Lyon – Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bergabung bersama kelompok-kelompok Islam mengutuk pembakaran sebuah masjid di wilayah pinggiran kota Lyon, Prancis. Ratusan orang berkumpul di luar masjid guna memprotes rasisme dan Islamopobia.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (21/12/2008), api mulai membakar masjid di Saint-Priest, Lyon itu Sabtu pagi kemarin menjelang sembahyang Subuh. Api itu menghanguskan pintu masuk, dinding, dan beberapa Al Quran.
Sarkozy mencela insiden ‘memalukan dan rasis’ tersebut. Dia juga meminta agar pelakunya ditangkap secepat mungkin untuk dihukum. Kelompok-kelompok Islam dan para politisi juga mengecam serangan itu. Mereka menyebutnya aksi ‘keji’ dan ‘kriminal.’
Para koordinator aksi mengatakan, sekitar 3.000 orang dari berbagai agama berkumpul di luar masjid menggelar aksi. Namun polisi memperkirakan jumlah mereka hanya sekitar 600.
“Mobilisasi ini menunjukkan kalangan Muslim tidak mau lagi diperlakukan seperti ini,” ujar ketua takmir Masjid Akbar Lyon Kamel Kabtane.
Presiden dewan wilayah Muslim Azzedine Gacci mengatakan, selama 2 tahun terakhir telah terjadi 10 ‘aksi Islamopobis.’ Dia meminta para demonstran mengutuk Islamopobia sebagaimana mereka mengutuk anti-Yahudisme dan rasisme.
Petugas kepolisian telah menyelidiki kebakaran tersebut. Namun mereka belum menemukan pelakunya.
Sebelumnya, ratusan nisan di sebuah kompleks pemakaman militer yang diperuntukkan bagi kaum Muslim dirusak pada awal Desember ini. Serangan tersebut merupakan yang ketiga kalinya selama kurang dari dua tahun terakhir. (detik.com; Senin, 22/12/2008 04:47 WIB)
Inilah cerminan wajah demokrasi.Atas nama kebebasan mereka boleh berbuat apa saja, tetapi atas nama kebebasan juga mereka melarang Islam dan Kaum Muslimin melaksanakan ajarannya. Inilah inkonsistensi kebebasan dan intoleransi yang mareka miliki. Tak henti-hentinya memusuhi Islam dan kaum muslimin. Padahal mereka dapat hidup aman, damai dan tentram ketika mereka hidup ditengah mayoritas kaum muslimin. Tetapi tidak halnya dengan Islam dan kaum muslimin yang menjadi bagian minoritas ditengah kaum yahudi, nasrani maupum musrikin sering kali di zalimi. Hanya Khilfah-lah yang dapat mengatasi itu semua.