Penjajahan AS di Afghanistan: Butuh Waktu Lama Atasi Taliban, AS Desak Sekutunya Kirim Pasukan Tambahan

Selain menambah jumlah pasukan, AS juga kembali mendesak sekutunya untuk juga mengirim pasukan tambahan

Komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal David McKiernan, menyatakan tahun ini akan menjadi tahun yang berat di Afghanistan. Walaupun pemerintah AS telah memutuskan mengirim pasukan tambahan sebanyak 17 ribu personel, ia mengatakan paling tidak membutuhkan waktu empat tahun mengatasi serangan Taliban.

”Walaupun ada tambahan pasukan, saya harus katakan kepada Anda bahwa 2009 ini merupakan tahun yang berat. Ada masalah mendasar seperti kemiskinan, buta huruf, dan kekerasan yang telah terjadi selama tiga dekade di negara itu. Jadi tak akan ada perubahan yang terjadi secara cepat,” katanya di Pentagon, Rabu (18/2).

Namun McKiernan juga menambahkan bahwa dengan adanya tambahan pasukan, ada kesempatan untuk mengatasi kebuntuan ini. Paling tidak dalam hal keamanan di wilayah selatan Afghanistan. Wilayah tersebut selama ini dikenal tak aman dan sering terjadi kekerasan. Ia menyatakan pasukan tambahan akan ditempatkan di selatan.

McKiernan menyatakan pasukan NATO melatih militer dan polisi Afghanistan. Paling tidak butuh waktu hingga empat tahun, katanya, sebelum akhirnya pasukan internasional menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan dan pemerintah Afghanistan. Selain menambah jumlah pasukan, AS juga kembali mendesak negara sekutunya untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan. Desakan ini akan dilontarkan kembali pada pertemuan menteri pertahanan NATO di Polandia, pekan ini. Selama ini, negara-negara Eropa yang menjadi sekutu AS enggan untuk mengirim pasukan tambahan.

Namun Menlu Italian, Franco Frattini, menyatakan bahwa Italia siap meningkatkan jumlah pasukannya di Afghanistan yaitu dari 500 menjadi 2.800 personel hingga akhir April nanti. Menlu Inggris, David Miliband, mengatakan Inggris tak diminta untuk mengirimkan pasukan tambahan. Sejumlah pengamat mengatakan penambahan pasukan berisiko.

Mereka mengatakan meski pasukan ditambah namun pasukan AS dan NATO itu tak akan dengan mudah menangani Taliban. Ini juga akan menjadi sebuah perang yang tak dapat dimenangkan AS. Rute pasokan logistik bagi pasukan NATO juga masih menjadi masalah. AS kini harus berpikir untuk mencari rute alternatif setelah pangkalan di Kyrgiztan diputuskam ditutup.

Sementara itu, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, berharap ketegangan yang terjadi antara AS dam Afghanistan mereda. Karzai menyampaikan pernyataan tersebut sehari setelah Presiden AS, Barack Obama, memutuskan untuk mengirim pasukan tambahan sebanyak 17 ribu personel ke Afghanistan. Menurut Karzai, AS dan pasukan NATO telah sepakat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah Afghanistan saat melakukan operasi di lapangan. Tujuannya, mengurangi jumlah korban sipil. ”Ketegangan Afghanistan dan AS kini telah berakhir,” katanya seperti dikutip Reuters, Kamis (19/2).

Ketegangan kedua negara bermula saat Karzai terus melayangkan protes atas serangan pasukan AS dan NATO yang banyak menewaskan warga sipil. AS juga mengeluh karena pemerintah Afghanistan kurang mampu memerangi korupsi. Berdasarkan laporan PBB, sebanyak 2.100 warga sipil tewas di Afghanistan pada akhir tahun lalu. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 40 persen dibandingkan tahun 2007. (Republika, 20/02/09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*