Pesan Muharam: Kepemimpinan Baru, Sistem Baru

Kembali umat Islam memasuki tahun baru Hijrah: 1430 H. Tentu, bukan tanpa arti Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. menjadikan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah sebagai awal penanggalan dalam Islam. Hijrahnya Rasulullah saw. adalah peristiwa besar; awal dari berdirinya sebuah kepemimpinan baru dengan sistem yang baru; awal berdirinya sebuah negara baru yang menjadi tonggak peradaban baru dunia. Inilah pesan politik penting dari peristiwa hijrah Rasulullah saw.: hijrah dari sistem Jahiliah menuju sistem Islam.

Kepemimpinan baru ini dipimpin langsung oleh Rasulullah saw.; pemimpin yang amanah dan bertakwa kepada Allah Swt., kuat namun lemah lembut dalam melayani rakyat. Kekuatan negara baru ini bukan hanya terletak pada kepemimpinannya, tetapi juga pada sistem yang diterapkannya; sebuah sistem yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta; sebuah sistem sempurna yang didasarkan pada akidah Islam dan syariah Islam sebagai standar utamanya.

Kepemimpinan baru ini menggantikan kepemimpinan yang korup, lemah, dan menzalimi rakyat; sekaligus menggantikan sistem Jahiliah yang tidak manusiawi dan menyengsarakan rakyat. Sistem baru ini kemudian menjadi negara adidaya dunia yang disegani, Daulah Khilafah Islamiyah, yang menjadi pusat peradaban dunia.

Pesan politik inilah yang seharusnya kita pahami saat memasuki tahun baru Hijrah. Sebagaimana pada masa Rasululullah saw., perubahan mendasar akan terjadi kalau terjadi perubahan kepemimpinan dan sistemnya. Ini pula yang akan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan Dunia Islam, bahkan dunia, saat ini.

Kita tahu, dunia di bawah kepemimpinan dan sistem Kapitalisme telah membawa bencana kemanusiaan yang luar biasa: kemiskinan global, ketimpangan negara maju dan Dunia Ketiga, pembunuhan massal atas nama demokrasi dan perang melawan terorisme di Irak dan Afganistan, perampokan kekayaan alam Dunia Ketiga yang memiskinkan rakyat mereka, kejahatan yang meluas dan krisis spiritual. Semua ini merupakan buah busuk dari sistem yang busuk ini.

Karena itu, menarik jawaban dari Hizbut Tahrir Pakistan. Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Pakistan Shazad Shaikh mengumumkan bahwa Hizbut Tahrir menerima tantangan PM Pakistan, Yusuf Riza Jilani, terkait dengan pernyataannya, “Jika ada seseorang yang mampu menyelesaikan masalah Pakistan, majulah ke depan.” Menurut Hizbut Tahrir, seluruh masalah Pakistan sebenarnya hasil dari dua hal: Kapitalisme dan kepemimpinan yang korup dan pengecut.

Sebenarnya bukan hanya Pakistan. Masalah seluruh Dunia Islam, termasuk Indonesia, berpangkal pada dua perkara itu. Kehancuran Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sistem Kapitalisme.

Sistem politik demokrasi yang korup, yang lebih berpihak kepada pemilik modal, membuat kepentingan rakyat terabaikan. Hal ini juga ditopang oleh kepemimpinan yang tidak amanah, korup, lemah, tunduk pada asing, dan melayani rakyat dengan ‘tangan besi’ ekonomi pasar bebas.

Hizbut Tahrir siap memberikan solusi dalam persoalan ini. Ini bukan sekadar sikap emosional belaka. Hizbut Tahrir mempunyai rancangan peradaban yang merepresentasikan Islam. Di dalamnya berisi sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, sanksi hukum, strategi pendidikan dan politik luar negeri yang terpancar dari sistem politik yang unik di dalam Islam. Itulah sistem Khilafah.

Hizbut Tahrir juga mempunyai kepemimpinan politik yang bijak yang direpresentasikan oleh amirnya, al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu Rasythah, yang dibantu oleh sejumlah tokoh yang luar biasa dalam memimpin Hizb. Kepemimpinan Hizb mempunyai kesadaran politik yang sempurna tentang situasi internasional serta menguasai ilmu dan fakih tentang hukum-hukum Islam.

