Di Tengah Derasnya Hujan, Ribuan Massa Muslimah HTI Kalsel Menggelar Aksi Simpatik Perempuan

HTI-Press. Meskipun hujan deras mengguyur kota Banjarmasin tapi ribuan massa Muslimah HTI Kalsel tampak semangat menggelar Aksi Simpatik Perempuan. Sesekali mereka mengumandangkan takbir ditengah perjalanan. Aksi ini dilaksanakan pada hari Minggu (21/12).

Hilya, kordinator aksi mengatakan agenda aksi ini mengusung tema ”Saatnya Perempuan Bicara Masa Depan Bangsa Menuju Indonesia Besar, Kuat dan Terdepan dalam Naungan Khilafah Islamiyah”.

Aksi ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran muslimah khususnya di Kalimantan agar segera meninggalkan kapitalisme sebagai akar persoalan perempuan saat ini dan demokrasi sebagai alat penjajahan gaya baru yang telah terbukti tidak mampu mengayomi kesejahteraan rakyat.

Aksi Simpati Perempuan Bersama Muslimah HTI ini menempuh rute dari mesjid agung Miftahul Ihsan, menyusuri jalan pangeran samudra, jalan lambung mangkurat dan berakhir di siring depan mensjid sabilal muhtadin Banjarmasin. Peserta aksi juga membawa bendera ar-roya dan al-liwa, spanduk bertuliskan ”Khilafah yes, Demokrasi dan Kapitalisme No!”,  peserta dari berbagai daerah di Kalsel dan Kalteng.

Aksi Muslimah merupakan rangkaian aksi Muslimah HTI yang digelar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Solo, Banten, Purwokerto, Makasar, Kendari dan Balikpapan. (MHTI/Kalsel)

Liputan Media:

Muslimah HTI Tolak Kapitalisme

BANJARMASIN – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memaknai peringatan Hari Ibu dengan menggelar aksi simpatik perempuan. Meski hujan deras mengguyur kota Banjarmasin, tapi ribuan massa Muslimah HTI Kalsel tetap semangat dalam aksi damai yang digelar Minggu (21/12) tadi. Selain dari Kalsel, aksi ini juga diikuti utusan Muslimah HTI Kalteng.

Hilya, kordinator aksi mengatakan, mereka ingin menggugah kesadaran muslimah, khususnya di Kalimantan, agar segera meninggalkan kapitalisme yang dipandang sebagai akar persoalan saat ini dan demokrasi sebagai alat penjajahan gaya baru yang terbukti tidak mampu mengayomi kesejahteraan rakyat. ”Saatnya perempuan bicara masa depan bangsa menuju Indonesia besar, kuat dan terdepan dalam naungan khilafah Islamiyah,” tegas Hilya.

Aksi simpatik perempuan Muslimah HTI ini menempuh rute dari Masjid Agung Miftahul Ihsan, menyusuri jalan Pangeran Samudra, Jalan Lambung Mangkurat dan berakhir di siring depan Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

Menurut Hilya, aksi tersebut merupakan rangkaian aksi Muslimah HTI yang digelar serentak di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Solo, Banten, Purwokerto, Makasar, Kendari dan Balikpapan. (Radar Banjarmasin, 23/12/08)

2 comments

  1. wanita-wanita yg ga ada matinya . . .

  2. wanita`super

    adakah yang mampu dan mau seperti itu..?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*