Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat bertemu Joe Biden, wapres AS itu mengemukakan Presiden Barack Obama telah memerintahkan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton agar datang ke Indonesia pada awal masa jabatannya.
“Tadi Wapres Joe Biden mengatakan sebenarnya Menlu Hillary Clinton berencana melawat ke China, Korea Selatan dan Jepang, tetapi Presiden Obama memerintahkan agar jangan lupa mengunjungi Indonesia,” kata Wapres Jusuf Kalla saat bertemu dengan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu malam.
Wapres Biden menceritakan hal tersebut saat menerima Wapres Jusuf Kalla di kantornya, West Wing Gedung Putih.
“Itu artinya Indonesia memiliki peran yang penting di kawasan Asia, dan pasti Indonesia akan jadi prioritas,” kata Wapres.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jika hanya ke tiga negara saja tanpa ada negara penyeimbang seperti Indonesia, akan sulit. Wapres juga menjelaskan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Obama tentu memberikan perubahan yang berarti.
“Sekarang tinggal bagaimana Amerika Serikat melakukan pendekatan dengan negara-negara Islam,” kata Wapres.
Dikatakannya, dalam kepemimpinan Presiden Obama telah terjadi perubahan besar dalam pendekatan hubungan dengan negara-negara Islam. Jika sebelumnya di masa Presiden George W. Bush selalu menganggap negara-negara lain, khususnya Islam, sebagai lawan. Kini Presiden Obama justru mengubah pendekatannya sebagai kawan.
“Tetapi ini tergantung bagaimana masyarakat Amerika Serikat dalam berhubungan dengan negara-negara Islam,” kata Wapres.
Menurut Wapres, tampilnya Obama yang pernah tinggal di Jakarta dalam tampuk kepemimpinan di AS bisa memberikan nilai posistif bagi Indonesia, tetapi itu tergantung pinter-pinter kita menggunakan kesempatan ini. (Antara News, 05/02/09)
Artikel Terkait:
- Serangan AS Ke Wilayah Pakistan – Afghanistan
- Nggak Ada Malunya, AS Tegaskan Dukungannya Kepada Teroris Biadab Israel
- Obama: AS bukan Musuh Islam
- Wapres AS: Operasi Militer ke Pakistan Kemungkinan Ditingkatkan
- Serangan Amerika Tewaskan 15 Orang, Tak Ada Perubahan Nyata dari Obama
- Jika Bush Menggunakan Bom Terhadap Umat Islam – Obama Akan Menggunakan “Smart Power”
assalam..
apa iya AS dg di pimpinnya Obama bisa menganggap islam kawan???
klo sama indonesia sih masih agak mungkin, krn AS masih ngincer indonesia coz indonesia kaya akan SDM dan rakyat indonesia mudah di bodohi oleh negara adidaya yg kejam itu..
tapi klo negara2 islam yg lain spt palestina gtu..apa bisa??
apa komentar HTI dlm hal ini??
trims…
wassalam…
Pak Wapres ente kagak salah ngomong ato emang lidah ente kesandung batu. ente bilang obama bakal menjadi kawan bagi negara-negara muslim. klo yang ente maksud itu ke budak-budaknya mungkin bener termasuk ente juga khan budaknya. tapi jangan harap obama jadi temen kita ummat Islam seluruhnya karena dia tetep TERORIS SEJATI PELANJUT TERORIS SEBELUMNYA IBLIS BUSH.
Huh..!! Dasar jk(pemimpin zhalim) brharap&bersahabat ko pd org kafir yg justru memerangi umat islam..Aneh..!?Brharaplah hnya kpd ALLAH melalui umatny yg istiqmbh&ikhlas brjuang menegakan syariat islam&khilafah.JK ..Anda jg punya kwajibn& tanggung jawab utk menerapkn
Mungkin headline tabloid “Al Majhuul” di negeri entah berantah akan berbunyi “Tebar Pesona Barack Obama”
isi beritanya kurang lebih akan seperti ini :
” Wakil Presiden Indonesia Jusuf kalla adalah salah seorang pemimpin negeri muslim yang terkena aji jaran goyang-nya Obama. Bagaimana tidak, beliau terkesan berlebihan untuk mengekspresikan kegembiraannya karena mengetahui bahwa salah satu Ummul Kafirin yaitu Hillary clinton akan berkunjung ke Indonesia. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa Hillary sebenarnya hanya akan berkunjung ke china, Korea Selatan dan Jepang.JK menyalah artikan dengan komentarnya “Indonesia akan menjadi prioritas”. Dia tidak merasa bahwa Indonesia hanya menjadi bonus perjalanan darmawisata Hillary setelah mendapat wangsit dari Obama.
Pendapat bahwa Obama akan memperbaiki hubungannya dengan negeri-negeri Islam ternyata juga sudah meracuni pemikirannya. Ya, karena kita tidak bisa merusak apa yang telah rusak. Tapi penggunaan kata “memperbaiki” adalah salah satu kebohongan publik terbesar abad ini. Dengan selalu mendukung Israel dan menggempur Afganistan, ternyata pemimpin negeri muslim terbesar ini sudah puas hanya dengan tebaran senyum Obama.”