Liputan Media Lokal Tabligh Akbar Muslimah Jember: Gambaran Penderitaan Palestina
JEMBER – Kekejaman dan kebiadaban Israel tetap tidak bisa diampuni meskipun ada upaya menempuh jalan damai. Sebab, berulangkali, Israel melakukan agresi kepada bangsa Palestina sehingga membuat ribuan kaum Muslimin kehilangan nyawa. Untuk itu, jalan damai, bukanlah solusi, tetapi umat Islam harus bersatu padu dalam melindungi Negara Palestina.
Hal ini terungkap dalam Tabligh Akbar Muslimah untuk Syariah dan Khilafah yang digelah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Jember di GOR PKPSO, kemarin. Dalam Tabligh Akbar bertema ”Duka Palestina, Duka Kita Bersama” itu sekitar 5.000 massa dari berbagai ponpes dan majelis taklim di Jember memadati GOR terbesar di Jember itu.
Selain orasi, sejumlah teatrikal yang menggambarkan kekejaman Israel ditunjukkan santr-santri putri dari gabungan sejumlah ponpes di Jember. Dalam salah satu sesi teatrikal digambarkan kekejian agresi militer Israel yang membombardir anak-anak dan wanita.
Bahkan, Israelakan semakin membabi buta ketika melihat umat Islam tidak bergerak cepat memberikan bantuan kepada warga Palestina. Hal ini dibuktikan dengan agresi beberapa waktu lalu yang menyebabkan ribuan bangsa Palestina kehilangan nyawa. Meskipun negara-negara mengecam agresi tanpa kemanusiaan itu, Negara Yahudi itu tidak akan mengindahkan.
Namun, dalam teatrikal itu juga digambarkan bahwa sebenarnya Israel menyimpan rasa ketakutan dengan semangat jihad yang dilakukan kaummuslimin di Palestina.
Sayangnya, negara-negara muslim belum bersatu. Padahal, jakalu mereka bergabung bersama dalam Negra Khilafah, ,akakekejaman negara Israel itu bisa dilumpuhkan. Untuk itu, seusai teatrikal itu sejumlah orator menyampaikan penderitaan bangsa Palestina yang berulang lagi sekarang harus dihentikan dengan kekuatan besar. ”Dulu, umat Islam disegani karena bersatu. Untuk itu kami mengajak semua umat Islam untuk bersatu dalam Khilafah dan syariah demi mengembalikan martabat umat Islam,” ujar Iffah, salah satu orator disambut tepuk tangan riang hadirin.
Tak berhenti sampai di situ, Iffah juga mengajak kaum muslimin bergerak berjuang bersama-sama dalam mengemban amanah dakwah Islam. Sehingga, umat Islam tidak lagi terpecah belah dalam berbagai negara-negara kecil yang tidak kuat. ”Maka, komitmen ini sekaligus untuk mempertegas bergeraknya kaum muslimah menyongsong kebangkitan Islam,” ujarnya disambut takbir.
Berdasarkan pantauan Erje kemarin, meski melibatkan ribuan muslimah, acara kemarin diperketat dengan sterilisasi atribut parpol. Buktinya, panitia mengantisipasi acara tersebut akan dijadikan ajang kampanye. Sehingga, tidak satupun stiker atribut parpol yang berserakan di gedung berkapasitas 8.000 orang itu. ”Bagus kalau tidak dijadikan sarana sosialisasi parpol, sehingga tujuan menegakkan Islam tidak ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu,” ujar Siti Salimah, salah satu peserta kemarin.