Kepemimpinan ini, begitu Negara Khilafah berdiri, akan melakukan pembersihan terhadap UUD sekular yang korup dan usang. Sebagai gantinya, ia akan mengadopsi UUD Islam yang tidak membutuhkan suara mayoritas agar menjadi undang-undang bagi suatu negeri, karena UU tersebut digali dari al-Quran dan as-Sunnah.

Negara Khilafah akan mencabut semua bentuk pajak yang zalim dari pundak rakyat, termasuk pajak pendapatan dan kepemilikan. Ia akan membagikan keuntungan kepemilikan umum, baik minyak, gas, listrik dan sumber-sumber pendapatan alam untuk kepentingan rakyat.

Negara Khilafah akan menghentikan semua bentuk penjajahan militer AS lewat pasukan NATO dan AS di Afganistan, Irak dan negeri-negeri Islam lainnya. Sebab, sikap semena-mena mereka terhadap kita adalah karena kita belum memiliki kekuatan politik riil untuk menghentikan mereka.

Negara Khilafah tidak akan pernah mengikuti organisasi internasional, seperti PBB, dan akan berjuang untuk menyatukan negeri-negeri Islam dalam satu negara, di bawah satu kepemimpinan. Dengan kebijakan seperti ini, negara Khilafah akan mampu mengusir AS dari Afganistan, Irak, dan negeri Islam lainnya.

Dengan sistem yang berdasarkan syariah Islam, negara Khilafah akan bisa memenuhi seluruh kebutuhan dasar rakyatnya. Kekayaan alam dari tambang emas, minyak dan perak yang merupakan pemilikan umum akan digunakan oleh Baitul Mal untuk kepentingan rakyat. Sebab, semua itu memang milik rakyat.

Negara juga akan menghapus sistem pendidikan kapitalis yang amburadul dan hanya melahirkan generasi sekular dan materialisis sekaligus menggantinya dengan sistem pendidikan Islam yang khas bagi seluruh rakyat, secara merata dan gratis. Negara juga akan membagikan tanah yang tidak dimiliki oleh siapapun kepada para petani. Dengan prinsip ihyâ’ al- mawât’ (menghidupkan tanah), negara akan mengambil dari siapapun tanah yang selama tiga tahun tidak produktif dan memberikannya kepada rakyat untuk dikelola.

Khilafah akan melenyapkan sistem peradilan yang ada, yang telah dirancang oleh penjajah; menggantinya dengan peradilan Islam yang bisa mewujudkan rasa keadilan tanpa pungutan biaya perkara.

Marilah kita memberikan dukungan kepada Hizbut Tahrir untuk mendirikan Khilafah yang akan mengenyahkan kehinaan dan penghambaan negeri-negeri Islam pada Amerika Serikat. Dengan itu, Allah SWT pun ridha kepada kepada kita semua. Allahu Akbar! [FW]

4 comments

  1. abu fiqry at-thayyibi

    “Ya Alloh Kami Rindu Syariah n Khilafah mu Ya Allah Panjangkan Umur Kami, berilah kekuatan kepada kami untuk menghadapi kafir harbi yg sll menyerang dan menghina agamamu. salam dr kammi Semua Yang merindukan Syariahmu

  2. saya merindukan tegaknya syariah di bumi allah ini.
    wahai penguasa yg mempunyai kekuasaan untuk mengubah negara ini, ubahlah aturan negara ini dengan hukum2 allah, karena islam adalah rahmatan lil ‘alamin.
    ketika kebenaran terkuak, ketika kepribadian muslim teradopsi, maka timbullah kegentaran dalam hati untuk tegakkan kalimatullah di bumi allah dengan lantang.
    ALLAHUAKBAR!!!!!

  3. Dengan menyebut nama ALLAH yang MAHA PENGASIH lagi MAHA PENYAYANG, mari kita dukung gerakan hijrah dari sekuler & kapitalis menuju islami agar terbentuk kilafah islami yang sudah lama kita rindukan sejak turki hancur dan israhell (kacung amerika) mulai menyebarkan paham liberal dan kapitalisnya.ALLAHU AKBAR…..

  4. N. ETTY MARGAWATI

    Setiap pemimpin baru harus dipastikan keseriusannya untuk menerapkan syariah Islam..di Indonesia hal tersebut dijamin secar yuridis formal oleh Undang-undang Dasar 1945..maju terus terapkan syariah tegakkan khilafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*