Meski menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan penuh pada warga Gaza, negara-negara Arab gagal mencapai kesepakatan tentang mekanisme bantuan untuk merekonstruksi Gaza. Mereka berbeda pendapat soal bagaimana penyaluran bantuan untuk rakyat Palestina itu.
Sejumlah negara antara lain Arab Saudi dan Mesir tidak terlalu setuju jika bantuan disalurkan lewat Hamas. Kedua negara itu masih berpikiran bahwa Suriah dan Iran memanfaatkan Hamas untuk mengganggu stabilitas di kawasan dan memberikan peluang bagi Iran untuk melakukan penetrasi ke jazirah Arab.
Sejumlah negara menginginkan pendekatan tegas dan sebagian lagi menginginkan pendekatan yang lunak. Negara-negara seperti Qatar dan Suriah menginginkan Liga Arab bersikap tegas pada Israel, tapi Saudi dan Mesir beranggapan bahwa akar konflik antara Israel-Hamas karena ada campur tangan Iran.
“Kami tidak mencapai kata sepakat karena hambatan waktu dan sikap dari beberapa negara. Nampaknya semua pihak harus membuat konsesi demi rekonsiliasi Arab … berbagai upaya dilakukan untuk mencapai kesatuan sikap itu,” kata Hoshyar Zebari, menlu Irak di sela-sela pertemuan negara-negara Arab di Kuwait.
Negara-negara Arab menyatakan akan menyediakan dana sebesar 2 milyar dollar untuk keperluan rekonstruksi di Jalur Gaza. Berbeda dengan pertemuan di Kuwait, dalam pertemuan di Doha yang diboikot oleh Mesir dan Saudi, negara-negara Arab mendesak agar hubungan dengan Israel dikaji ulang dan menyatakan menunda inisiatif perdamaian Arab dengan Israel.
Dalam pertemuan di Kuwait, para pemimpin Arab juga masih beda pendapat untuk menentukan sejumlah resolusi dari pertemuan itu, termasuk tentang dukungan pada Mahmud Abbas, presiden Palestina dari Fatah. Sehingga mereka terpaksa menunda rapat terakhir untuk menentukan hasil pertemuan Kuwait karena masih ada perbedaan pandangan bagaimana sikap Arab terhadap Israel. (Eramuslim, 21/01/09)
Berita Terkait:
Hai Abdullah pengkhianat! Anda pun sama dengan nenek moyang Anda yang telah mengkhianati kekhalifahan Turki Usmani hanya karena kekuasaan. Anda wahai Abdullah, tak lebih hanya sebagai sampah peradaban yang telah mengotori perjalanan mulia para penegak Dinul Islam pendahulu Anda. Anda wahai Abdullah, tak lebih hanya sekadar sampah!
NATO = No Action Talk Only.. itulah centeng-centengnya Amerika
Semoga saja pemimpin negeri arab bisa mempertanggung jawabkan perdebatan mereka mengenai masalah yg memang tdk perlu diperdebatkan lg.mg ALLAH memperlama keberadaan mereka dipadang masyar nanti akibat tingkah laku mereka didunia yg suka berdebat tanpa aksi.tunggulah wahai pemimpin yg dilatnat ALLAH,Kholifah akan memperlihatkan kepada kalian bagaimana bersikap sbgai seorang pemimpin sejati bukan sebagai banci.
Para Pemimpin Arab & Penguasa Muslim di negeri
muslim yang berdiam diri atas kezaliman yang dilakukan Yahudi Zionis Israil terhadap kaum muslimin di Gaza sesungguhnya mereka adalah “Penguasa Pengecut” sekalgis “Pengkhianat” kepada Allah & Rasul serta kaum muslimin. Kita tak mungkin lagi berharap kepada penguasa pengkhianat apalagi berharap kepada musuh untuk keselamatan kita. Hanya Khilfalah Solusinya. Allahu Akbar