Muslimah Hizbut Tahrir Cirebon Tolak Demokrasi
CIREBON, (PRLM).-Ratusan perempuan yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, menggelar aksi unjuk rasa damai ke gedung DPRD Kota Cirebon Jumat (19/12).
Pengunjukrasa menyerukan perempuan Indonesia untuk menolak demokrasi yang nyata-yata hanya perangkap penjajahan kapitalisme global.
Menurut koordinator lapangan Salmah, kehidupan demokrasi ternyata tidak menjamin terpilihnya penguasa yang memiliki ideologi Islam dan kapabel dalam memimpin, menuju bangsa besar, kuat dan terdepan.
“Diperlukan pencerdasan politik kepada rakyat agar mampu mewujudkan Indonesia menjadi bangsa besar, kuat dan terdepan,” katanya.
Dikatakannya, demokrasi ternyata telah membuka lebar-lebar jalan untuk “terbelinya” pemimpin oleh kaum kapitalis global. “Inilah wajah sesungguhnya demokrasi yang hanya membuat rakyat banyak sengsara,” jelas Salmah
Selain menggelar orasi secara bergantian, pengunjukrasa juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan akibat kapitalisme global.
Sementara, anggota dewan Sri Maryati yang menemui pengunjukrasa berjanji akan meneruskan aspirasi mereka ke DPR. (Pikiran Rakyat, 19/12/08)
Demokrasi terpimpin, Demokrasi Pancasila, Demokrasi Liberal sama parahnya , hanya menimbulkan perpecahan, menyengsarakan rakyat, menyuburkan koruptor dan konglomerat.
Demokrasi Liberal dengan Pilkadanya menimbulkan biaya tinggi dan perpecahan dikalangan rakyat kecil. Pemimpin yang terpilih juga hanya mereka yang bisa membeli suara dengan uangnya, melahirkan pemimpin yang korup, tidak amanah hanya mementingkan diri sendiri dan golongannya. Rakyat semakin terpuruk dalam kemelaratan dan kesengsaraan.