Setelah gedung SMKN 1 Malingping roboh, empat ruang kelas SD Negeri III Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, ambruk Rabu (24/12) dini hari. Padahal, SD itu baru saja dibangun sekitar tiga bulan lalu dengan dana Rp 217,4 juta.
Menurut keterangan warga, ruang kelas SD Negeri III Pamarayan itu ambruk sekitar pukul 02.15. Tidak ada korban jiwa karena ruangan dalam kondisi kosong. Namun, banyak sarana, seperti meja, kursi, dan papan tulis, yang rusak karena tertimpa atap yang ambruk.
Tiga ruang yang ambruk itu biasanya digunakan untuk tempat belajar-mengajar siswa kelas I hingga kelas VI secara bergantian. Satu ruangan lainnya dimanfaatkan sebagai ruang guru sekaligus perpustakaan.
Seluruh atap bangunan yang terbuat dari kerangka baja ringan tiba-tiba ambrol, seperti yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Malingping, Kabupaten Lebak, beberapa waktu lalu. SMKN 1 roboh. Diduga kualitas bangunannya rendah.
Robohnya sekolah-sekolah itu mengganggu kegiatan belajar dan mengajar. Bahkan, kemarin, para guru SD tersebut terpaksa membagikan rapor semester I di lapangan olahraga.
Kepala SDN III Pamarayan Endang Kustini sendiri mengaku kaget saat diberi tahu bahwa bangunan sekolahnya roboh. Pasalnya, keempat ruang kelas itu belum genap tiga bulan digunakan.
Menurut dia, empat ruang sekolah itu diperbaiki setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengalokasikan dana rehabilitasi sebesar Rp 217,4 juta dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2008.
Sekolah pun mulai dibangun atau direhab total pada bulan Juli dan baru digunakan kembali pada Oktober lalu.
Belum diketahui secara pasti penyebab ambruknya ruang kelas yang baru dibangun itu. Namun, diduga, kualitas atap rangka baja ringan buruk sehingga tidak mampu menahan genteng.
Peristiwa itu membuat ratusan siswa SDN III Pamarayan kehilangan ruang belajar-mengajar sebab sekolah hanya memiliki empat ruangan, yang seluruhnya ambruk.
Rencananya, pihak sekolah akan meminjam ruang kelas SMA PGRI Pamarayan. Selama bangunan sekolah belum diperbaiki, siswa akan menumpang belajar di SMA tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pembinaan TK-SD Dinas Pendidikan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi proyek rehab SDN III Pamarayan tersebut. Dinas Pendidikan juga akan meminta penjelasan dari pelaksana proyek, CV Intan Abadi, yang masih memiliki kewajiban melakukan pemeliharaan hingga Januari 2009.
Selain itu, polisi juga sudah memasang garis polisi di SDN III Pamarayan. Kepala Kepolisian Sektor Pamarayan Ajun Komisaris Syahril Minda mengatakan, proses penyelidikan kasus ambruknya empat ruang kelas baru itu sudah diserahkan kepada Kepolisian Resor Serang. (Kompas, 26/12/08)
Artikel Terkait:
satu lagi bukti bahwa umat semakin membutuhkan KhilAFah…..
wahai kaum muslimin sadarlah dan bersatulah untuk berjuANG menegakan Khilafah….