Tokoh Muslimah Bogor Serukan Segera Tegakkan Khilafah, Solusi Krisis Palestina
HTI-Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Dewan Pimpinan Daerah (MHTI DPD) II Kota Bogor menggelar Temu Tokoh Peduli Palestina bertajuk “Air Mata Palestina, Duka Kita, Galang Ukhuwah, Tegakkan Khilafah”, Senin (26/1) di Aula Utama Puslitnak, Kota Bogor. Hadir sebagai pembicara DPP MHTI Ustazah. Rahma Qomariah, S.Pd, DPD II Kota Bogor Ir. Dewi Nurbaeti dan moderator Ir. Nilayati Utami.
Dalam sambutannya, Ustazah Yusriana (DPD II Kota Bogor) menyampaikan ada unsur kesengajaan pembunuhan ibu-ibu dan anak-anak yang dilakukan Israel untuk mematikan perjuangan Islam di Palestina. “Israel mengetahui dari rahim ibu-ibu Palestina akan lahir anak-anak generasi Islam. Israel juga tahu anak-anak tersebut melanjutkan perjuangan Islam di sana. Tapi, apakah perjuangan Islam akan berhenti ibu-ibu?” tanya Ustazah Yusriana pada 60 tokoh yang hadir dalam acara ini. Para tokoh tersebut berasal dari kalangan intelektual pendidikan, kesehatan, birokrat, dan tokoh majelis ta’lim. “TIDAK!” jawab mereka serempak. Ustazah Yusriana mengajak para tokoh yang hadir untuk sama-sama memberikan sumbangsih dalam perjuangan Islam, “Mari kita sama-sama memahami duduk permasalahan dan solusi Palestina, sehingga kita memiliki kesatuan pemahaman, perasaan, dan sikap yang akan kita sebarkan ke tengah-tengah masyarakat.”
DPD II MHTI Kota Bogor Ir. Dewi Nurbaeti menjelaskan akar masalah krisis Palestina. “Terjadi perampasan tanah kaum muslimin oleh Yahudi. Tahun 15 Hijriyah, Palestina dibebaskan Khalifah Umar bin Khattab dari penguasa Nasrani. Selama lebih dari 13 abad tanah tersebut milik kaum muslimin. Pada tahun 1947, Yahudi Israel mengagresinya hingga sekarang.”
Ustazah Dewi menunjukkan peta luas wilayah Palestina yang dirampas Israel. Wilayah tersebut dirampas dengan cara membantai penduduk Palestina lebih dari 26 kali penyerangan. Kini, wilayah Palestina hanya tersisa Gaza dan Tepi Barat. Negara Israel ibarat duri yang ditanam dalam daging kaum muslimin untuk melanggengkan kepentingan Inggris dan sekarang Amerika Serikat. Selain itu juga mencegah kaum muslimin bersatu dan bangkit.
“Peperangan di Palestina sengaja dibuat musuh-musuh kaum muslimin agar memalingkan tujuan utama perjuangan Islam untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah,” ujar Ustazah Dewi.
DPP MHTI Ustazah. Rahma Qomariah, S.Pd. memaparkan PBB dan OKI tak mampu memberikan solusi permasalahan Palestina. “PBB tidak efektif. Dari 149 negara, hanya karena 1 negara bilang tidak, maka keputusannya tidak. PBB-lah yang membidani kelahiran negara Israel. OKI juga tak punya kekuatan. OKI hanya mampu mengeluarkan kecaman-kecaman yang tidak mempan untuk Israel. OKI malah sering dipelesetkan Oh…I see (OIC),” papar Ustazah Rahma.
Solusi tepat Palestina dengan Jihad dan Khilafah ”Ibu-ibu Khilafah telah memberikan bukti. Khalifah Umar bin Khattab membebaskan Palestina dari Romawi dan disambut dengan meriah warga Palestina., Sejak itu mereka dilindungi oleh Khilafah selama 1300 tahun. Sebaliknya, Israel telah merampas Palestina selama 60 tahun dengan pembantaian,” ujar beliau. Pada masa-masa akhir kekhilafahan, Khalifah Abdul Hamid II tetap menjaga tanah Palestina dan melindungi warga negara Islam di sana dengan menolak suap jutaan lira dari utusan Yahudi, Theodere Hezl yang ingin mendirikan negara di Palestina.
Pada sesi diskusi, Tokoh Majelis Ta’lim Kota Bogor dan Caleg PAN Hj. Dedeh Rosmiati dengan penuh haru menyampaikan kesedihannya atas Palestina dan persetujuannya untuk segera menegakkan Khilafah. ”Walaupun usia saya 70 tahun, saya akan tetap berjuang dan sangat…sangat setuju KHILAFAH,” ujarnya penuh semangat.
Hal senada disampaikan Ibu Hermiati, Guru SD dari Ciomas pun berpandangan sama ”Kalau prediksi Khilafah berdiri 2020, kenapa tidak kita segerakan sekarang saja.” Ibu Ayu dari Yasmin mengajak para tokoh untuk bersatu padau. ”Kita harus bersatu padu dari ilmu, teknologi, dan militer. Hizbut Tahrir kan…di seluruh dunia. Mari kita persatukan seluruh kaum muslimin,” seru beliau.
Testimoni dukungan penegakan khilafah juga disampaikan peserta usai acara. Seperti yang disampaikan Ibu Hj. Iroh Rohiah,Guru SD Laladon sekaligus Ketua Pokja I Kecamatan Ciomas. ”Hasil acara ini hendaknya disebarkan kepada masyarakat. menyampaikan kepada Zahra dan Rina, wartawati MMC agar hasil acara dapat disebarkan kepada masyarakat. Dengan begitu semoga khilafah segera terwujud di Indonesia.”
Ibu Ine Fariantini, Anggota Komite Sekolah menyeru seluruh muslimah untuk berkontribusi menegakkan khilafah. ”Para muslimah bisa aktif di Majelis-majelis Ta’lim dan berdakwah, dengan demikian Khilafah akan segera ada untuk mempersatukan kaum muslimin.” (mmc/mhti)
MMC itu apa ustadzah?
subhanallah.. moga dukungan para tokoh muslimah yang ada di bogor bisa juga terjadi di kota-kota lainnya. amiin.
Subhanallah…
Allahu Akbar !!!
Ibu…
Engkau yang kami cintai adalah madrasatul uula…
Madrasah pertama bagi kami… anak-anakmu…
Engkau cintai kami.. akan mendidik sesuai dengan apa yang engkau pahami…
Maka jadilah engkau wahai saudariku..
Ibu yang mendidik dengan pemahaman.. pemahaman Islam…
MMC = Muslimah Media Center
(terkatagori sebagai kantor berita)
Sebagian besar media sekarang dikuasai Yahudi yang selalu menyudutkan Islam dan kaum Muslim dan memlintirkan berita. Thus, Don’t trust media.However, be media!! Just for Allah, Rasulullah, Islam, and ummah.
MMC kantor pusatnya di Jakarta dan mempunyai kontributor di seluruh pelosok Indonesia.
Mohon dukungan dan doa dari segenap ummat.Semoga kehadiran MMC bermanfaat dan barokah bagi dakwah dan perjuangan penegakan syariah dan khilafah…Karena dunia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi munculnya khilafah Rasyidah.
Allahu Akbar!!!