Jakarta – Pemerintah masih belum mau jujur mengumumkan harga premium sebenarnya. Bahkan saat ditanya keuntungan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), pemerintah berkelit bak ular.
“Kita nggak tahu (keuntungannya). Nanti saat angket kita tanyakan. Mereka berkelit seperti ular. Licin sekali seperti ular,” kata anggota Komisi VII DPR Nizar Dahlan.
Hal itu disampaikan Nizar dalam diskusi bertajuk “Turunnya Harga BBM Realistis Atau Politis?” di Warung Daun, Jl Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2008).
Menurut Nizar, DPR juga menyelidiki harga BBM sebenarnya. Apalagi harga BBM sudah di kisaran di bawah US$ 50 per barrel . “Sekarang masih kita selidiki dulu,” kata Nizar.
Sebelumnya pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, idealnya harga BBM sekarang Rp 2.500. Sedangkan sekarang premium dijual Rp 5.000.
Pemerintah menurunkan harga premium per 1 Desember dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500. Namun secara tiba-tiba mulai 15 Desember, pemerintah menurunkan lagi sebesar Rp 500, sehingga harga premium menjadi Rp 5.000. Selain premium pemerintah juga menurunkan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 4.800.(www.detik.com; Sabtu, 20/12/2008 16:14 WIB)
inilah sistem kapitalis, mengeluarkan biaya sekecil kecilnya dan mengeruk untung sebesar besarnya, pemerintah harus secara nyata memposisikan dirinya seperti rakyat supaya bisa merasakan dengan nyata penderitaan mereka.
http://www.cafehp.com
Inilah sebuah fakta klo pemerintah sekarang adalah pemerintah yang korup dan bermental kapitalis yang hanya memikirkan perutnya sendiri daripada perut rakyatnya yang kelaparan
Memang kita tidak akan pernah bisa memiliki pemerintahan yang jujur dan amanah selama sistem yang di terpkan masih sekulerisme sistem kufur buatan manusia. hany dengn menerapkan sistem Islam sajalah kita kaan mendapatkan kejujuran dan keadilan dari penguasa. hanya penguasa yang menerapkan Syariat Islam sajalah yang manfu menjalankan kekuasaan dengan adil dan amanah,karna ia memiliki ketakutan ketaatan kepada Allah swt, dalam benaknya selalu terngiang hadis Rasulullah saw. “barang siapa yang menjadi pemimpin yang mengurusi ursan umatku, (dan) apabila ia menyulitkan mereka(umat) maka sulikan lah dia…”.
Masihkah rakyat percaya kepada Negara corporasi?
nampaknya pemerintah menjadikan penurunan harga BBM ini untuk komoditas kampanye politiknya dan memperbaiki populeritasnya secara bertahap hingga kampanye selesai nanti siapa yang memimpin akan menaikannya kembali. Dan hari gini.. masih hitung-hitungan untung padahal BBM & gas itukan milik rakyat, tapi pemiliknya (rakyat) kesulitan memperolehnya, sudah harganya mahal, dikonversi, ehh malah barangnya tidak ada lagi, komentar seorang ibu pedagang gorengan ; ” minyak mahal, suruh pindah ke gas, tapi kok gasnya malah tidak ada ?. Orang yang tidak mau mendengar ayat-ayat Alloh dalam Al-qur’an disamakan dengan binatang ternak bahkan lebih rendah lagi (wajar kalau sekarang mereka meniru ular).
kalau tidak segera bertobat di akhirat kelak juga seperti Ular… mengerikan!!! Naudzubillah…
Inilah kalo negara kita menjadi corporate state, dengan kepengurusannya sbb, Presdis PT. RI : SBY, Vice Presdir : JK. Finance Direktur : SM. Preskom : USA. sedangkan kita rakyat sebagai pemegang saham RI yang tidak mendapat maksimal apa yang kita punya.Kenapa kita mesti beli BBM dengan harga mahal, harusnya kita dapat kompensasi atas kepemilikan kita dengan gratis.
Tempo hari Finance Direktur RI pernah bilang bahwa harga BBM di Indonesia termurah di asia. tapi dia tidak tahu Income Per kapita Indonesia terendah di asia artinya daya beli rakyat kita rendah. dan perlu dikhetahui 2 minggu lalu ada yang tulis bahwa justru harga BBM di negara PRESKOM RI (USA) adalah +/- Rp. 4.800.
Jadi Sungguh umat sbg Stake holder RI terlalu dizolimi. Sampai kapan kondisi ini??? wahai para Executive RI sadarlah bahwa kebijakanmu menyalahi apa yang Allah perintahkan sebagai Sang Maha Pencipta dan Maha Perkasa yang meminta pertanggungan jawabmu kelak waktu “RUPS” di akherat nanti.