Muslimah HTI Medan Minta Pemerintah Tinggalkan Sistem Kapitalisme

MEDAN–Ratusan kader Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berunjukrasa di seputaran Lapangan Merdeka Medan, Minggu, meminta pemerintah dan masyarakat agar segera meninggalkan sistem kapitalisme.

Sistem kapitalisme tidak menganut asas keadilan, identik dengan penjajahan dan rentan terhadap krisis keuangan karena menerapkan praktik riba, kata juru bicara Muslimah HTI, Febrianti Abassuni dalam orasinya.

Febrianti mengatakan, kapitalisme tidak menganut asas keadilan karena membiarkan persaingan dan terlalu memberikan peluang kepada pihak yang memiliki modal untuk mengeksploitasi kemiskinan masyarakat.

Sistem kapitalisme juga rentan terhadap krisis karena sangat “mendewakan” keuntungan dengan menerapkan riba dan pasar saham yang spekulatif.

Kemudian, sistem ekonomi yang dimotori negara barat itu juga identik dengan penjajahan karena terlalu membebaskan persaingan bisnis yang menerapkan “hukum rimba”.

Dengan sistem kapitalisme itu yang kuat dan banyak modal adalah raja yang dapat melakukan perbuatan dan tindakan apa pun terhadap orang miskin dan pihak yang lebih lemah.

Fenomena itu dapat dilihat dari dahsyatnya kekuasaan negara kuat dan memiliki modal yang besar seperti Amerika Serikat yang menjadikan Indonesia ibarat “sapi perah” demi keuntungan negara mengaku sebagai polisi dunia tersebut.

Indonesia yang terkenal kaya-raya dengan kesuburan tanah dan kandungan buminya masih tetap miskin dan sulit maju karena menjadi “korban” sistem ekonomi kapitalisme yang didewakan negara barat.

“Dari sekian puluh tahun dijalankan, terbukti sistem kapitalisme tidak menjanjikan kesejahteraan dan keadilan karena sangat ‘mendewakan’ keuntungan,” katanya.

Muslimah HTI mengimbau agar pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menerapkan perekonomian syariah yang menjalankan prinsip bahwa kekayaan tanah air merupakan milik rakyat yang dikelola negara untuk kesejahteraan rakyat.

Perekonomian syariah mengharamkan riba yang merupakan pemerasan, spekulasi bursa saham yang erat kaitannya dengan praktik penipuan dan eksploitasi pemilik modal terhadap orang miskin.

Perekonomian syariah akan menjamin sektor riil yang ada di masyarakat yang merupakan fondasi utama ekonomi suatu bangsa. “Jika sektor riil yang dikelola masyarakat kuat maka sekencang apa pun krisis keuangan dunia tidak akan berpengaruh bagi Indonesia,” katanya. ant/fif

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/21793.html

2 comments

  1. Alhamdulillah,
    Gw dukung banget tuh program. Semoga kita bisa jalani dengan istiqomah. Amien…!

  2. mahasiswa unimed

    Allahuakbar!!!
    telah tampak secara nyata bahwa masyarakat memang menginginkan islam sebagaiaturan kehidupannya. mari kita bahu membahu mengcancurkan kapitalisme. mahasiswa harus barperan aktif dalam hal ini. karena kita adalah agent of change. saya melihat gerakan HTI semakin baik
    sukses buat HTI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*