Liputan Media Aksi Muslimah Nasional Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Liputan Aksi Muslimah Nasional Di Jakarta:
MUSLIMAH HTI GELAR AKSI TOLAK KAPITALISME DAN DEMOKRASI
Jakarta (ANTARA News) – Massa Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi menolak kapitalisme dan demokrasi serta mendorong tegaknya Khilafah di kawasan Monumen Nasional Jakarta, Minggu.
Ribuan pengunjukrasa ituberjajar di depan Kedutaan Besar AS, Jalan Merdeka Selatan sambil berorasi dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Jalan Medan Merdeka Barat.
Para perempuan berjilbab dan berpakaian gamis warna-warni serta ikat kepala itu membawa bendera-bendera hitam bertuliskan Syahadah dengan bahasa Arab serta mengusung berbagai poster yang tercetak rapi dan sejumlah spanduk yang dibawa bersama.
Poster itu antara lain bertuliskan: “Bangun Bangsa Besar Kuat dan Terdepan dengan Khilafah”, “Khilafah Yes, Kapitalisme dan Demokrasi No”, “Sejahterakan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah” serta “Tinggalkan Kapitalisme dan Waspadai Jerat Demokrasi”.
Sedangkan spanduk-spanduk antara lain bertuliskan “Terapkan Syariah, Tegakkan Khilafah” serta promosi tentang adanya Konferensi Muslimah Nasional yang akan digelar HTI.
Koordinator Aksi Kaum Perempuan Muslimah HTI, Sidah, dengan pengeras suara mengatakan, keterpurukan yang dialami Indonesia dengan harga BBM yang mahal serta ketergantungan ekonomi, akibat terlupakannya Syariah.
“Kita lupa bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman kita dan syariah Islam menyelesaikan semua masalah kita, karena itu perlu dibentuk suatu Khilafah yang merupakan suatu sistem syariah,” katanya.
Menurut dia, perempuan Indonesia selain menolak kapitalisme global, seharusnya juga segera meninggalkan perangkap demokrasi yang selama ini menopang penjajah kapitalisme global.
“Demokrasi atau kapitalisme sama sekali tidak memberikan kesejahteraan, sebaliknya menjadi alat untuk mengeksploitasi rakyat Indonesia,” katanya.
Banyak dari para demonstran membawa anak-anak, mereka ada yang dari Jakarta, Bogor, Ciawi, Tangerang, Serpong, Bekasi dan lain-lain.
Belasan polisi berjaga-jaga dan sebagian lagi berjalan berdampingan bersama dengan para perempuan tersebut. Jalan Medan Merdeka Selatan yang tidak terlalu ramai tersendat dan hanya menggunakan satu jalur.
Mereka berencana juga akan menuju Istana Presiden di Jalan Merdeka Utara untuk menyampaikan harapan itu. (*)
Sumber: Antara News, 21/12/08 10:57
MASSA MUSLIMAH HTI GERUDUK ISTANA
Jakarta – Massa Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia dari seluruh elemen baik dari organisasi masyarakat, para intelektual, majelis ta’lim, profesional, remaja maupun ibu rumah tangga menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi simpatik bertema “Menuju Indonesia Besar, Kuat, dan Terdepan dalam Naungan Syari’ah dan Khilafah ini long march dari Kedutaaan Besar Amerika Serikat menuju Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Minggu (21/12/2008) pukul 11.00 WIB.
“Mass saat ini sudah bergerak menuju Istana,” ujar petugas TMC Polda Metro Jaya Bripda Reza kepada detikcom.
Aksi ini tidak hanya dilakukan di Jakarta namun di sejumlah daerah seperti Surabaya, Medan, Makassar, dan Banjarmasin.
Sedangkan di Jakarta, aksi dipusatkan di Kedubes AS, kantor Menneg Pemberdayaan Perempuan dan terakhir di Istana Negara.
Sumber: Detik.Com, Minggu, 21/12/2008 11:12 WIB
DEMO KE ISTANA, MASSA MUSLIMAH HTI PAKAI TOA & SPEAKER
Jakarta – Sekitar 5.000 aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menggelar aksi unjuk rasa simpatik ke Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta. Dalam aksinya mereka menggunakan toa dan speaker untuk berorasi.
