Jika Anda Muslim, percaya jihad, syariah, atau khalifah, mungkin akan dimasukkan dalan daftar hitam. Itulah yang bakal terjadi di Inggris
Sebentar lagi, muslim Inggris yang meyakini Al-Quran dan mengimani agamanya, mendukung syariah, mempercayai muslim inggris konsep jihad, menganggap homoseksual sebagai dosa dan tidak mengutuk pembunuhan tentara Inggris di Iraq dan Afganistan akan dianggap sebagai ekstremis oleh pemerintah.
“Pemerintah sedang membuat rencana yang bisa membuat ribuan umat Muslim Inggris dicap ekstremis,” demikian isi berita The Guardian pekan ini. London dikabarkan telah membuat strategi kontraterorisme baru dengan nama kode Contest 2 dan akan diungkapkan pekan depan.
Contest 2 akan memperluas definisi ekstremis untuk mereka yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan pandangan pemerintah yang dianggap sebagai nilai-nilai warga Inggris.
Berdasarkan draf strategi itu, umat Muslim Inggris yang mempromosikan syariah, menganggap homoseksual sebagai dosa atau menganjurkan negara kekhalifahan akan dianggap sebagai ekstremis.
Mereka yang mempercayai konsep jihad, termasuk hak warga Palestina untuk memerangi pendudukan Israel atas tanah mereka, juga mendapat cap yang sama.
Ironisnya lagi, mereka yang tak mau mengutuk pembunuhan tentara Inggris di Iraq atau Afganistan juga bakal dicap ekstremis.
Strategi baru ini tidak membuat mereka bakal diseret ke pengadilan. Namun warga Muslim Inggris yang termasuk dalam cap ektremis akan disisihkan atau ditolak haknya untuk mendapatkan dana publik.
Beberapa pejabat merasa yakin bahwa strategi kontrateroris yang baru itu bakal sia-sia dan bahkan berdampak negatif. Seorang pejabat berpendapat bahwa perluasan definisi ekstremisme bakal semakin mengasingkan umat Islam. Padahal dukungan mereka untuk memerangi terorisme justru sangat dibutuhkan.
Sementara para pemimpin muslim merasa khawatir bahwa strategi yang baru itu justru membuat umatnya semakin tertekan.
“Ini jelas kontraproduktif dan membuat semakin banyak orang muslim yang dicap ekstremis,” ujar Inayat Bunglawala, mantan jubir untuk Dewan Muslim Inggris (MCB). Saat ini Bunglawala mengelola Engage, sebuah organisasi yang bertujuan untuk mendorong umat Islam agar berpartisipasi dalam kegiatan politik dan kemasyarakatan.
Muslim Inggris seringkali mengeluhkan karena mereka diperlakukan secara tidak layak oleh polisi tanpa alasan lain selain karena mereka beragama Islam.
Komisi HAM PBB pada Juli lalu melaporkan, sentimen anti-muslim di Inggris semakin berkembang. PBB mendesak agar pemerintah Inggris mengkaji ulang kebijakan antiterornya. (hidayatullah, 21/02/09)
“Mereka ingin memadamkan cahaya(agama)Alloh dgn mulut2(ucapan-ucapan)mereka,tapi Alloh tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir mambencinya.”(tQS.Ash-Shaf:8),Nabi SAW saja dituduh GILA,KAHIN,OLEH ORANG2 KAFIR MUSYRIK MEKKAH.Apalagi kita,itulah konsuekensi menjalankan Islam sesuai Manhaj Nabi SAW.Malah dipertanyakan keislamanya,kalau orang2 kafir memuji kita dgn MODERAT,DLL……..
oh sekarang mereka pake cara intimidasi. maksud’a apa coba toh cuma orang yg berpendapat doank (“mereka yang mengutuk…”, “mereka yang menganggap…”)
benar-benar tidak adil. dipastikan PBB pasti hanya akan diam toh mereka kan pengecut