Muslimah

HTI-Press. Lebih dari 5.000 muslimah Jember memadati GOR PKPSO Kaliwates, Jember, Minggu (1/2). “ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR!”, pekik Takbir menggema. Para muslimah tersebut menghadiri Tabligh Akbar Muslimah untuk Syariah dan Khilafah bertajuk “Muslimah Menyongsong Kebangkitan Islam: Duka Palestina, Duka Kita Bersama” yang digelar DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Jember. Mereka berasal dari seluruh Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren se-Jember.

Ustazah Hayyin Thohiro, Ketua DPD II MHTI Jember dalam sambutannya mengungkapkan, tragedi Gaza merupakan salah satu bukti urgensitas persatuan dan kesatuan Dunia Islam dalam bingkai khilafah.

Ustazah Laylin Nadzifah, S.Pd., aktivis DPD II MHTI Jember menyampaikan orasi yang berjudul “Khilafah Solusi untuk Islam dan Palestina”. Menurut beliau, berbagai upaya yang selama 60 tahun ini dilakukan untuk mengatasi konflik Israel-Palestina tidaklah berguna, sebaliknya justru melanggengkan penjajahan Israel atas Palestina. ”PBB yang pada dasarnya merupakan reperesentasi negara-negara Kapitalis menjebak kaum Muslimin Palestina dalam perjanjian-perjanjian yang menawarkan perdamaian semu.” Realitas menunjukkan berbagai resolusi PBB tersebut tak menghentikan perang. Israel malah semakin pongah menampakkan kebiadabannya dengan membantai perempuan dan anak-anak. Tak ada jalan lain untuk mengusir teroris Israel selain dengan jihad dan khilafah.

DPD I MHTI Jawa Timur Ustazah Asma Amnina, SE mengungkapkan ketidakadilan wewenang negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB yang mampu memveto resolusi PBB. “Sikap diam PBB atas seruan manusia di seluruh dunia yang mengutuk agresi Israel adalah penodaan terhadap Demokrasi yang mereka dengung-dengungkan selama ini.” Hal itu semakin membuktikan demokrasi hanyalah alat untuk mengokohkan penjajahan negara-negara kapitalis di negeri-negeri kaum Muslimin. Saat ini, umat telah menyadari hal itu. Semakin hari tampak geliat umat yang sudah gerah dengan sistem demokrasi . “Demokrasi kapitalis telah hancur dan khilafah siap menggantikannya”, tegas Ustazah Asma.

Untuk itu, menurut DPP MHTI Ustazah Iffah Rohmah, S.Pd, umat harus segera menyongsong tegaknya Khilafah Islamiyah. Muslimah memiliki peran penting dalam perjuangan ini. Dalam sektor domestik, muslimah memiliki peran penting dalam mencetak generasi-generasi handal calon pejuang Islam dan pemimpin umat yang amanah, taat syariah. Di sektor publik, muslimah memiliki peran penting dalam aktivitas politik menyerukan penerapan Syariah Islam dan penegakan Khilafah kepada seluruh umat serta penguasa.

Selain orasi, disampaikan pula Surat Terbuka Jubir MHTI tentang konflik Israel-Palestina yang dibacakan DPP MHTI Ustazah Hj. Nida Sa’adah, SE, . Acara ini dimeriahkan aksi teatrikal, nasyid dan display yang dibawakan santriwati-santriwati dan putra-putri Muslim dambaan umat. Seluruh peserta antusias menyambut seruan-seruan orator dan serempak memekikkan Takbir. (mhti-jember)

—————————————-

Liputan Media:5000 Massa HTI Jember Serukan Jihad ke Palestina

Sekitar 5.000 massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Jember memenuhi GOR PKPSO Jember, Jawa Timur, Minggu (01/02. Mereka menyerukan kepada kaum muslimin untuk bersatu dan bangkit melawan agresi militer Israel dengan melakukan jihad ke Palestina.

Mereka ingin kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia untuk bangkit dan bersatu membela kaum Islam yang tertindas di Palestina. Pasalnya, tanpa adanya pembelaan dari sesama kaum Islam penindasan yang terjadi di Jalur Gaza beberapa waktu lalu tidak akan berhenti.

“Kuncinya adalah persatuan umat Islam di dunia. Kita umat Islam paling besar di dunia tidak boleh kalah menghadapi tentara Israel yang tidak terlalu banyak jumlahnya” seru HAYYIN THOHIRO Ketua DPD II Muslimah HTI Jember, kepada ribuan massa HTI.

WULAN KUSUMA reporter Mutiara FM Jember pada suarasurabaya.net, Minggu melaporkan, HAYYIN mengatakan, solusi dari agresi militer oleh Israel ke Palestina adalah adanya khilafah yakni sebuah institusi untuk mempersatukan umat Islam sedunia. Selain itu, juga adanya jihad dengan mengirimkan tentara-tentara di negeri kaum Muslimin untuk membela warga Palestina.

“Caranya dengan menyerukan kepada penguasa negeri kaum Muslimin seperti Mesir, Arab Saudi, dan Indonesia sendiri, agar menggerakan kaumnya untuk berangkat jihad ke Palsetina” tutur HAYYIN.

Dalam aksinya, HTI juga menggelar teaterikal oleh anak-anak sebanyak 15 orang. Dalam teaterikal, diperagakan perjuangan anak-anak Palestina melawan tentara Israel, dengan melempari para tentara menggunakan kertas yang disimbolkan sebagai batu. Selain itu, juga diperagakan ”Display Al Liwa dan Al Roya”, sejumlah massa HTI remaja membawa bendera Rasulullah SAW yang bertuliskan kalimat tauhid.

“Kami menyatakan perang dengan adanya tragedi Jalur Gaza. Kaum Muslimin harus berjuang membela syariah Islam,” tegas HAYYI N.

Selain itu, HTI juga melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui pihak yang berkepentingan di Palestina.Aksi diakhiri dengan pembacaan puisi dan doa. (Suarasurabaya.net, 01/02/09)