Pantauan detikcom, Minggu (21/12/2008), ribuan perempuan yang seluruhnya menggunakan jilbab ini long march dari Jl Medan Merdeka Barat. Sebelumnya, massa beraksi di depan kantor Kedubes AS dan kantor Menneg Pemberdayaan Perempuan (PP).
Sambil berjalan menuju Istana Presiden, mereka membawa spanduk bertuliskan “Sejahterahkan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah”. Tak hanya spanduk dan poster yang mereka bawa, sebuah mobil pick up yang berisi sound system juga ikut dibawa menuju Istana.
Padahal sebelumnya, dalam aksi buruh migran pada 18 Desember 2008 sempat rusuh karena tidak diperkenankan polisi menggunakan toa dan speaker.
“Dari tadi kita nggak ada masalah kok,” ujar salah seorang demonstran.
Sambil berjalan long march, mereka terus berorasi dan bernyanyi menggunakan toa dan speaker. Mungkin karena hari Minggu, jadi penggunaan alat pengeras suara itu tidak dilarang.(gus/nrl)
Sumber: Detik.Com, Minggu, 21/12/2008 11:39 WIB
Liputan Aksi Muslimah Nasional Di Surabaya:
DEMO, HTI JATIM SERUKAN SISTEM KHILAFAH BANGKIT
Septa Rudianto – Surabaya, Sebanyak 2.500 orang dari massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jatim Minggu (21/12) pagi ini menggelar aksi damai di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Dalam orasinya massa HTI meminta sistem pemerintahan di Indonesia dirubah dengan sistem pemerintahan Islam atau khilafah.
Alasannya menurut HTI bahwa dengan sistem pemerintahan saat ini, suara-suara Islam tidak pernah didengarkan. Selama ini mereka menilai bahwa pemerintahan saat ini kurang berpihak terhadap umat Islam yang notabene mayoritas.
Sehingga dengan begitu disebutkan HTI, peran muslimah yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian, melalui sistem pemerintahan khilafah akan mendapat porsi lebih besar.
Aksi damai yang didominasi oleh kaum perempuan itu juga menarik perhatian masyarakat sekeliling.
Disamping membentangkan spanduk dan bendera massa HTI juga menyebarkan brosur yang dibagikan langsung pada para penguna jalan. (heh)
Sumber: Elshinta.com, 21/12/2008 8:35 WIB
MUSLIMAH HTI AJAK TINGGALKAN KAPITALISME DAN LIBERALISME
“Sistem demokrasi dan liberalisasi ternyata hanya mensejahterahkan segelintir orang dan menyengsarakan banyak orang,” seru FAIZAH ROSYIDAH DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) dalam orasinya di hadapan ribuan massa di Taman Apsari, Minggu (21/12).
Memanfaatkan momentum Hari Ibu, sekitar 2.500 massa MHTI dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto mengingatkan masyarakat khususnya perempuan Indonesia untuk segera meninggalkan sistem liberalis dan kapitalis yang selama ini memberikan kerusakan dan penderitaan pada manusia.
Minggu (21/12), pukul 08.00 WIB, dari depan Taman Apsari, ribuan massa melakukan long march menuju Jl. Yos Sudarso, Jl. Pemuda, Jl. Embong Trengguli dan kembali ke Taman Apsari. Disana mereka menggelar Tabligh Akbar.
Agenda aksi yang mengusung tema “Saatnya Perempuan Meninggalkan Liberalisme dan Kapitalisme, mendukung Khilafah” ini menjadi momen untuk menyadarkan perempuan Indonesia bahwa persoalan yang dihadapi saat ini karena jeratan sistem kapitalisme dan liberalisme.
“Kita harus antri minyak, dan siap-siap untuk naik lagi. Beginilah kalau diatur oleh kapitalis,” imbuh FAIZAH.
Karena itu, sudah saatnya perempuan Indonesia menyadari bahwa liberalisme-kapitalisme yang menjadi alat bagi penjajah kafir untuk menancapkan hegemoninya. Terbukti, kata NURUL IZZATI DPD I Jawa Timur MHTI, masyarakat di Indonesia tidak berada dalam posisi yang menguntungkan. Hidup di negeri kaya sumber daya alam tapi hidup dalam kemiskinan, kebodohan dan kezaliman.
