Ada Apa Dengan Ideologi Nasionalisme?

Oleh Ihsan Tandjung

Semenjak runtuhnya tatanan kenegaraan Islam alias Khilafah Islamiyyah pada tahun 1924 atau 1342 Hijriyyah, maka dunia menyaksikan berdirinya berbagai Nation State atau Negara Kebangsaan. Bangsa-bangsa Muslim membangun negara di negerinya masing-masing dengan menjadikan nasionalisme sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu perubahan yang sangat signifikan dan mendasar jika dibandingkan dengan tatanan kenegaraan sebelumnya dimana Khilafah Islamiyyah menjadi sebuah sistem yang mempersatukan segenap ummat Islam berdasarkan kesatuan aqidah Islamiyyah dan dengan sendirinya kesatuan fikrah Islamiyyah alias ideologi Islam.

Dalam tatanan kenegaraan Negara Kebangsaan faktor bangsa menjadi sebab persatuan dan kesatuan. Sedangkan dalam sistem Khilafah Islamiyyah faktor Islam sebagai keyakinan dan ideologi menjadi sebab persatuan dan kesatuan. Maka dengan sendirinya kita menyaksikan mengapa sejak munculnya berbagai Nation State di tengah kehidupan bernegara ummat Islam terjadilah degradasi penghayatan Islam sebagai ideologi dan peningkatan penghayatan ideologi kebangsaan di dalam diri banyak ummat Islam.

Sesungguhnya Islam tidak menafikan kehadiran bangsa dalam kehidupan ummat manusia. Hadirnya aneka jenis bangsa adalah suatu keniscayaan dalam realitas sosial masyarakat dunia. Al-Qur’an mengakui kenyataan ini.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ta’aala ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah ta’aala Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat ayat 13)

Namun Islam tidak pernah memandang bahwa mulia-hinanya seseorang atau sekelompok orang ditentukan oleh faktor bangsa. Lain halnya dengan urusan taqwa dan aqidah. Islam sangat peduli dengan beriman-tidaknya seseorang atau sekelompok orang. Suatu masyarakat yang terdiri atas kumpulan orang-orang beriman dipandang sebagai masyarakat yang mulia di mata Allah ta’aala. Sedangkan masyarakat yang ingkar alias kafir adalah masyarakat yang hina di mata Allah ta’aala, betapapun secara material dan teknologi ia merupakan masyarakat maju.

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh keni’matan di sisi Tuhannya. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?” (QS Al-Qolam ayat 34-36)

Khilafah Islamiyyah merupakan tatanan kehidupan bernegara ummat Islam yang mempersatukan segenap kaum muslimin dari ujung timur hingga ujung barat bumi Allah ta’aala. Penghayatan siapa yang menjadi in-group atau out-group ummat adalah aqidah Islamiyah. Sedangkan dalam kehidupan Negara Kebangsaan maka siapa yang dianggap sebagai in-group bangsa adalah siapapun, apapun keyakinan dan agamanya, asalkan ia sebangsa dan setanah-air, maka ia dianggap sebagai saudara sebangsa. Siapapun yang di luar negaranya dan bangsanya dianggap sebagai out-group kendati ia memiliki aqidah Islamiyyah yang serupa dengan aqidahnya.

Maka wajarlah bilamana seorang Muslim yang menerima dengan sukarela apalagi dengan sungguh-sungguh faham Nasionalisme akan cenderung menjadi sulit menampilkan ideologi Islam sebagai identitas pertama dan utamanya. Ia akan cenderung mendegradasikan identitas Islamnya demi menjaga persatuan dan kesatuan dengan sesama ”anak bangsa” yang beraneka ragam latar belakang keyakinan dan agama. Dan orang seperti ini akan sulit untuk bisa memandang kaum muslimin di luar bangsanya sebagai saudara seiman yang harus lebih dia utamakan daripada saudara sebangsa dan setanah-airnya.

