Tak ada kerjasama antara Muhammadiyah dengan Israel, demikian kata Dr Sudibyo Markus membantah Koran Israel
Dr. Sudibyo Markus, yang oleh beberapa media Israel disebut-sebut sebagai wakil Muhammadiyah dalam kerjasama bidang kesehatan meralat pemberitaan adanya kerjasama antara Muhammadiyah dengan Israel.
Dalam pemberitaan itu, disebut-sebut Dr. Sudibyo, dari Muhammadiyah telah menandatangani sebuah persetujuan dengan organisasi kesehatan Israel, Magen David Adom (MDA), semacam Palang Merah-nya Israel. Penandatanganan kerjasama itu dilakukan di Tel Aviv, ibu kota Israel.
Sudibyo didampingi Prof Aryono Pusponegoro, sedangkan pihak MDA diwakili Dr Ifrach dan Eli Bin wakil dari MDA, Israel.
Kepada situs www.hidayatullah.com, Sudibyo membenarkan dirinya telah datang ke Israel. Tapi menampik dalam rangka hubungan kerjasama resmi antara Muhammadiyah dengan Israel. Yang benar menurut Sudibyo, dirinya datang hanya sebagai saksi dalam perjanjian untuk mendampingi Prof Aryono Pusponegoro sebagai Ketua Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118 dan bukan atas nama Muhammadiyah.
Sudibyo menyebutkan beberapa media Israel keliru dan telah memelintir peristiwa ini. “Tetapi sebagian besar sudah meralat kekeliruan pemberitaan itu, “ ujarnya kepada www.hidayatullah.com.
Murni Kemanusiaan
Lebih lanjut, salah satu pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini menjelaskan kedatangannya ke Israel. Bersama Prof Aryono Pusponegoro, ia datang ke Tel Aviv setelah melakukan studi banding bidang kesehatan ke beberapa Negara. Sebelum ke Tel Aviv ia berkunjung ke negara kelahiran Mahatma Gandhi, India.
Sudibyo menyebut, penanganan kegawat-daruratan Israel sangat bagus dibandingkan dengan yang lain. “Ya maklum, ia (Israel) sudah 60 tahun menangani konflik,” ujarnya.
Lebih jauh, Sudibyo mengatakan ada dua cara memandang Israel. Pertama, masalah politik. Dan kedua, masalah kemanusiaan. Dirinya bukan kapasitas pertama (politik). Tapi datang dalam kapasitas kemanusiaan. “Kita datang dalam kapasitas humanitarian,” ujarnya.
Alasan ini dikemukakan Sudibyo, karena semenjak tahun 2006, Israel telah diterima secara resmi sebagai anggota International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).
“Bagi saya, karena secara resmi sudah jadi anggota palang merah internasional, ya nggak ada masalah, “ tambah salah satu Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini.
Sudibyo datang ke Israel 29 Oktober 2008, dan berada di sana selama 4 hari. Selain bertemu pihak Magen David Adom (MDA), Sudibyo mengaku sempat bertemu Imam Besar Palestina dan tokoh Fatah.
Menanggapi masalah hubungan kemanusiaan ini, Sudibyo ingat ucapan tokoh Muhammadiyah, HM. Farid Ma’ruf. “Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul. Apalagi ini menyangkut kemanusiaan, “ tambahnya. (Hidayatullah.com, Jumat, 14 desember 2008)
Memang umat Islam harus cerdas politik … Ini sebuah contoh ketidakcerdasan politik.
Bergabung dan diterimanya Israel dalam berbagai badan internasional adalah bukti pengakuan badan-badan internasional tsb terhadap Israel.
HM. Farid Ma’ruf. “Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul”.
Filsafat yang memalukan,,,apa dia tak tau kalau syetan itu musuh yang nyata bagimu,,,namanya musuh pasti ada tipu dayanya lah…
Ketauan hobinya minta bantuan syetan mulu keknya,,,
“Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul”.
Filsafat yang memalukan,,,apa dia tak tau kalau syetan itu musuh yang nyata bagimu,,,namanya musuh pasti ada tipu dayanya lah…
Ketauan hobinya minta bantuan syetan mulu keknya,,,
itulah cara berfikir kapitalisme, yang dikedepankan adalah keuntungan pribadi, walaupun dengan menghalalkan segala cara untuk membenarkan tindakannya.
hati-hatilah dengan setan yang berwujud manusia.
Keliatan, kan. Kalo ideologinya memang ga jelas. Sampe setan aja mau dirangkul.
Wah, wah, wah. Kok mau ya masuk neraka dengan suka rela. Lha wong setan itu tempatnya di neraka kok dirangkul. Apa setelah dirangkul bisa mengentas syetan ke surga ya. kalaun sudah berangkulan dengan syetan siapa ya yang menang.
Astagfirullah sama setanpun dirangkul..padahal jelas setan musuh Allah dan juga musuh manusia..Ya Allah Bencana apalagi yang akan kau timpakan pada bangsa ini..
kita diberi akal untuk berfikir, maka gunakanlah karunia tersebut. Prof, jangan bekerja sama dengan setan
KEBENARAN TIDAK SAMA DENGAN “PEMBENARAN”
DAN “PEMBENARAN” BUKAN KEBENARAN…
KEBENARAN MENENANGKAN HATI..
“PEMBENARAN” MENGGALAUKANNYA..
Kepada bp.Soedibyo, cara pandang bapak kok pragmatis sekali, jauh dari cara pandang dari sisi akidah. Dalih kemaslahatan dikedepankan untuk menutupi sesuatu dibalik kerjasama itu.
Sadarlah saudaraku….antum sdg di-LULU-…..
Jangan sampai dg kerjasama tsb, antum gak bisa teriak kalau israel tidak punya perikemanusiaan.
yang jelas hati2 israel raja fitnah dan raja adu domba
kalo masalah moto jangankan manusia setan aja dirangkul ya niatnya sih bagus untuk kemanusiaan… tapi ya apa nggak ada kata2 yang lebih bagus .. kalo setan pastilah musuh manusia gitu bos…. ganti aja jangankan manusia harimau aja dirangkul nah ini baru oke bos.. soalnya harimau bukan musuh manusia.. ya ya meski sangat beresiko tapi kan enggak dosa bos… bagaimana bos sip kan bos
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِِ عَلَى إسْرآءِيْلَ وَأمِيْرِيْكًا واْلإنْجِلِيْزِ وَكُلِّ الدُوَلِ الْحَرْبِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan Israel, Amerika, Inggris, dan negara-negara kafir harbi lainnya.
Saudara/i renungkan video, do’a dan foto Palestina, perjuangan syari’ah dan khilaafah :
http://rumi-moslem.blogspot.com