HTI-Press. Ahad, 1 Pebruari 2009 dari pukul 09.00 – 12.00 WITE HTI Tabalong menggelar Halqoh Islam dan Peradaban 1 di Gedung Pusat Informasi Kabupaten Tabalong. Acara yang mengangkat tema ‘Derita Palestina Derita Kita’ ini menghadirkan pembicara Ustadz Abdul Wahab Syachrani, MM (Pembantu Ketua STAI Darul Ulum Kandangan) dan Ustadz Muhammad Ruspiannor (Aktivis HTI Tabalong).
Dalam paparannya, Ustadz Abdul Wahab banyak menjelaskan fatwa-fatwa ulama sebelum Israel berdiri (seperti hukum menjual tanah kepada Yahudi, makelar transaksinya, dll) dan sesudah Israel berdiri (seputar hukum berdamai dengan Yahudi). “Memang sebelum Israel berdiri yang menjadi masalah adalah menjual tanah kepada Yahudi. Hanya saja ini sulit karena : 1) bangsa Palestina sangat mencintai tanah Palestina, 2) kegigihan para ulama yang selalu bersikap tegas & menyatakan permusuhan terhadap siapa saja yang menjual tanah Palestina kepada Yahudi, 3) di masa masih ada Khilafah maka Khilafah menjadi pelindung yang kuat bagi Palestina,” jelas beliau.
Beliau juga menekankan bahwa akar masalah Krisis Palestina adalah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Israel dan untuk itu penyelesaiannya pun tidak sekedar pemberian bantuan pangan dan obat-obatan kepada rakyat palestina tetapi harus mengakhiri penjajahan Israel.
Sementara Ustadz M. Ruspiannor menjelaskan dalam tragedi ini kaum muslimin tidak bisa berharap kepada PBB, Amerika ataupun OKI. “Berharap kepada PBB jelas tidak mungkin karena justru PBB lah yang mengumumkan berdirinya negara Israel di Wilayah Palestina setelah Khilafah Islam dinyatakan dibubarkan. Berharap kepada AS pun tidak mungkin pula karena Obama telah menyampaikan pidatonya: ‘Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin keamanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu’. Kepada OKI pun kaum muslimin tidak bisa berharap karena para pemimpin OKI ibarat lagu : ‘bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar, bermulut tapi tak bicara…’ Jadi satu-satunya yang bisa kita harapkan adalah Khilafah yang dulu pernah menjadi pencegah paling kuat berdirinya Israel,” papar ustadz Ruspiannor.
Dalam sesi diskusi, dukungan terhadap kaum muslimin Palestina pun terus mengalir. Bapak Drs. Nanang Mulkani, M.Si (Camat) berharap semoga Indonesia menjadi pusat Khilafah dan meminta HTI Tabalong untuk semakin gencar mensosialisasikan gagasan-gagasannya. Sosialisasi gagasan ini juga disampaikan oleh Ibu Martadiana. Beberapa penanya dari pelajar SLTA, pendidik dan karyawan perusahaan menanyakan apa peran mereka dalam upaya menegakkan Khilafah. Ustadz Ruspiannor kemudian menjelaskan, “langkah pertama yang diperlukan dalam penegakan Khilafah adalah proses penyadaran umat. Yang dalam istilah HT disebut tatsqif baik tatsqif murakkaz maupun tatsqif jama’iy.” (hti-tabalong)
Foto:
mantab! terus sebarkan pemahaman Islam.
Alhamdulillah…
HIP kini hadir di Tabalong, moga bisa jadi insfirasi buat yang kabupaten lain.
“saatnya meraih dukungan umat dengan tegaknya syariah dan khilafah…”
Selamat untuk ikhwah Tabalong. Semoga langkah awal ini semakin mendapat sambutan positif di masyarakat sehingga pemahaman Islam Kaffah semakin terwujud. Amin
Subhanallah!
Semoga dengan semakin gencarnya dakwah ini, umat akan segera terbagun dari tidurnya dan pertolongan Allah segera tiba! Allahu Akbar!
semoga ini bisa memicu ide-ide cemerlang untuk uslub dalam berdakwah demi tegaknya khilafah rasyidah sesuai tuntunan nabi. Allahu akbar