Muslimah HTI Palembang Tolak Demokrasi Kapitalis
PALEMBANG (SINDO) – Puluhan wanita dan remaja putri yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi mimbar bebas di Bundaran Air Mancur, Palembang, Sabtu (20/12).
Dalam aksinya,Muslimah HTI menyerukan penolakan terhadap sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme yang menurut mereka banyak menyengsarakan kaum perempuan. Muslimah HTI juga mengajak kaum perempuan untuk menegakkan syariah dan khilafah yang diimplementasikan dalam aksi pengumpulan tanda tangan mendukung penegakan syariah dan khilafah di Sumsel.
Selain kaum perempuan dan remaja putri, aksi mimbar bebas Muslimah HTI di Bundaran Air Mancur,Palembang, yang bertema “Melarat dan Hina di Bawah Demokrasi dan Kapitalisme, Sejahtera dan Mulia di Bawah Naungan Khilafah” itu kemarin juga tampak melibatkan sejumlah anak-anak.
Dengan membawa sejumlah spanduk bertuliskan “Sejahterakan Perempuan dengan Syariah dan Khilafah” dan “Selamatkan Perempuan dari Jeratan Kapitalis dan Demokrasi” itu, massa aksi yang didominasi kaum perempuan ini tampak duduk tertib mendengarkan orasi, beralaskan karpet yang mereka bawa layaknya sedang mengikuti pengajian ibu-ibu.
Juru bicara Muslimah HTI Sumsel Rika Rizana mengatakan, aksi mimbar bebas yang dilakukan merupakan bentuk aksi simpatik dari Muslimah HTI Sumsel untuk mendukung penegakan syariah dan khilafah di Indonesia.“ Kaum perempuan merindukan syariah dan khilafah serta menolak praktik demokrasi kapitalisme yang menyengsarakan kaum perempuan,” tandas Rika ditemui di sela-sela aksi kemarin.
Dia menambahkan,kaum perempuan dan kaum ibu merupakan pihak yang paling merasakan akibat buruknya sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme. Demokrasi kapitalisme tidak menyelesaikan masalah yang timbul di Indonesia,seperti pelecehan seksual,prostitusi,dan kejahatan terhadap perempuan lainnya.
“Ideologi Islam tidak bisa diterapkan dengan demokrasi yang meletakkan kedaulatan di tangan manusia. Hanya ideologi Islam yang meletakkan kedaulatan di tangan Allah yang bisa membawa kami lebih baik lagi,”tandas Rika. Menurut dia, aksi ini masih akan dilanjutkan pada Senin (22/12), dengan meminta audiensi pihak DPRD Sumsel.
Sementara itu, Humas DPD I Muslimah HTI Sumsel Evi Haryati mengatakan, Muslimah HTI menyerukan seluruh kaum perempuan Indonesia untuk meninggalkan perangkap demokrasi yang menopang penjajahan kapitalisme global. Seharusnya, sambung dia, kaum perempuan menyadari bahwa demokrasi tidak menjamin diterapkannya ideologi Islam yang bersumber dari Sang Pencipta.
Demokrasi tidak menjamin terpilihnya penguasa yang memiliki ideologi Islam dan kapabel dalam memimpin menuju bangsa besar, kuat, dan terdepan. Demokrasi saat ini juga telah membuka lebar-lebar jalan “terbelinya” pemimpin oleh kaum kapitalis global.
Menurut dia,syariah telah menetapkan kriteria seorang pemimpin, yaitu muslim, balig, berakal, laki-laki, merdeka, adil, dan kapabilitas. Pemimpin yang memiliki kapabilitas adalah pemimpin yang mampu memimpin bangsa menuju bangsa besar, kuat,dan terdepan.
Untuk itulah, pihaknya menyeru perempuan Indonesia agar memiliki kesadaran politik Islam dan berperan dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar, kuat, dan terdepan di bawah sistem pemerintahan yang syariah dan khilafah. (Koran Sindo, 20/12/08)
Semoga tercapai tujuan HTI dan bisa sejahtera serta mulia
innallaha ma’ana.i will support HIZBUT TAHRIR,Allahu Akbar!!