Padahal ketika sudah masuk liang lahat malaikat samasekali tidak akan menanyakan soal identitas bangsa jenazah. Tetapi jelas ia akan ditanya soal identitas agamanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini:

فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ

”Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya, datang dua malaikat bertanya:”Siapa rabbmu?” Dia menjawab:”Rabbku Allah”, lalu :”Apa diin(agama)-mu?” Dia jawab:”Diin-ku Islam.” (HR Ahmad)

Ya. Allah, jadikanlah kami benar-benar ridha akan Islam sebagai agama, identitas dan ideologi kami tanpa perlu di embel-embeli dengan identitas dan ideologi lainnya. Ya Allah, kami yakin bahwa ajaranMu sudah sempurna dan lengkap.

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا

“Aku ridha Allah sebagai Rabbku, Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sebagai Rasul dan Islam sebagai Agama.” (Eramuslim, 10/12/08)

19 comments

  1. limanov Al Jawi

    Alhamdulillah, maka bertambahlah tokoh yang menyadari Virus nasionalism.
    Semoga ust. Ikhsan tanjung menjadi barisan Pejuang Syariah dan Khilafah.
    Allahu Akbar !!!

  2. Fatchu_Magety

    Insya Allah…
    Orang-orang yang ikhlas Lillahita’ala
    Allah akan tunjukkan padanya jalan yang Hanif…

  3. other system than islamic one is null n void
    hiiii…. ngeri…

  4. Alhamdulillah. Semoga semakin banyak tokoh. ulama, ustad yang menyadari bahaya ide nasionalisme dan kembali bersama-sama menata barisan dan berjuang secara istiqomah untuk kelangsungan hidup Islam dengan menegakkan syariah dan khilafah. Allahu Akbar

  5. ass.
    Tuh kan, sudah saya bilang kalau nasionalisme itu adalah racun bagi persatuan Umat Islam. So, mari kita sama-sama jauhi nasionalisme dan berhenti untuk mengkampanyekannya!
    ….baca juga artikel saya di ‘Bahaya Dibalik Isu ‘Save Our Palestine” di muhammadyusufansori.blogspot.com

  6. Alhamdulillah, semoga Ust. Ihsan Tanjung semakin ihsan (baik) dalam memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah dengan diikuti oleh jama’ah dan ikhwan2 semua. Amin. Allohu Akbar!

  7. tinggal mabda islam yang belum terungkap, 13 abad yang lalu islam telah menjadi sejarah yang tertulis dalam tinta emas dan sebentar lagi panji islam itu akan berkibar….!!!
    pemuda rindu khilafah. allahu akbar.!!!!!1

  8. Ya Allah,,bantulah kami demi memperjuangkan agamaMu,,ya Rabb..
    hanya Engkaulah,,yang paling berkuasa atas segala sesuatu,,,
    kami yakin janjiMu akan tegaknya Khilafah,,,

  9. Khilafah segera tegak kembali

  10. rusdi ti bandung

    jika semua menyadari dan tahu bahwa salah satu keruntuhan khilafah dan semua tatananya itu semua karena virus “NASIONALISM”
    MAKA …Virus “NASIONALISM” ini harus kita musnahkan dari hati kaum muslimin dan terus dan terus melakukan penyadaran ummat..!!
    ALLAHU AKBAR!!

  11. Allahu Akbar,
    Menjelang Thn baru Hijriyah 1430 tiba mudah2an bertambah banyak tokoh yang hijrah kepada perjuangan penegakan syariah dan khilafah, mari kita curahkan dan fokuskan pada pada satu titik, dimana momentnya sudah didepan mata, kapitalisme tumbang Khilafah datang.

  12. Alhamdulillah, anda sudah menyadari dan tahu bahwa salah satu keruntuhan khilafah dan semua tatananya itu semua karena nasionalisme, mari kita bersama-sama menata barisan dan berjuang secara istiqomah dalam melakukan penyadaran ummat.
    Sudah saatnya kita menyadari mereka bahwa kita hanya bisa bangkit kembali ke dalam arena percaturan kehidupan internasional dengan kembali terwujudnya kehidupan dan peradaban masyarakat yang Islami, yakni masyarakat yang menerapkan sistem Islam (Khilafah dan syariah)dalam segala aspek

  13. semoga semakin banyak lagi umat muslim yang menyadari bahaya racunnya nasionalisme dan kapitalisme,sehingga tak lama lagi tegaknya Khilafah.

