Bencana Ekonomi Terus Menghantam Perekonomian Negara-Negara Besar Di Dunia Barat

HTI-Press. Bencana ekonomi yang berdampak pada beberapa aspek masih merupakan ancaman serius bagi perekonomian negara-negara besar di dunia Barat, seperti Amerika, Inggris, Jerman dan Prancis. Berita-berita pesimistik tentang hal ini masih mewarnai koran-koran besar Barat, dan layar-layar TV Amerika dan Eropa, pagi dan sore.

Di Amerika, Presiden Amerika, Barack Obama pada Jum’at yang lalu mengingatkan pada senat akan akibat buruk keterlambatannya dalam pengesahan rencana percepatan yang diusulkan pemerintahannya. Peringatan itu disampaikan setelah pengumuman kementrian tenaga kerja (buruh) Amerika tentang PHK sekitar 600 ribu pegawai pada bulan yang lalu, serta kemungkinan di-PHK-nya berjuta-juta pekerja mereka di masa mendatang setelah meningkatnya rasio pengangguran yang mencapai ambang 10 %.

Peringatan ini sejalan dengan menurunnya harga saham bank Wachovia Amerika—yang merupakan bank terbesar di dunia—hingg di bawah 5 dolar, dan ini terjadi pertama kali sejak lebih dari 18 tahun beroperasi. Sebagaimana, hal itu juga sejalan dengan berita-berita yang mengumumkan tentang bangkrutnya 5 lembaga keuangan Amerika yang baru.

Di Jerman, penurunan perekonomian Jerman mencapai rasio 1,75 % pada akhir kuartal tahu yang lalu. Dan tidak menutup kemungkinan pemerintahan Jerman mengalami penurunan terbesar di dunia sekarang, yaitu mencapai rasio 2,25 %. Dengan demikian, penurunan yang terjadi pada perekonomian Jerman merupakan yang terburuk yang menimpanya sejak perang Dunia II.

Deutsche Bank, bank terbesar Jerman benar-benar mengalami tingkat kerugian tertinggi selama kuartal terakhir tahun lalu yang kerugian bersihnya mencapai 6,1 milyar dolar.

Di Inggris, penurunan hasil industri merupakan penurunan tercepat tahunan sejak tahun 1981. Rasio penurunan perekonomian Inggris, di bulan yang lalu saja mencapai 1,7 %, sehingga rasio tahunannya mencapai 9,4 %. Hal ini mencerminkan kondisi terburuk yang menimpanya sejak 18 tahun.

Adapun tingkat kebangkrutan di Ingris, pemerintah mengeluarkan release baru yang menjelaskan bangrutnya lebih dari 4.600 perusahaan dan 29.444 orang, dimana penurunan pertahunnya kira-kira 18,5 %.

Sedangkan di Prancis, maka menurunnya perdagangan Prancis meningkat hingga mencapai rekor angka 71,35 milyar dolar pada tahun yang lalu. Jumlah pengangguran pada bulan Nopember tahun lalu mencapai 2,07 juta orang, naik kira-kira 8,5 % dari tahun sebelumnya. (mb/hti)