bangkok, selasa – Semakin banyak pengungsi Rohingnya tiba di wilayah Thailand. Angkatan Laut Thailand, Selasa (27/1), kembali menangkap 78 orang Rohingya saat berpatroli di Pulau Surin di Laut Andaman.
Komandan Operasi Keamanan Internal Thailand di Provinsi Ranong Kolonel Manat Kongpang menuturkan, 78 orang Rohingya itu ditemukan di dalam perahu yang rusak mesinnya. Mereka mengalami luka-luka pukulan dan luka bakar.
”Mereka mengatakan telah dipukuli saat perahu mereka dicegat tentara Myanmar. Mereka kelelahan dan lapar,” kata Manat.
Pelarian orang Rohingnya, etnis minoritas Muslim di Myanmar, mencuri perhatian sejak awal bulan ini setelah muncul tudingan bahwa mereka telah ”dibuang” ke laut oleh otoritas Thailand. Kelompok hak asasi manusia menyebutkan, AL Thailand telah dua kali mencegat perahu yang ditumpangi ratusan orang Rohingya kemudian meninggalkan mereka di laut lepas di dalam perahu tanpa mesin dan perbekalan berupa beberapa kantong beras. Sejumlah kapal tenggelam dan sedikitnya 500 orang dilaporkan hilang.
Salah satu orang Rohingnya yang ditangkap menuturkan, mereka lari dari kemiskinan dan penindasan di Myanmar sebulan lalu. Saat tentara Myanmar memergoki mereka berlayar ke selatan, tentara itu memukuli mereka dan membakar perahu mereka.
Salah satu pejabat senior AL Thailand mengatakan, 78 orang Rohingya itu akan dipulangkan setelah perahu mereka diperbaiki. ”Kami akan mengirimkan mereka kembali melalui jalur legal,” ujarnya.
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Selasa, mengusulkan pembentukan forum regional untuk menghadapi persoalan imigran gelap.
”Sedang ada pembicaraan antarkementerian luar negeri sehingga jika UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi) diundang berarti ada di bawah kerangka empat negara—India, Banglades, Myanmar, Thailand—sehingga persoalan ini ditangani di tempat asalnya,” kata Abhisit. (Koran Kompas, 28/01/09)
Mukmin dengan mukmin itu bersaudara. Ketika saudaranya menderita, tentu kita ikut merasakannya. Derita yang dialami kaum Muslim di belahan mana pun adalah derita kita juga. Sejak runtuhnya Khilafah Islamiyyah, derita kaum Muslim tak kunjung usai. Batas-batas semu nasionalisme telah mencengkram kaum Muslim dalam keterpecahan dan kelemahan. Sehingga umat tak mampu berbuat banyak, ketika saudaranya di suatu daerah tertindas dan meminta pertolongan.
Di manakah para penolong dan pelindung umat ini? Bukankah Allah Swt. telah berfirman, “Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan terhadap meraka” (TQS. 8: 72)
Artikel Terkait:
ya… Allah segerakanlah nusrahMu agar saudara kami tidak ada lagi yang menderita karena ditindas kafir laknatullah alaih…..
yaa Alloh tolonglah saudara2 kami, jangan engkau biarkan mereka dalam kesusahan dan derita, berilah mereka kemudahan dalam kehidupan. Yaa Alloh, ampunilah mereka dan sayangilah mereka, berilah mereka kebaikan dunia dan akhirat.
Sabarlah wahai saudaraku..Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. Khilafah tinggal selangkah…khilafah tinggal menunggu waktu. Dan kalian wahai cecunguk dunia, go to hell!
ya allah hancurkanlah pemimpin myanmar