  14. Mari rapatkan barisan, satukan pikiran & tindakan untuk terwujudnya Daulah Islamiyah! Jangan lagi kita terkecoh dengan produk/istilah2 demokrasi, pembaruan, nasionalis
    me, Pemilu, HAM, dlsb. Semua itu omong kosong! Umat Islam Indonesia jangan hanya jadi penonton di negeri sendiri, apalagi jadi korban kelompok2 Kafirin, Munafikin, Fasiqin, Musyrikin yang banyak bertebaran di negeri ini. Kita harus tahu mana kawan mana lawan. ALLAHUAKBAR!

  15. wawan kurniawan

    alhmd semoga semakin banyak orang yang sadar akan bahaya nya nasionalisme yang selama ini dijadikan dasar suatu bangsa untuk membela negaranya.padahal dasar yang mereka gunakan adalah dasar yang salah yang tidak sesuai dengan syariah islam.YA ALLAH bukalah pintu hati kami agar kami sadar akan bahayanya ide-ide yang di bawa oleh para kapitais di dunia ini.amieeen.

  16. Yang bisa menyatukan umat Islam hanyalah kepatuhan pada Allah, Rasul dan bimbingan al-Qur’an. Perbedaan pendapat , egoisme, kebanggaan kelompok, kesukuan, paham nasionalis, telah menimbulkan perpecahan dikalangan umat Islam. Sebagian besar Umat Islam tidak legowo untuk berbeda pendapat, berbeda suku dan kelompok. Perbedaan pendapat, suku, kelompok, golongan adalah hal natural, alami tidak bisa dicegah. Iman dan keyakinan pada Allah akan mempersatukan semua itu.

    Lemahnya umat Islam dewasa ini karena sebagian besar umat islam kurang memahami Qur’an. Mereka mengutamakan pendapat dirinya, golongan dan kelompok diatas tuntunan al-Qur’an.
    Mari kita berpegang teguh pada al-Qur’an , Insya Allah Daulah Islamiyah akan tegak. Hanya Qur’an yang bisa mempersatukan kita dalam Iman dan takwa.

  17. GOLPUT IS THE BEST

    Mengapa harus golput?

    1. Tidak boleh semajelis dengan kaum kuffar (QS 4:140)

    2. Tidak boleh bermusyawarah dengan yang tidak seidiologi islam (QS 42;38, 3;159)

    3. Tidak boleh mengikuti / memilih kepemimpinan yang kufur (QS 5:55, 5:50, 9:23, 60:1)

    4. Harus mencontoh rasulullah (QS 33:21), sementara rasulullah tidak mencontohkan masuk berparlemen dalam darun nadwah Quraisy

    5. Harus berbarao’ah (berlepas diri) dari sistem kuffur (60:4)

    6. Tidak boleh Ta’awun dalam ismun dan udwan

    7. Tidak boleh tasyabbuh pada kaum kuffar

  18. anshori djawadi

    bertaqwalah menurut maksimal kemampuanmu masing-masing.
    Maka bettakwalah kamu kepeda Allah menurut kasanggupanmu ;dan dengarlah serta taatlah;dan nafkah kanlah nafkah yang baik untuk dirimu .Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

  19. Anshori Djawadi

    Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan keluar(dari kesulitan), Dia memberinya rizki dari arah yang tak disangka-sangka.Barangsiapa bertawakkal kepada Allah ia akan diberi kecukupan oleh-Nya,sungguh Allah melaksakan ketetapan-Nya terhadap segala sesuatu.Barang siapa bertakwa kepada Allah segala urusan orang itu akan dimudahkan Oleh -Nya.
    Mari kita istiqomah menegakkan hukum Allah dimulai dari diri,keluarga dan lingkungan kita, pada saatnya Allah akan melaksanakan ketetapan-Nya dan orang-orang kafir akan menyesal dan menderita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*