Sistem Keuangan AS Disorot Lagi

Direktur IMF Kaget Skandal Madoff Bisa Lolos

LONDON, SELASA – Skandal penipuan senilai 50 miliar dollar AS di Wall Street kembali mencuatkan lemahnya pengawasan sektor keuangan di AS. Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn di Paris, Selasa (16/12), mengatakan kaget luar biasa. Kahn tidak habis pikir penipuan terbesar sepanjang sejarah ini lolos.

Bernard Madoff, mantan Ketua Nasdaq, bursa untuk perusahaan teknologi, menjadi tokoh sentral dari skandal tersebut. Pada awalnya, Madoff menghimpun dana investasi sebesar 17 miliar dollar AS. Dana ini dikelola lewat perusahaan bernama Madoff Investment Securities dan dikembangbiakkan menjadi 50 miliar dollar AS. Namun, semua dana investasi itu mendadak hilang tanpa penjelasan.

Akan tetapi, untuk mengelabui para investor yang telah menanamkan dana, perusahaan tetap mengirim uang ke investor lama. Namun, kali ini keuntungan yang dibagikan bukan hasil dari pengelolaan dana investasi di pasar, tetapi dana investasi dari investor baru.

Skandal Madoff ini kemudian dikenal dengan skema Ponzi. Aksi perusahaan mirip arisan berantai yang populer di Indonesia.

Skandal terbongkar karena keuntungan yang dijanjikan tidak lagi bisa dibagi-bagikan. Dana investasi yang masuk sudah mulai seret. Di samping itu, investor lama menarik dana. Karena tidak mampu melayani arus kas, skandal tersebut merebak.

”Pengawasan yang dianggap dilakukan secara saksama ternyata tidak bisa mencegah penipuan massal,” demikian disebutkan harian Spanyol, El Pais, Selasa, setelah ketahuan bahwa banyak korban skandal Madoff menimpa perusahaan dan individu Spanyol.

”Harus ditanyakan, bagaimana mungkin penipuan seperti ini tidak bisa dilacak,” sebut harian Spanyol lainnya, La Vanguardia.

Cheney terganggu

Wakil Presiden AS Dick Cheney, Senin, mengatakan terganggu dengan skandal dan menyalahkan perilaku beberapa orang buruk.

Jean-Pierre Jouyet, mantan Menteri Urusan Eropa, di Perancis, kini mengetuai AMF, badan pengawas pasar keuangan Perancis, turut memberi komentar. Dia mengatakan skandal Madoff adalah yang keempat sejak 1998, yakni berupa kebangkrutan dan penipuan keuangan yang terjadi di Long Term Capital Management, skandal Enron (2001), skandal Lehman Brothers (September 2008), dan, keempat, skandal Madoff.

Pihak Inggris juga menyatakan kejengkelannya. ”Saya memilih kalimat dengan mengatakan, saya tidak bisa menerima kerakusan manusia seperti ini,” kata Howard Wheeldon, ahli investasi dari BGC Partners, di London. Skandal besar ini muncul akibat kerakusan manusia.

Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn juga mengatakan kaget luar biasa karena regulator AS telah gagal melacak skandal besar. Ini adalah kekagetan kesekian kali yang tidak pernah diatasi. Senator AS Chuck Grassley mengatakan, Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) mengecewakan warga AS. (Kompas.com, 17/12/08)

Berita terkait:

3 comments

  1. Slm.sudah saatnya penerapan syariah Islam dalam naungan Khilafah.tolak kapitalisme…telah terbukti kebobrokan dan kejelekan mereka setelah sekian lama tersimpan rapi di bungkus kain kafan.ayo…kita tegakkan khilafah!pasti berjaya,tak lama lagi.Allahu Akbar

  2. ridho al lampungi

    itulah akibat kerakusan manusia.
    akibat jauh dari nilai-nilai keislaman

  3. Dimana -mana manusia rakus kaya gini memang ada. Di Indonesia banyak banget, karena jauh dari tuntunan al-Qur’an .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*