Untuk itu, MHTI mengajak masyarakat untuk meninggalkan kapitalisme dan beralih ke Islam. Dikatakan NURUL, dengan sistem pemerintahan Islam, yakni Khilafah, masyarakat mendapat pemerataan kesejahteraan, jaminan keadilan dan kemajuan yang bermartabat dan tatanan sistem negara yang solid.(git)
Teks Foto :
1. Perempuan Indonesia belum terbebas dari jeratan kapitalis global, kata Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.
2. Ribuan massa MHTI bergerak melakukan long march
Sumber: Suarasurabaya.net, 21 Desember 2008, 14:30:46| Laporan Agita Sukma Listyanti
HTI MINTA KAUM WANITA TINGGALKAN LIBERALISME
Surabaya – Ratusan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur melakukan aksi long march dan Tablig Akbar. Aksi ini sekaligus untuk memperingati hari Ibu pada 22 Desember besok.
Aksi ini dimulai dari Taman Aspari-Jalan Yos Soedarso-Taman Surya-Jalan pemuda-Jalan Embong Trengguli-dan berakhir di depan gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Minggu (21/12/2008).
“Aksi ini selain berkaitan dengan peringatan hari Ibu besok, juga untuk melakukan penyadaran pada kaum wanita terkait dengan aturan-aturan yang tidak berpihak pada masyarakat khususnya kaum perempuan,” ujar Asma Ammina (35) koordianator aksi.
Aksi HTI kali ini mengusung tema, “Saatnya Perempuan Tinggalkan Liberalisme dan Kapitalisme, Dukung Khalifah”.
“Sudah saatanya perempauan sadar bahwa Liberialisme dan Kapitalisme hanyalah alat bagi penjajah kafir untuk memuaskan hegemoninya. Terbukti masyarakat di Indonesia Khususnya Kaum perempuan saat ini tidak dalam posisi menguntungkan, mereka hidup dalam negeri yang kaya akan SDA, tetapi hidup dalam kubangan kemiskinan, penderitaan, kebodohan dan kelaziman,” tuturnya.(bdh/bdh)
Sumber: detikSurabaya, Minggu, 21/12/2008 13:41 WIB
Berita Selengkapnya:
subhanallah..
saatnya perempuan bicara masalah bangsa, bukan hanya masalah perempuan.
JANGAN PERNAH BERHENTI WAHAI PARA AKTIVIS MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA . TERUSKAN PERJUANGAN MEMBERLAKUKAN SYARIAT ISLAM DI BUMI PERTIWI. ALLAH BERSAMA KITA. ALLAHU AKBAR!
Subhanallah…saatnya Muslimah berantas Demokrasi dan Kapitalisme.
ada buku “Indonesia Unggul” karya RI-1. comment: kalau sistemnya masih kapitalisme yang self destructive mah ya unggulnya paling jadi negara pengutang, negara pornografi, negara korupsi, negara abal-abal. ya ga? the reality says like that guys!
ada buku “Indonesia Unggul” karya RI-1. comment: kalau sistemnya masih kapitalisme yang self destructive mah ya unggulnya paling jadi negara pengutang, negara pornografi, negara korupsi, negara abal-abal. ya ga? the reality says like that guys! keunggulan hakiki bisa diraih hanya dengan meletakkan Islam fi mahallit tathbiq (diterapkan gitu loh), secara menyeluruh bukan parsial, inqilabiy bukan tadarruj. ingat, sedikit saja bersandar pada selain islam, sama dengan intihar alias maehan maneh (bunuh diri)! get our glory back hanya dengan syariah dan khilafah!
Sambut Hari Ibu, kaum perempuan gelar aksi
Solo (Espos)
Aksi demo kaum perempuan, Sabtu (20/12) digelar di dua tempat yang berbeda di Kota Solo, yakni di persimpangan Joglo, Kadipiro dan di Bundaran Gladak.
Aksi di Gladak, dilakukan ratusan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyeru kaum perempuan untuk meninggalkan kapitalisme. Peserta aksi damai itu sebelumnya melakukan longmarch dari depan Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladak.
Muslimah HTI juga menyeru kaum perempuan agar memperjuangkan syariah dan khilafah, yang bisa memunculkan adanya sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi ini, lanjut para orator, bisa menyejahterakan rakyat, membuat negara menjadi besar, kuat dan terdepan. ”Untuk itulah, kami menyeru kepada perempuan Indonesia agar memiliki kesadaran politik Islam dan berperan dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa besar, kuat dan terdepan.”
