Muntazer al-Zaidi Disiksa Selama 36 Jam Tanpa Henti

Baghdad, Senin – Penyelidikan pelemparan sepatu terhadap Presiden AS George W Bush selesai. Si ”Pelempar Sepatu” atau wartawan stasiun TV Al-Baghdadia, Muntazer al-Zaidi (28), akan diadili pada 31 Desember mendatang. Jika terbukti bersalah, Zaidi dipenjara 5-15 tahun.

Hakim penyelidik, Dhiya al-Kenani, Senin (22/12), menjelaskan, Zaidi dituding ”menyerang kepala negara yang tengah berkunjung”. Jika terbukti bersalah, Zaidi akan mendekam di penjara antara 5 dan 15 tahun. Zaidi bisa dikenai hukuman lebih ringan 1-5 tahun apabila ia terbukti ”melakukan upaya percobaan serangan”. Pengacara Zaidi meminta kasus Zaidi dipindah dari pengadilan kriminal pusat (khusus menangani terorisme) ke pengadilan biasa. Namun, permintaan ditolak.

Zaidi melemparkan sepatunya ke Bush dalam jumpa pers. Namun, lemparan itu meleset karena Bush bisa mengelak. Setelah itu, Zaidi langsung diringkus aparat keamanan Irak dan pengawal Presiden AS. Zaidi melawan dengan meronta-ronta. Akibatnya, tubuh Zaidi lebam-lebam. ”Banyak luka lebam biru-biru di tubuhnya. Ada juga gigi yang lepas di bagian atas. Mata kirinya juga lebam,” kata pengacara Dhiya al-Saadi, Minggu.

Kenani membenarkan keluhan pada perlakuan aparat keamanan terhadap Zaidi. Informasi tentang luka lebam pada tubuh Zaidi itu diperkuat dengan laporan medis rumah sakit pemerintah.

Akibat perlakuan kekerasan itu, Zaidi berencana menuntut aparat keamanan Irak karena memukulinya. Saudara Zaidi, Uday al-Zaidi, mengatakan, Zaidi memang meronta-ronta di lantai saat diringkus aparat keamanan. Pada waktu itulah Zaidi dipukuli beberapa kali di bagian wajah dan mata. Ketika menjenguk Zaidi di penjara, Uday mengaku melihat banyak luka di tubuh Zaidi. Ada gigi yang tanggal dan pada kedua daun telinganya ada luka bakar seperti bekas sundutan rokok.

”Saya bertemu saudara saya sekitar sejam. Ia disiksa di dalam penjara selam 36 jam tanpa henti. Zaidi dipukuli dengan kabel dan besi. Pendarahan parah terjadi di bagian mata. Kedua kaki serta hidungnya luka dan lebam. Zaidi juga disiksa dengan disetrum tegangan tinggi,” kata Uday. Hakim membantah penyiksaan itu.

Kantor PM Irak Nuri al-Maliki, pekan lalu, menyatakan, Zaidi menulis ”surat minta maaf” karena telah melempar sepatunya ke arah Bush. Bahkan, Maliki menyebutkan, dalam surat itu Zaidi mengaku melempar sepatunya atas perintah seorang teroris. ”Dalam surat itu, ia (Zaidi) mengaku ada orang lain meminta dia melempar sepatu. Orang yang ia sebut itu sudah kita kenal kerap membunuh orang lain,” kata Maliki yang tidak menyebutkan nama ”seseorang” itu.

Tidak menyesal

Namun, dalam pengakuan Zaidi pada Uday, Zaidi terpaksa menulis surat permintaan maaf. Jika tidak meminta maaf, Zaidi mengaku aparat keamanan tidak akan segan-segan menyiksa selama berada dalam tahanan. Tubuh Zaidi yang telanjang disirami air dingin. ”Padahal, kata PM Maliki, Zaidi tidak disiksa dan tak akan pernah disiksa. Buktinya, ia disiksa dengan kejam,” kata Uday.

Uday menambahkan, Zaidi menegaskan, ia sama sekali tidak menyesal dengan tindakannya. Bahkan, apabila ada kesempatan lagi, Zaidi mengatakan pasti akan menyerang Bush. ”Zaidi melempar sepatunya bukan karena ia ingin terkenal. Bahkan, Zaidi mengaku telah siap menerima konsekuensi apa pun, termasuk hukuman mati. Zaidi melempar sepatunya karena tidak puas dan amat kecewa dengan pidato Bush dalam jumpa pers, terutama saat Bush mengatakan bahwa ia membawa berkah bagi rakyat Irak,” kata Uday. (Kompas, 23/12/08)

6 comments

  1. Teruskan perjuanganmu dengan mengikuti kata hatimu yang paling dalam zaidi!!!
    rachmat (cafehp.com)

  2. Andai aku menjadi ibunya zaidi, aku akan berkata,”Nak..aku bangga padamu,Allah dan Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin pun bangga padamu. Dan aku bersyukur kau tidak menjadi orang yang berdiri disamping Bush Laknat itu ketika kau lempar sepatumu…sabarlah…surga memamng tidak gampang merihnya.

  3. Allahu Akbar…..
    Jangankan melempar sepatu, memenggal kepalanyapun kita siap kalo ada kesempatan.

    S U R A T A L – A N F A A L

    8:12. (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

    8:13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

    8:14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.

  4. Allahu Akbar….!!! Bush memang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu, bahkan lebih dari itu!!!

  5. Assalamu’alaikum.
    Saya teringat ketika GUSDUR berkunjung ke Masjid di Kantor kami dalam rangka peresmian. Saya sudah bersiap-siap maju ke depan untuk bertanya jawab kepada GUSDUR. Namun karena acara sudah di PLOT, maka saya tak ada kesempatan bertanya kepada beliau. Saya pun ingin mengungkapkan kekecewaan saya pada GUSDUR ikhwal kepemimpinan beliau yang tidak merakyat dan lebih banyak menyakiti rakyat. Saya pun berfikir hendak menghujat beliau di muka umum dengan segala resiko yang akan sya terima (persis seperti wartawan Irak itu). Akhirnya acara peresmian Masjid pun usai, maka beliau meninggalkan tempat.
    Barangkali Zaidi oleh rakyat Irak dianggap sebagai Pahlawan, tetapi mungkinkan jika itu terjadi pada saya? WALLAHU ‘ALAM BISHOWAB!!

  6. Si Pahit Lidah

    Bersabarlah engkau Zaidi, insya Allah syurga sudah merindukan mu untuk engkau masuki dari pintu mana saja yang engkau suka. ingatlah yang engkau terima belum seberapa dibandingkan dengan keluarga Yasir, Bilal dan para sahabat Rasulullah saw di Makkah. kami terus mendukung mu.

    Dan untuk Bush dan budak-budaknya semoga Allah swt melaknat kalian semua. Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*