Solidaritas Muslimah Bogor untuk Palestina: Khilafah Solusi Pembantaian Israel terhadap Perempuan dan Anak
HTI-Press. Ahad, 18/01/09, sekitar 1.500 ibu-ibu Majelis Ta’lim dan remaja Kota Bogor memadati Mesjid Raya Bogor pada Majelis Taqorrub Ilallah ‘Mendekat untuk Taat, Tegakkan Syariah dan Khilafah’ bertema “Khilafah Solusi Genosida kaum Muslimin, Pembantaian Israel terhadap Perempuan dan Anak”. Acara yang diprakarsai oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Bogor ini menghadirkan Ustzh. Rahma Qomariah, S.Pd. (DPP MHTI) sebagai pembicara tunggal.
Dijelaskan bahwa Palestina adalah bagian dari tanah kaum muslimin sejak bergabung dengan Daulah Khilafah Islamiyah di masa Khalifah Umar bin Khattab. Pembentukan negara Israel di Palestina adalah perampasan yang dilakukan oleh kafir barat (Inggris dan Perancis). Terlebih lagi, keberadaannya adalah upaya sistematis orang-orang kafir melalui perjanjian Sykes-Pycot (1916), dilanjutkan dengan perjanjian Balfour (1917) yang akhirnya direalisasikan dan disahkan oleh PBB tahun 1948. Tujuannya tidak lain untuk melanggengkan kepentingan Inggris, yang sekarang untuk kepentingan Amerika Serikat, menghancurkan dan mencegah berdirinya kembali Khilafah Islamiyah. Seperti yang dinyatakan oleh Lord Cambel sebagai representasi Inggris dan negara Eropa menyebarkan suatu ketetapan. Di dalamnya ia menyatakan:
“Di sana terdapat satu bangsa yang saling berhubungan, tinggal di seputar Teluk. Bahasa mereka satu, agama mereka satu, tanah mereka saling berhubungan dan dulu bergabung (jadi satu), dan harapan mereka juga satu. Hari ini mereka berada di bawah kekuasaan kita, tetapi ia mulai menggeliat. Lalu apa yang akan terjadi pada kita jika ia bangun dan menjadi raksasa? Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk memastikan pengikatan bangsa ini dengan mengadakan negara di tengah-tengah mereka, yang nanti menjadi teman kita dan menjadi musuh bagi penduduk wilayah itu, dan Negara itu menjadi kekuatan yang menusuk raksasa tidur itu setiap kali ia hendak bangun”
“Apa yang terjadi di Palestina adalah Genosida, pembantaian.” kata ustzh. Rahma Qomariah. Senjata kimia fosfor putih yang dicampur dengan Depleted Uranium adalah bukti pembantaian Israel di palestina. Penggunaan senjata tersebut mengakibatkan terbakarnya kulit hingga tulang, bahkan yang terhirup menyebabkan pembengkakkan jantung dan organ-organ tubuh lainnya hingga korban tak terselamatkan.
“Inilah yang terjadi pada saudara-saudara kita di Palestina ibu-ibu.” ujarnya, menahan tangis sembari menunjukkan foto-foto korban kepada para peserta yang juga tak kuasa membendung kesedihan mereka.
Berharap kepada jalan damai hanya menghasilkan semakin luasnya wilayah Israel dan semakin dirampasnya tanah kaum muslimin di Palestina. Bergantung pada PBB dan OKI pun bukanlah solusi. Karena dua lembaga ini hanyalah menghasilkan perundingan-perundingan genjatan senjata yang berujung pelanggaran oleh pihak yahudi israel. “Ibu-ibu, Israel sudah 60 kali melanggar perundingan, maka mengadakan perundingan dengan pembohong bukanlah solusi. Hanya jihad dan Khilafah solusinya,” tegasnya lagi.
Ditemui setelah acara, Ustzh. Rahma Qomariah menjelaskan pada Rina, wartawan Muslimah Media Center – kontributor Bogor, Khalifah yang memimpin khilafah kelak akan mengirimkan pasukan militer kaum muslimin yang saat ini terpecah belah. “Kaum muslimin terdiri dari 50 negara yang terpecah belah. Kekuatan gabungan 6 negara saja berjumlah 162 juta kekuatan militer tentu akan mengalahkan kekuatan Israel yang hanya 2,9 juta.” beliau meyakinkan.
Di akhir acara, Panitia mengajak para peserta untuk membantu saudara-saudara kaum muslimin di Palestina dalam bentuk dana. “Dana yang terkumpul sebanyak 7,5 juta rupiah akan disalurkan untuk biaya jihad di Palestina.” terang Ustzh. Yusriana (DPD II Kota bogor) kepada Rina, wartawan MMC. (mhti)
Sangat disayangkan, dari tahun ke tahun terbukti Israel telah merampok Palestina, tapi kenapa JIL terus berkeras memaksakan pendapatnya agar Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan negeri Yahudi itu.
Ya Allah apakah Rasul-rasul-Mu telah mengajarkan liberalisme pd umat manusia?!.