Dalam aksinya, beberapa orator berseru bahwa masa depan Indonesia tergantung pada dua hal utama. Yaitu kebenaran ideologi yang diterapkan dan komitmen serta kapabilitas pemimpin dalam penerapan ideologi tersebut. Menurut mereka, kapitalisme terbukti tidak menjamin kesejahteraan rakyat tapi malah menyengsarakan rakyat.
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=253559
aksi cantik.
semangat…..!!!
allahu akbar…!!!
Sunhanallah……Allahuakbar………Terus berjuang wahai muslimah ideologis untuk mencerdaskan umat dengan Islam ideologis………Kalian adalah calon bidadari syurga yang dengan ikhlas berjuang demi tegaknya agama Allah.Ayo para muslimah berjuang bersama-sama karena engkau para perempuan hanya akan mulia dengan Islam,TIDAK dengan KAPITALISME yang selalau mengeksploitasimu…
hi..hi..hi…untung aja makassar lg cerah..jadi, aksi akhwat2 militan yg tangguh ini tetep beraksi..maju terus mujahidah2…ehem….maksud aq para ummu2 N calon ummu2 yg tangguh.TOLAK DEMOKRASI n KAPITALISME…DUKUNG SYARIAH n KHILAFAH.ALLAHU AKBARRRRRRR…NICE^_^
tadi di jakarta, Istriku ngajakin mertua ku untuk ikut aksi.. kata istriku, mertuaku terharu dan menangis… selamatkan indonesia dengan syariah..
AllahuAkbar…
saatnya perempuan
tinggalkan demokrasi dan kafitalisme
saatnya perempuan
dukung syariah dan khilafah
Ana salut ok!!! baik deh…met berjuang
liputan SCTV ….
http://www.liputan6.com/ibukota/?id=170174
Tegaknya tiang agama dan tiang negara ada dipundak ibu2….Subhanallah…Allahu Akbar.
keren..keren…!!
Aksi yang sangat memukau…
SAATNYA PEREMPUAN BICARA POLITIK..
(jangan nge-GOSIP)AJE…
GOSIP-in KHILAFAH sebagai aturan yang bisa menghormati dan mensejahterakan PEREMPUAN..BUKAN SEBAGAI LAHAN EKSPLOITASI..
Ya..ga
=============================================================
Jangan rusdi aja yang rindu khilafah..
semua juga harus rindu khilafah…
KHILAFAH..KHILAFAH..KHILAFAH…
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
ALLAHU AKBAR!!!
Allahu Akbar!
Muslimah yang berani berbicara syariah dan khilafah tidak akan bisa dibohongi antek kapitalis. mereka seperti para sahabiyah yang lantang berbicara Islam tanpa segan dan malu. Terus berjuang saudariku, terik panas yang menyengat, tiap tetes keringat akan bernilai di sisi Allah. “Pada hari kami itu kami akan tutup mulut mereka, dan akan berbicara tangan-tangan mereka,dan bersaksi kaki kaki mereka terhadap apa yang mereka lakukan” Saudariku… semua anggota tubuh kalian akan menjadi saksi di hadapan Zat Yang Maha Kuasa Bahwa kalian berjuang demi tegaknya Syariah dan Khilafah dan tidak pernah berdiam diri atas kezaliman penguasa kalian.Balasan kalian adalah surga-Nya, dan Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allahu Akbar!
ALLAHUAKBAR…….
Saatnya turun ke jalan tuk runtuhkan kapitalisme..
ALLAHUAKBAR…
ALLAHUAKBAR..
KIbarkan panji ISLAM..
ALLAHUAKBAR
Wahai kaum muslimah..
Saatnya tinggalkan feminisme…ditangan -tanganmu..ruh mujahidah membangun kemenangan islam.
ALLAHUAKBAR.
SubhanaAllah,…….luar biasa, semoga nashrullah utk syariah dan khilafah bisa lebih cepat dengan peran doa para ibu HTI.
Aksi simpatik, tanpa basa-basi pada demokrasi dan kapitalisme.
subhanallah pejang2 islam sampai saat ini masih berjuang menegakan hkilafah yg tlah lma hilang dan kami semua rindu khilafah ayo berjuang bersama menegakan kghilafah tanpa khilafah hidup tdk akan sejahtera/
“ALLAHUAKBAR”