Duta besar Arab telah menyampaikan keluhan kepada diplomat tinggi Kanada mengenai kebijakan Timur Tengah-nya yang tak seimbang, yang mereka katakan pada Jumat mendukung Israel dan tak mempedulikan penderitaan rakyat Palestina.
“Kami telah mendorong Kanada untuk mengambil sikap yang lebih seimbang, yang mempertimbangkan kenyataan di lapangan dan tak memihak satu pihak pun,” kata Amin Abou-Hassira, utusan Pemerintah Otonomi Palestina di Ottawa.
Sikap Kanada sekarang tidak seimbang, katanya.
Semua 15 utusan tersebut, termasuk Abou-Hassira, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Lawrence Cannon awal pekan ini untuk meminta penjelasan dari dia mengapa pernyataan resminya tak mencerminkan kenyataan dan menimpakan seluruh kesalahan dalam perang di Jalur Gaza pada penembakan roket HAMAS ke dalam wilayah Israel, katanya.
Pemerintah Konservatif Kanada pimpinan Perdana Menteri Stephen Harper, sejak pemilihan umum pada 2006, tanpa malu-malu telah bersikap pro-Israel.
Ottawa mengumandangkan pendapat negara Yahudi dalam menyatakan HAMAS memancing perang paling akhirnya dengan Israel dengan menjadikan warga sipil Israel sebagai sasaran serangan roket rakitan. Dan seorang menteri Kanada malah menyalahkan HAMAS atas kematian 40 warga sipil di satu sekolah PBB yang dibom oleh Israel.
“Roket rakitan gerakan Palestina tersebut, yang lebih merupakan teriakan kesulitan akiabt pendudukan dan blokade kejam dibandingkan senjata perang, menewaskan 13 orang Israel dalam delapan tahun,” kata para diplomat itu kepada Cannon dalam satu pernyataan.
“Dalam 23 hari, pesawat tempur, tank dan bom serta kapal perang Israel telah menewaskan hampir 1.500 orang Palestina,” kata mereka.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat lebih dari 1.300 orang meninggal dan 5.000 orang cedera selama 22-hari “Operasi Meraih Keunggulan” Israel, sementara di pihak Israel tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket serta puluhan orang cedera, demikian jumlah resmi tersebut.
Kanada, selama pemerintahan Harper, menjadi negara pertama yang membekukan bantuan buat pemerintah Palestina setelah terpilihnya HAMAS pada 2006.
Kanada juga menjadi satu-satunya negara yang menentang resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa untuk mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri di Ottawa tak bersedia memberi komentar. (Antara News, 24/01/09)
Usai pembantaian Israel atas Muslim Gaza, seolah peduli, Penguasa Arab baru bisa mengecam. Sementara, siapa pun tak bisa melupakan diamnya mereka yang tidak mau mengirimkan tentara perang saat pembantaian itu berlangsung. Akhirnya dengan leluasa Israel membunuh Muslim Gaza. Lebih dari 1.300 orang syahid dan ribuan lainnya luka-luka.
Sungguh para penguasa Muslim saat ini tak lagi memiliki kewibawaan dan kehormatan ketika mereka membiarkan pembantaian itu terjadi. Berbeda halnya dengan Khalifah yang memimpin kaum Muslim dengan tulus, akan menjadi pelindung bagi kaum Muslim. Namun, di manakah al-Mu’tashim itu saat ini?
whatever happens.
we believe that Alloh Azza wa Jalla will give victory to Islam.
someday the truth will be revealed.
someday muslims and non-muslims could live side by side under the leadership of beauty and peaceful islam civilization.
rabbi/bible experts know this. as they do know that Islam’s the last and legitimate faith. as they do know that they are too arrogant to admit it.
sepakat, para penguasa arab memang kotoran yang sangat menjijikan. giliran orang lain ngedukung zionis secara terang-terangan, mereka mengecam, padahal sebelumnya mereka mendukung zionis dengan jelas-jelasan. mereka masih punya banyak koleksi topeng tuk mereka pakai saat menghadapi kaum muslimin. qaatalahumullaah, annaa yu’fakuun
jangan letakkan harap pada orang lain kerjakanlah yang kau mampu.dan teruslah menyeru.krn janji allah itu pasti.
Kum muslimin nampaknya sedang dalam fase “tidak memimpin dunia”, perjuangan memang harus terus dilakukan.
Dengan terus memupuk semangat juang menegakkan kalimah Allah, insya Allah akum muslimin tdak tekaget-kaget saat kepemimpinan diserahkan Allah untuk kaum muslimin.
Ihhh, beraninya cuma mengecam saja. Kalo berani perangi yahudi, batalkan perjanjian dengan yahudi dan putus hubungan diplomatik dengan yahudi dan amarika, bebaskan para ulama yang dipenjara oleh kalian hai pemimpin arab,jangan berlaku dzolim terhadap rakyat kalian, kalian memang lebih pengecut dari yahudi dan paling khianat terhadap ummat Islam. Sudah saatnya kalian untuk turun untuk digantikan dengan para pemimpin yang ihsan.
Jangan hanya mengutuk, cari solusi yang maksimal donk..