Ratusan Muslimah Inggris menggelar aksi protes di depan Kedubes Uzbekistan di London, Sabtu, 20/12/08, untuk memprotes kebiadaban rezim Uzbek yang telah melakukan penganiayaan seksual terhadap Muslimah yang ditangkap atas tuduhan “ekstrimisme agama”. Tindakan brutal Karimov ini sebagai perlawanan terbaru terhadap orang-orang yang lantang berbicara atas kesewenang-wenangan dan penindasan Karimov.
Aksi unjuk rasa ini diorganisir oleh Muslimah Partai Politik Hizbut Tahrir di Inggris. Pada hari yang sama, mereka juga mengirimkan surat menuntut pembebasan para tahanan politik. Tampak bendera Rasulullah Saw berwarna hitam bertuliskan laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah berkibar di kota London tersebut. Tampak juga spanduk tegas bertuliskan pesan, “Karimov pembunuh brutal atas laki-laki, perempuan dan anak-anak”, “Penganiayan perempuan di penjara Uzbek akibat ‘war on terror'”. Para Muslimah juga membawa poster diantaranya bertuliskan, “Hentikan dukungan Barat terhadap diktator”, “Hentikan intervensi Barat di dunia Muslim”, “Khilafah: hanya alternatif bagi tirani di dunia Muslim“.
Para Muslimah pengunjuk rasa berjanji akan terus berkampanye untuk mengungkap kejahatan rezim Karimov. Mereka juga terus menyerukan penegakkan kembali Khilafah Islamiyyah untuk membebaskan negeri tersebut dari kediktatoran. Menurut mereka, Khilafah inilah yang akan menjaga kehormatan perempuan dan mengakhiri persekongkolan dengan kekuatan asing dalam “perang mewalan teror” yang tiada lain “perang melawan Islam”.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polisi Tashkent Uzbekistan telah menahan 28 wanita karena tuduhan ekstrimisme agama. Mereka melakukan kejahatan yang menghinakan terhadap para wanita Muslimah itu [baca: Muslimah Uzbek Dipaksa Mengakui Kejahatan di Bawah Ancaman yang Menghinakan].
Laporan ini merupakan tindak kejahatan yang mengerikan yang telah dilakukan oleh pemerintah rezim Karimov, sekutu dekat Barat, terutama dalam menghadapi seruan yang tak dapat dihentikan, yakni seruan penegakkan kembali Khilafah yang gencar di negeri tersebut.
“Laporan penganiayan seksual dan pengancaman terhadap wanita Muslimah merupakan perlakuan kejam terbaru rejim tirani Karimov dalam menghadapi seruan-seruan yang tak bisa berhenti untuk kembali kepada syariah dan Khilafah,” kata Dr. Nazreen Nawaz, Perwakilan media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris.
Lebih lanjut dia mengatakan, para penguasa di Asia Tengah tahu bahwa jutaan di daerah itu rindu melihat kembali Khilafah Islamiyyah atas negeri Asia Tengah.
“Kembalinya Khilafah tak dapat dielakkan, dengan izin Allah, akan membebaskan daerah itu dari tirani kediktatoran, menjaga kehormatan perempuan, dan mengakhiri persekongkolan dengan kekuatan asing. Kaum Muslim Uzbekistan–laki-laki juga perempuan–tidak akan tunduk kepala mereka kepada Karimov tetapi akan terus berbicara kebenaran dengan kesabaran dan ketabahan,” tegasnya lagi. (Syabab.Com, 22/12/08)
Galeri Foto:
dasar tak beradab!!!
perbuatan rezim karimov seharusnya tak terjadi jika kaum muslimin punya pelindung yaitu khilafah islamiyah.
wahai saudaraku sesama muslim di seluruh dunia…..
jangan pernah berhenti tegakkan syariah islam di muka bumi
karena hanya dengan tegakknya syariah-Nya dengan kaffah di muka bumi yang akan membuat hidup kita menjadi aman.
allahu akbar
Salut buat MHTB. Semoga Alloh selalu meridhai kalian
Beberapa contoh kasus di atas menunjukkan bahwa Barat yang kafir pada dasarnya senantiasa menaruh kebencian dan dendam-kesumat terhadap Islam dan kaum Muslim. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh karena Allah sendiri jauh-jauh hari telah memperingatkan kita melalui firman-Nya dalam QS Ali ‘Imran:118 dan QS at-Taubah: 32. Mencermati kenyataan di atas, kaum Muslim yang berakal sudah selayaknya menyadari bahwa apa pun yang dilakukan oleh orang-orang kafir Barat “Karimov” dan AS terhadap mereka sudah seharusnya disikapi sebagai bentuk permusuhan. Barat dan Karimov tidak akan pernah ridha dengan Islam dan umatnya. Oleh karena itu, sikap yang sama—permusuhan—seharusnya ditujukan kepada mereka; bukan malah sikap ridha terhadap mereka atau berupaya meraih simpati mereka dengan cara mengorbankan harga diri dan identitas keislaman kita. Langkah awal yang harus dilakukan adalah selalu mewaspadai dan mencurigai setiap manuver mereka, serta tidak rela mengikuti irama permainan mereka yang acapkali menjadikan kita bersikap inferior dan merasa sebagai pihak tertuduh di hadapan mereka. Lebih dari itu, kita harus segera menyadari bahwa Barat kafir “Karimov” dengan AS sebagai gembongnya adalah sebuah institusi yang sangat kuat. Mereka selamanya akan selalu menjadikan kita, kaum Muslim, sebagai bulan-bulanan mereka; tentu saja jika kaum Muslim tidak memiliki institusi—sebagaimana yang terjadi saat ini—yang mampu menandingi dan bahkan melawan hegemoni mereka. Oleh karena itu, kembali ke sistem Islam Khilafah Islamiyah—sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim sedunia—merupakan pilihan rasional, sementara berdiam diri dan rela dengan kondisi yang ada adalah pilihan yang akan selalu membawa sial.