dari anda semua untuk mengharamkan Kapitalisme, sekulerisme, pluralisme dan isme-isme lain yang hanya dijadikan kedok untuk menodai agama Allah dan meninjak-injak seluruh hambaNya.
Para Ulama yang terhormat
Mungkin saya tidak bisa memberikan “uang rokok” buat para ulama sekalian buat fatwa “pesanan” saya ini, namun yakinlah bahwa “uang rokok” yang dijanjikan Allah lebih besar dari “uang rokok” yang bisa diberikan oleh pihak manapun. Dan saya ingatkan, Allah selalu mengetahui pergerakan hati kalian walaupun kalian bersembunyi di dalam hotel berbintang 5.
Para Ulama yang Terhormat
Demikian surat ini saya tulis sebagai “balasan” atas “pesanan” fatwa yang anda “produksi”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 16 Desember 2008
Amirul Jihad, “SE”
Demokrasi = sistem kufur !! Haram mengambilnya, menyebarluaskan ide-idenya, menerapkannya, atau terlibat di dalamnya !!
Golput haram uey … , biarpun berfatwa 1000 kali, fatwa hanya sekedar fatwa, malah menunjukkan kejelasan bahwa agama hanya sebagai “mainan ‘mereka'” untuk meraih kekuasaan. umat sudah paham mana yang “asli” mana yang “palsu”.
semakin terlihat cacatnya sistem hasil akal manusia.Jika memang ingin Indonesia menjadi negara yang bangkit bukan dengan mengharamkan golput berharap rakyat mengeluarkan suaranya demi kepentingan partai tertentu.Bagaimana jika yang diinginkan umat adalah KHILAFAH?Sudahkan ada partai-partai di dalam parlemen di Indonesia ini yang dengan lantang memperjuangkannya?KEJERNIHAN BERPIKIR yang berbalut KEJUJURAN saat ini yang dibutuhkan untuk membangkitkan Indonesia.JERNIH melihat bahwa sistem yang saat ini mati2an dipertahankan tidak akan pernah mengantarkan kepada kesejahteraan,JUJUR bahwa kembali pada jalan yang benar (ISLAM) dan melanjutkan kehidupan Islam dengan tegaknya DAULAH KHILAFAH adalah solusi.
Assalamualaikum..
Ane sangat setuju ame surat terbuka kepada MUI yang terhormat yang dikirimkan oleh Amirul Jihad!
Sesungguhnya Dunia fana ini telah terbalik ketika tidak lagi berdasarkan hukum ISLAM. Demokrasi dihalalkan???
Gak salah tuh?
Pada dasarnya demokrasi tidak ada dalam ajaran ISLAM, musyawarah bukan demokrasi, musyawarah dalam islam adalah untuk melaksanakan hukum-hukum islam sedangkan demolrasi nantinya akan membuat aturan2, undang2 serta hukum2 selain Islam!!! tunggu saja saat2 kehancuran pabila berpaling aturan2Nya.
Daripada biaya buat pemilu dipake buat yang enggak-enggak…
Lebih baik dipake buat memenuhi kebutuhan rakyat!
Lihat fenomena yang terjadi di Petak9 pada saat pembagian Angpao Imlek kemarin!
Ribuan orang miskin (mayoritas Muslim), rela mengantre sejak Sabtu -meskipun harus kehujanan, kedinginan, kepanasan, & kelaparan- hanya untuk mendapatkan Rp1.000,00!
Kemana aja nih pemerintah Muslim?
We need Khilafah immediately!
JANGAN PERNAH IKUT PEMILU, PILKADA, ATAU PIL-PIL LAIN !! KARENA SEMUANYA TIDAK PERNAH MAU MEMPERJUANGKAN ISLAM !!
SEMUA PIL PENGKHIANAT !!!