Muslimah Bogor Siap Tinggalkan Kapitalisme, Perjuangkan Khilafah
HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Bogor menyelenggarakan Tabligh Akbar Muslimah bertajuk “Kapitalisme Gagal Mensejahterakan Perempuan, Khilafah Solusinya” pada hari Ahad, 14 Desember 2008 di Mesjid Raya Bogor. Menghadirkan Ustzh. Rahma Qomariah, S.Pd. (DPD MHTI),Ustzh. Dedeh Wahidah Ahmad (DPD MHTI), dan Ustzh. Yusriana (DPD II MHTI).
Mengawali acara tersebut, sekitar 2000 peserta ibu-ibu Majlis Ta’lim, remaja dan tokoh masyarakat yang memadati ruang dalam dan luar mesjid berzikir bersama dipandu oleh ibu Wahyu. Dilanjutkan dengan pembukaan, para peserta siap mengikuti tabligh yang diselenggarakan dalam rangka menyambut hari Ibu ini.
Ustzh. Rahma Qomariah, S.Pd., selaku orator pertama, berhasil menunjukkan bahwa sistem Kapitalisme yang dikomandani oleh Amerika Serikat gagal mensejahterakan masyarakat termasuk perempuan. Di negerinya, AS sedang mengalami krisis yang mengakibatkan PHK dan 29 juta orang hidup bergantung pada kupon gratis. Indonesia, penerap Kapitalisme, juga terkena dampaknya. Karyawan pabrik tekstil di Jawa Barat telah di PHK sebanyak 26 ribu orang. Jumlah pengangguran yang sudah mencapai angka 40 juta pada pertengahan tahun 2009 akan bertambah 3,5 juta. Belum lagi jumlah hutang Indonesia sebanyak 1.300 trilyun, berarti setiap satu orang menanggung hutang 7 juta yang dibayar melalui pajak. Penduduk Kota Bogor yang berjumlah 4,4 juta, 1,1 juta diantaranya terkategori miskin berpenghasilan 20 ribu sehari. Jumlah orang gila di Kota Hujan inipun mencapai angka 15.554 orang. “Inilah Kapitalisme dimana kesejahteraan hanya dirasakan oleh sedikit orang yang memiliki uang” kata beliau.
“Kehidupan sekarang menyeramkan dan penuh penderitaan. Penyebabnya adalah peraturan yang diterapkan adalah Kapitalisme yang menghalalkan segala cara dan kita menjadi korban. Solusinya hanya satu kata: Khilafah” ujar Ustzh. Ir. Dedeh Wahidah Achmad sebagai orator kedua. Beliau menyampaikan bahwa ukuran kesejahteraaan dalam sistem Islam adalah terpenuhinya kebutuhan hidup seluruh warga negara. Pemenuhan harus dilaksanakan oleh kepala keluarga, ahli waris, dan negara yang mengambil harta zakat bagi orang miskin, juga menjamin seluruh kebutuhan primer termasuk pendidikan dan kesehatan. Jika negara dalam kondisi kesulitan, maka pajak akan ditarik dari orang-orang kaya saja.
Orator ketiga, Ustzh. Yusriana, mengingatkan kembali bahwa kaum muslimin harus masuk Islam dengan menyeluruh dan beliau menegaskan “Islam tidak bisa diterapkan dalam sistem Kapitalisme, tapi hanya dengan sistem Khilafah” kata beliau. Mengutip surat An Nur ayat 55, Ustzh. Yusriana mengajak seluruh peserta untuk yakin bahwa kekuasaan akan kembali kepada kaum muslimin dengan tegaknya Khilafah dan semua kaum muslimin wajib untuk memperjuangkannya, bukan hanya Hizbut Tahrir.
Dengan penuh semangat peserta mengangkat tangan ketika berkali-kali ditanyakan “Siapa yang ingin mengikuti sistem Rosulullah SAW?” Mereka juga menyuarakan dengan lantang “Umat bersatu, tegakkan Khilafah…Umat bersatu tegakkan Khilafah!” Akhirnya Gemuruh takbir pun menggema dari dalam dan luar mesjid. “ALLAHU… AKBAR!!” (MMC)
Galeri Foto:
ALLAHU AKBAR!
Muslimah juga harus berjuang menegakkan khilafah dan syariah. Bina anak-anak kita di rumah tangga dengan baik agar menjadi pejuang syariah dan khilafah!
Ayuh!!!bangkit muslimah seluruh dunia bersatu kita untuk menegakkan Daulah Khilafah…seluruh keadaan akan terbela…Allahu akbar,,,Allahu akbar,,,Allahu akbar…matikan kapitalisme perjuangkan khilafah
amiiiiiiiiiiiiin….allahu akbar,ya…memang kapitalisme itu busuk…Allahu akbar